PART 11

172 54 4
                                    

•Happy reading•

Visha membuka matanya perlahan ketika ia mendengar suara Astrid yang memanggilnya dari luar kamar.

"Visha," ucap Astrid sembari mengetuk pintu kamar Visha.

"Udah bangun belum?"

"Ibu mau ke pasar dulu, ya, Nak," ucap Astrid.

"Kalau kamu mau kemana-mana langsung telepon Ibu."

Setelah itu tidak ada suara lagi dari luar kamar.

"HATI-HATI, BU," teriak Visha dari dalam kamar.

Setelah itu ia melanjutkan tidurnya lagi. Karena hari ini adalah hari Minggu, jadi ia bebas untuk melanjutkan tidurnya sampai ia puas.

Saat matanya mulai terpejam, tiba-tiba ponselnya berdering. Tentu saja hal itu membuat Visha sedikit kesal karena hal itu sangat menggangu ketenangannya saat ini.

Ia meraba-raba di mana keberadaan ponselnya. Saat ia sudah menemukan ponsel miliknya tersebut, ia melihat di layar ponsel itu ternyata Arzan lah yang menelponnya.

"Halo? kalau gak penting gak usah telpon!" ucap Visha saat telepon sudah terhubung.

"Bentar lagi gue ke rumah lo."

Sontak Visha langsung membulatkan matanya saat mendengar penuturan dari Arzan di telepon.

"Hah? ngapain?"

"Mau ajak lo ke suatu tempat." Setelah mengucapkan itu Arzan langsung mematikan teleponnya sepihak.

Visha menaruh kembali ponselnya di kasur, "Terus sekarang gue harus mandi gitu?" tanyanya pada dirinya sendiri.

"Ih males banget."

Ia kembali membaringkan tubuhnya di kasur. Tapi berselang beberapa detik ia langsung bangkit dari tidurnya dan dengan cepat mengambil handuk yang digantung dibalik pintu kamar. Lalu ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

***

Tin Tin

Terdengar suara klakson motor Arzan yang membuat telinga Visha sakit mendengarkannya sedari tadi.

Tin Tin

"SABAR WOI!!!" teriak Visha dari dalam rumah.

Saat Visha sudah rapi, ia keluar dari rumah dan saat ia berada di teras, ia melihat Arzan yang berada di motornya sambil memainkan benda pipih di tangannya.

"Gue udah nunggu lo hampir satu jam di sini," pekik Arzan ketika Visha menghampirinya.

"Salah sendiri kenapa lo gak masuk?" balas Visha.

"Emang diizinin gue masuk?" tanya Arzan. Setelah itu ia memberikan helm kepada Visha.

"Pakai!" perintahnya.

Visha menerima helm tersebut, lalu ia hendak memasangkan di kepalanya.

"Bisa? kalau gak bisa sini gue pasangin." Arzan hendak mengambil alih helm tersebut dan berniat membantu Visha untuk memasangkannya.

Lantas (END)Onde histórias criam vida. Descubra agora