Chapter 31

81 18 0
                                    

Ketika Dumbledore mendorong pintu terbuka, Melody melihat Mrs Weasley, Bill, Chere, Daniel, Ginny, Pierre, Ron, dan Hermione mengerumuni Madam Pomfrey yang tampak cemas. Mereka rupanya menuntut ingin tahu di mana Melody serta Harry dan apa yang terjadi pada keduanya. Semuanya langsung berbalik ketika Melody, Harry, Dumbledore, dan si anjing hitam masuk dan Mrs Weasley menjerit tertahan, "Harry! Oh Melody!"

Dia bergegas mendekati keduanya, tetapi Dumbledore maju di antara mereka.

"Molly," katanya, mengangkat tangan, "tolong dengarkan aku sebentar. Harry dan Melody telah mengalami cobaan berat malam ini. Mereka baru saja harus menceritakannya padaku. Yang diperlukan keduanya sekarang adalah tidur, dan kedamaian, serta ketenangan. Jika mereka menginginkan kalian semua tinggal bersamanya," dia menambahkan, memandang berkeliling kepada Chere, Daniel, Ginny, Pierre, Ron, Hermione, dan Bill juga, "kalian boleh tinggal. Tetapi aku tak ingin kalian menanyai mereka sampai keduanya siap menjawab, dan jelas bukan malam ini."

Mrs Weasley mengangguk. Dia sangat pucat. Dia memandang Chere, Daniel, Ginny, Pierre, Ron, Hermione, dan Bill, seakan mereka bising, dan mendesis, "kalian dengar? Dia memerlukan ketenangan!"

"Kepala Sekolah," kata Madam Pomfrey, memandang si anjing besar yang adalah Sirius, "boleh saya bertanya apa...?"

"Anjing ini akan tinggal bersama Harry dan Melody untuk sementara waktu," kata Dumbledore sederhana. "Kujamin, dia sangat terlatih. Harry, Melody—aku akan menunggu sampai kalian ke tempat tidur."

Melody mengangguk pelan, ia dan Harry pun dibimbing Madam Pomfrey untuk berbaring di tempat tidur rumah sakit. Gadis itu melirik ke arah teman-temannya ketika ia duduk di tepi tempat tidur, dan mereka hanya tersenyum tipis padanya.

Melody sebenarnya ingin bercerita, tetapi karena kepalanya pusing, ketika berbaring, mulutnya terasa dikunci. Melody tidak ingin bicara lagi, dia ingin tidur.

"Aku akan kembali menengok kalian segera setelah bertemu Fudge," kata Dumbledore. "Aku ingin kalian tetap tinggal di sini besok pagi sampai aku sudah bicara kepada seluruh sekolah." Dia pergi.

Melody menghela nafas lalu berbalik ke kanan, terlihat olehnya Moody yang asli terbaring tak bergerak di tempat tidur di ujung kamar. Kaki kayu dan mata gaibnya tergeletak di atas meja di sebelah tempat tidur.

"Apakah dia baik-baik saja?" tanya Harry, yang juga memandang ke arah Moody.

"Dia akan sembuh," kata Madam Pomfrey, memberikan piyama kepada Harry dan menarik tirai di sekeliling tempat tidurnya.

"Kau juga." kata Madam Pomfrey, memberikan piyama lain pada Melody dan menutup tirainya juga.

Melody melepas jubahnya, memakai piamanya, dan naik kembali ke tempat tidur, barulah setelah itu membuka tirainya lagi. Chere, Daniel, Ginny, Pierre, Ron, Hermione, Bill, Mrs Weasley, dan si anjing hitam datang ke balik tirai lalu duduk di kursi-kursi di kanan-kiri tempat tidur Melody serta Harry. Ron dan Hermione memandang Harry dengan hati-hati, seakan takut kepadanya. Sementara teman-teman Melody tampak mengkhawatirkannya.

"Aku tak apa-apa," kata Harry kepada mereka. "Hanya lelah... Bagaimana denganmu, Melody?"

"Ya, aku juga tak apa-apa..." kata Melody lemas.

Air mata Mrs Weasley merebak ketika dia merapikan penutup tempat tidur Harry dan Melody, yang sebetulnya tak perlu dilakukannya. Madam Pomfrey, yang tadi bergegas ke kantornya, kembali membawa botol kecil berisi ramuan ungu dan dua piala.

"Kalian perlu meminum ini sampai habis, Harry, Melody," katanya. "Ini ramuan untuk tidur tanpa mimpi."

Melody serta Harry mengambil piala mereka dan meminum beberapa teguk. Melody langsung merasa mengantuk. Segala di sekitarnya menjadi kabur. Lampu-lampu di bangsal rumah sakit tampaknya mengedip ramah kepadanya menembus tirai di sekeliling tempat tidurnya. Tubuhnya serasa tenggelam semakin dalam ke kasur bulu. Sebelum menghabiskan ramuannya, sebelum bisa berkata sepatah pun lagi, rasa lelahnya membawanya ke tidur pulas.

Melody Potter and the Goblet of FireWhere stories live. Discover now