25. Balapan, lagi?

167K 21.9K 724
                                    

- H A P P Y R E A D I N G -

***

Setelah beberapa hari lalu dimana Araya memutuskan untuk keluar dari Ravloska, sejak saat itu juga mereka tidak mengganggu ketenangannya lagi. Walaupun mereka sekelas, hanya berbicara seperlunya saja.

Malam ini adalah malam minggu, Araya hanya duduk di sofa ruang keluarga sembari memakan es krim, dan tangannya sibuk dengan ponselnya.

Dia menoleh ke arah tangga saat melihat Darren yang sepertinya akan pergi keluar malam ini.

"Widih ... udah keren, nih. Mau kemana? Pasti mau pergi sama si Koran, yakan?"

Darren menghentikan langkahnya, lalu menoleh ke Araya.

"Gue mau ke tempat balapan."

"Balapan?" beo Araya.

"Iya. Lo mau ikut?"

Sepertinya Araya harus menerima ajakan Darren agar misinya bisa berjalan dengan lancar. Walaupun sebenarnya dia sangat malas harus berdekatan dengan orang yang merupakan abangnya ini.

"Mau ikut kagak?" ajak Darren lagi.

"Gue ikut!"

"Yaudah buruan."

Araya berdecak kesal. "Gue ganti baju dulu, yakali ke tempat balapan pake piyama motif masha and the buur."

"And the bear, Ay."

Araya hanya mengedikkan bahunya acuh saat Darren mengoreksi ucapannya. Ia segera melesat pergi menuju kamarnya untuk ganti baju.

Araya kembali dengan pakaian yang sudah diganti. Dia menggunakan hoodie berwarna hitam dan memakai celana jeans.

"Ngapain pake masker?"

"Biar cowok-cowok di sana gak terpesona sama kecantikan paripurna gue," jawab Araya.

Darren lebih memilih tidak menimpali ucapan Araya. Mereka segera berangkat ke tempat balapan dengan menggunakan motor Darren. Sepanjang perjalanan hanya ada keheningan di antara adik kakak tersebut.

Hingga sesampainya di tempat balapan, Araya segera turun dari motor Darren. Ia memandang tempat itu tidak berkedip, ini pertama kalinya Araya datang ke tempat seperti ini.

"Banyak cogan, njir. Ambil satu bisa kayaknya," gumamnya.

"Ay, ayo."

"Kemana?" tanya Araya saat tiba-tiba Darren mengajaknya.

"Ke tempat anak-anak Ravloska."

"Enggak, deh. Gue sendiri aja, sana lo pergi."

"Tempat kayak gini bahaya buat cewek, Ay."

"Tumben peduli," ucap Araya terkekeh pelan. "Sana lo pergi Abang durjanah, samperin temen-temen lo yang plin-plan semua."

Darren memaklumi perkataan Araya. Dia sudah tau pasal adiknya keluar dari Ravloska. Dan dia tidak akan memaksa Araya untuk bertahan.

TRANSMIGRASI ARAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang