dua puluh empat

10.2K 1K 55
                                    


Keesokan harinya.

Zee terlihat berjalan tidak semangat menuju sekolah, dia berjalan sambil termenung memikirkan percakapan dia bersama Marsha kemarin.

Flashback

"Aku ga bakal biarin orang yang udah nyakitin kamu sha.." ucap Zee.

Marsha mengalihkan pandangannya.

"Aku ga bisa terus-terusan ngeliat kamu nangis tiap malem sambil ngeliatin foto kecil kamu sama dia." lanjut Zee

Marsha tersentak.

"Aku sayang sama kamu sha.. aku ga suka ada orang yang bikin kamu jadi kaya gini.." jelas Zee

Marsha perlahan mengambil tangan Zee.

"Zee.. aku tahu apa yang kamu lakuin buat aku ini karena kamu sayang sama aku. Tapi.."

"Kamu ga tau masalah yang sebenarnya.."

Zee terdiam.

"Kamu ga tau apa-apa tentang aku sama Adel." ucap Marsha

"Sekarang kasi tau aku sha! Cerita sama aku. Tolong kasitau aku biar aku ga salah paham." balas Zee

Marsha menunduk perlahan.

"Kalo kamu ga tau apa-apa harusnya kamu jangan bikin masalah." ucap Marsha sendu.

"Maafin aku.." gumam Zee

"Aku janji sha ga akan ngulangin lagi." lanjut Zee

Marsha menatap Zee.

"Oke.. aku bakal ceritain semuanya ke kamu tapi dengan satu syarat.." ucap Marsha

"Apa syaratnya?" tanya Zee

"Kamu harus minta maaf ke Adel soal kejadian di kantin tadi." jelas Marsha

Zee terdiam lalu mengalihkan pandangannya.



End of flashback


......


Di tempat yang berbeda terlihat ada dua sejoli yang masih tertidur lelap dalam satu selimut.

Yep itu adalah Adel dan Ashel yang tertidur di lantai dengan posisi saling memeluk satu sama lain.

Entah apa yang terjadi tadi malam hingga mereka berakhir dengan posisi tidur seperti ini🌚

"Ngghhh."

Ashel perlahan membuka matanya.

"Ga bisa gerak." gumam Ashel

Ashel mencoba untuk menggerakkan badannya namun tidak bisa, akhirnya Ashel pun sadar ternyata dia sedang terkunci di pelukan Adel.

Ashel seketika membulatkan matanya lalu menjauhkan diri dari Adel.

"Kok???" gumam Ashel

Room 1408Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang