Room 1408

tiga puluh dua

"Adel!!!" teriak Ashel.

Adel terlihat sedang menjahili Ashel di kamar dengan membawa Gula di tangannya.

"Please del aku ga mau ya dia terbang lagi ke kepala aku!" ucap Ashel

Adel tertawa.

"Aku pengen ngeliat kamu pegang Gula." pinta Adel

"Ngga mau! Dia suka terbang, aku takutt." Ashel mengalihkan pandangannya.

"Coba deh sini aku ajarin cara megang dia yang bener."

Ashel menatap Adel kembali.

"Kalo dia terbang lagi gimana?!" tanya Ashel

"Ga bakal terbang kok tenang aja." ucap Adel

"Kalo dia terbang aku lempar ya!"

"Ih jahat.. kasian dong Gula di lempar." ucap Adel sendu.

"Ya abisnya.."

"Siniin tangan kamu."

Ashel menyodorkan tangannya ke Adel.

"Kamu tenang aja ga usah panik." lanjut Adel

Adel pun meletakkan Gula di tangan Ashel.

"Sini aku ajarin gimana bikin dia anteng di tangan kamu."

Adel mengambil tangan kanan Ashel perlahan dan memegangnya untuk menghusap badan Gula.

"Kamu elus-elus aja bagian sini pasti dia anteng." ucap Adel

Ashel terdiam menatap Adel yang masih memegang tangannya.

"Udah tau kan gimana caranya?" tanya Adel

Ashel masih diam tidak ada respon. Hingga akhirnya Adel menatap Ashel yang ternyata sedang memerhatikannya.

"Shel?" ucap Adel lembut.

Ashel seketika sadar dan menatap Gula.

"Udah bisa kan?" tanya Adel

Ashel terlihat gugup.

"Bisa kok-" balas Ashel.

Adel merasakan tangan Ashel gemetar.

"Tangannya jangan gemeter." ejek Adel

"Ih apaan sih! Gemeter dari mana?!" panik
Ashel

Adel menahan tawanya.

"Kalo masih takut yaudah gapapa ga usah dipaksain." ucap Adel

"Aku berani!" jawab Ashel seketika.

"Bener?"

"Iya!"

"Yaudah aku lepasin sekarang tangan aku, kamu pegang Gula sendiri ya."

Ashel mengangguk yakin.

Adel pun perlahan mencoba melepaskan tangannya yang memegang tangan Ashel.

"Del!" ucap Ashel seketika.