18. Balapan

188K 25.3K 1K
                                    

-H A P P Y R E A D I N G-

***

"Semuanya udah siap?"

Dia mengacungkan kedua jari jempol tangannya. "Beres."

Alaskar mengangguk puas dengan kinerja yang dilakukan oleh teman-temannya.

"Lo yakin malam ini lo yang maju?" tanya Garvan dengan nada ragu.

"Emang kenapa? Biasanya juga si Alaskar yang maju buat balapan," saut Zeyn.

"Tadi pagi kan adiknya si Alaskar ditendang sama si Aya."

Alaskar melotot kepada Garvan. Bisa-bisanya laki-laki itu membahas kejadian memalukan yang terjadi tadi pagi.

"Si Aya berani juga sama si Alaskar. Dulu aja boro-boro nendang, ngebentak si Alaskar aja dia gak berani," ucap Zayn.

"Dia tuh bener-bener kek bukan Aya yang kita kenal. Kelakuannya beda drastis sama yang dulu."

"Tapi dia masih aja buli si Kiran." Zeyn menambahkan ucapan Garvan.

Alaskar membuang napasnya kasar. Ia mengedarkan matanya ke sekeliling, mencari seseorang.

"Si Darren, Bayu, sama Arthur pada kemana?" tanyanya kepada mereka.

Garvan dan Zeyn hanya saling pandang satu sama lain, lalu mengedikkan bahunya tanda tidak tau.

"Si Darren sama si Bayu lagi menuju ke sini, kalo si Arthur gue gak tau," jawab Zayn.

"Lah, itu si Arthur!" seru Zeyn seraya menunjuk Arthur yang tengah berjalan ke arah mereka.

"Dari mana aja lo?" tanya Alaskar sembari salaman ala cowok.

"Barusan ada keperluan mendadak, jadinya agak telat."

Arthur melihat motor yang akan dipakai Alaskar untuk balapan. "Udah di cek semua? Gak ada yang bermasalah?"

"Tenang aja, semuanya udah di cek sama Garvan yang gantengnya permanen," jawab Garvan dengan bangga.

"Bagus."

Bersamaan dengan itu, Darren dan Bayu juga sampai di tempat balapan. Darren langsung menghampiri Alaskar.

"Kalahkan mereka, gue percayakan sama lo."

Alaskar tersenyum sinis. "Lo tenang aja, gue akan buat mereka kalah."

"Bagus!"

Saat itu tiba-tiba semua orang yang ada di sana bersorak. Anggota Ravloska spontan menoleh ke arah yang membuat semua orang berteriak heboh.

Empat pengendara motor yang menjadi pusat perhatian, berhenti tepat di depan anggota Ravloska. Satu persatu dari mereka membuka helmnya masing-masing, membuat teriakan kembali terdengar.

Saat mengetahui siapa mereka, anggota Ravloska semuanya langsung memasang wajah tak bersahabat.

"Long time no see, Ravloska."

TRANSMIGRASI ARAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang