1. (Gift) on Birthday

933 7 0
                                    

Tak ada bunga, kencan romantis atau ucapan manis. Hanya sebuket pertengkaran dan sedikit kekerasan yang berujung pelukan hangat...

- R&R -

1 Mei 2019

Raline terbangun dengan wajah berseri-seri. Senyumnya nampak merekah cerah bercahaya sebagaimana tulip di pembuka musim semi. Hidup bersama dengan orang yang dicintai memang sangat membahagiakan. Namun bukan itu sebab Raline menjadi sangat ceria hari ini. Dadanya telah berdebar sejak Raline membuka mata dan membayangkan hal luar biasa apa yang akan terjadi di hari spesialnya. Sesuatu yang selalu Raline harapkan di hari ulang tahunnya.

"Kamu terlihat sangat bahagia," ucap Ranu. Menyadari adanya senyum yang belum meluntur di wajah istrinya semenjak bangun tidur. Sepasang pengantin yang baru melangsungkan pernikahan beberapa bulan lalu itu nampak sedang menyantap sarapan bersama di meja makan. Faktanya, tidak setiap hari mereka dapat sarapan bersama. Ranu dengan profesinya sebagai pemimpin perusahaan seringkali melakukan dinas keluar kota sehingga membuat momen kebersamaan mereka tak begitu banyak.

"Aku selalu bahagia setiap hari," jawab Raline. Dia meletakan selembar roti putih basah yang telah diolesi selai nanas ke piring Ranu seraya tersenyum kuat.

"Ya, tapi hari ini kamu terlihat berbeda," Ranu menjawab.

Tanpa mengendurkan lengkungan bibirnya, Raline menimpali, "Berbeda bagaimana?"

Alis Ranu dua-duanya terangkat, "I don't know, like more smiling...?"

Raline terkekeh, "Mungkin karena hari ini berbeda dari hari-hari yang lain...?"

Dahi Ranu mengerut.

"It's may day!" ucap Raline seraya mengentakkan kedua telapak tangannya ke atas meja, membuat Ranu agak sedikit tersentak. "You know what happened in may day?"

Raut muka Ranu terlihat berpikir, "Probably... summer?"

Raline bergeming sesaat, "Ya, terus?"

"Flowers and festival?"

"Ya. And...?" Raline terus memancing Ranu mengingat ulang tahunnya. "Come on, Ranu. What date is it?"

Ranu mengerling pada benda bulat yang melingkar di pergelangannya sesaat lalu menjawab, "1 May...?"

Raline menganggukan kepalanya antusias,"Dan 1 Mei itu hari..."

Kalimat menggantung Raline membuat Ranu kembali berpikir. "Hari Buruh International...?"

Raline nyaris menepuk jidatnya.

"Oh My God, I almost forget it!" Ranu melebarkan matanya.

Sementara Raline terlihat kembali berbinar. Dia melihat Ranu menarik diri lalu berjalan memutar menghampiri kursinya. Raline pun turut berdiri dan bersiap menerima ucapan selamat ulang tahun dari orang yang paling istimewa dalam hidupnya.

"Aku baru ingat hari ini ada rapat penting di kantor jam 10. Untung kamu mengingatkan."

Senyum Raline secara perlahan mengendur dan berakhir hilang tergantikan oleh raut murung. "Jadi, kamu mau pergi ke kantor lagi?" Saat Ranu mengangguk, Raline mengimbuhkan dengan suara prihatin, "Tapi kamu baru pulang jam 4 subuh, Ranu. Apa tidak sebaiknya hari ini istirahat saja dirumah? Aku khawatir kesehatanmu akan terganggu kalau bekerja terlalu keras."

"Keadaan perusahaan sedang tidak stabil saat ini. Aku justru akan sakit kalau diam saja di rumah dan membiarkan perusahaanku hancur," Ranu menggenggam pergelangan tangan Raline yang menyentuh wajahnya. "Kamu bisa mengerti posisiku, kan?"

If Something Happens I Love You: THE UNFORGIVABLE MISTAKEWhere stories live. Discover now