empat puluh empat

9.8K 1K 85
                                    

crpict:pinterest

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

crpict:pinterest


Di perjalanan pulang menuju asrama, Adel hanya terlihat diam sedari tadi sambil melihat jalanan dari jendela. Ashel yang berada di sebelahnya pun masih belum berani mengajaknya berbicara dan masih memberikan Adel waktu untuk menenangkan dirinya.


Selang beberapa menit kemudian..


"Aku bingung shel.." gumam Adel.

Ashel menoleh menatap Adel.

"Aku ga tau mau seneng apa sedih.." lanjut Adel.

Adel perlahan menyandarkan kepalanya di bahu Ashel.

"Aku seneng akhirnya ada kesempatan buat ketemu sama mama lagi, tapi aku juga sedih kenapa setelah 11 tahun mama baru kirimin surat ini ke aku." ucap Adel.

Adel memberikan surat itu kepada Ashel agar dia tahu isi di dalamnya. Ashel pun mengambil surat itu lalu membukanya.

"Kalo kamu jadi aku, kamu bakal gimana?" tanya Adel.

Ashel terlihat sedang membaca tulisan dari mamanya Adel di selembar kertas.

"Jerman?" gumam Ashel.

"Iya, Jerman. Aku ga tau apa yang udah Mama aku lewatin dalam hidupnya sampe bisa tinggal jauh di sana sekarang." ucap Adel.

Ashel pun melihat ada tiket pesawat di dalam surat itu.

"Mama kamu udah siapin ini semua buat ketemu kamu." ucap Ashel.

"Kenapa ga mama aja yang ke sini ya dari pada aku yang ke sana." gumam Adel.

"Mungkin ada alasan kenapa mama kamu minta ketemu di sana." jawab Ashel.

"Ck. Palingan mau ngenalin keluarga barunya." ucap Adel tersenyum kecil.

Ashel menatap Adel perlahan.

"Tapi bagus deh kalo mama punya keluarga baru, semoga suaminya di sana ga pernah mukulin kaya papa." lanjut Adel.

Ashel merubah posisinya menjadi menghadap Adel, hal itu pun membuat Adel mengangkat kepalanya dari bahu Ashel.

"Kamu temuin mama kamu ya.." ucap Ashel lembut.

Adel diam.

"Dari tulisan di surat itu, mama kamu pengen  banget bisa ketemu sama kamu del.." lanjut Ashel.

Ashel mengambil tangan Adel lalu menghusapnya lembut.

"Mungkin emang ga mudah buat maafin mama kamu, tapi bagaimana pun juga she's still your mom." ucap Ashel.

Adel menunduk lemah.

"Dia adalah seorang ibu yang sangat merindukan anaknya." lanjut Ashel.

"dan kamu.. aku juga yakin pasti kamu kangen banget kan sama mama kamu del.." ucap Ashel sendu.

Room 1408Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon