dua puluh

10K 995 55
                                    


"Apinya jangan terlalu gede." ucap Adel

"Gede darimana sih? Ini apinya kecil." balas Ashel

"Itu masih gede loh ntar minyaknya nyiprat." ucap Adel

"Ngga. Lu tenang aja sana mandi buruan udah mau setengah 7." balas Ashel

Adel menghela nafasnya. Sedari tadi dia berada di dapur dan berdebat dengan Ashel soal menggoreng telor apinya gede apa kecil.

"Yaudah gue mandi dulu. Awas ya kalo gosong." ucap Adel

"Iyeee bawel ah." balas Ashel

Adel berjalan beberapa langkah meninggalkan dapur, tiba-tiba....

"Aaakkkh!" teriak Ashel

Adel pun membalikkan badannya lalu berjalan kembali ke dapur.

"Kenapa?!" tanya Adel

Adel melihat Ashel yang menjauh dari kompor dan memegang tangannya.

"Aaaaa tangan aku perih kena minyak." rengek Ashel

Adel melihat telor yang di goreng Ashel ternyata sudah gosong dan mengeluarkan banyak asap. Dia pun cepat mematikan kompor sebelum alarm kebakaran berbunyi.

"Gue kan udah bilang apinya kecil aja." ucap Adel menghampiri Ashel sekarang.

"Ya menurut gue tadi apinya udah kecil." balas Ashel

"Nggak. Tadi apinya gede tapi lu ga mau denger." ucap Adel

Ashel menunduk.

"Yaudah maaf." gumam Ashel

Adel memerhatikan tangan Ashel.

"Masih perih?" tanya Adel

Ashel mengangguk tidak berani melihat Adel.

Adel pun mengambil kain yang ada di dapur lalu membasahinya dengan air. Kemudian dia balik menghampiri Ashel.

"Siniin tangan lu." ucap Adel

Ashel perlahan menatap Adel lalu memberikan tangannya kepada Adel.

Adel pun mengusap pelan luka cipratan minyak di tangan Ashel dengan kain basah  yang dia siapkan tadi.

"Lu ga pernah goreng telor ya kayanya." ucap Adel

"Pernah kok." balas Ashel

"Berhasil ga?" tanya Adel

"Ngga." jawab Ashel pelan.

Adel menghela nafasnya lalu melepaskan tangan Ashel.

"Biarin aja ga usah diapa-apain. Besok paling udah kering." ucap Adel

Adel meletakkan kembali kain basah itu di meja dapur lalu ingin berjalan meninggalkan dapur.

"Adel." panggil Ashel

Ini pertama kalinya Ashel memanggil Adel dengan namanya.

Adel menatap Ashel kembali.

"Apa lagi?" balas Adel

"Maaf ga jadi bikinin sarapan.." ucap Ashel.

"Ngapain minta maaf? Gue kan ga minta." balas Adel

"Ya tapi kan tadi niat gue pengen bikinin lu sarapan." ucap Ashel

"Salah sendiri siapa suruh pengen bikinin gue." balas Adel cuek lalu berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

Ashel bukannya kesal melihat respon Adel seperti itu, dia malah senyum-senyum sendiri mengingat ketika Adel menghusap tangannya tadi di dapur.


Room 1408Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang