4. Sex After Fight

542 9 1
                                    

"Kuberitahu satu hal," Ranu berbisik di balik leher Raline, "Aku akan sulit berhenti karena kau yang meminta lebih dulu."

- R&R -

[WARNING] Part mengandung mengandung konten seksual

Sudah hampir sore dan Ranu masih berjalan mondar mandir di depan sebuah pintu kamar dengan perasaan cemas. Apa dia baik-baik saja?-pintunya terkunci dari dalam menyebabkan Ranu tak bisa langsung masuk untuk memeriksanya. Selain itu, Ranu sangat yakin Raline pasti belum mau menemuinya setelah apa yang terjadi diantara mereka.

Ting!

Pintu apartemen terbuka bersamaan dengan masuknya seorang laki-laki jangkung dengan sebuah tablet berlogo apel di tangannya.

"Jay! Kebetulan, aku baru saja akan menyuruhmu datang." Ranu kembali menjejalkan ponselnya ke saku celana.

"Sebelum itu, aku ingin membicarakan sesuatu, ini sangat penting dan mendesak." tandas Jay. "Lebih baik kita bicarakan di ruang kerjamu."

Ranu mengangguk lantas berjalan menuju ruang kerjanya diikuti Jay. Tatkala mereka sampai, Jay langsung menunjukan apa yang tampil di layar tabletnya pada Ranu. "Apa kau sudah tahu berita ini?"

Ranustra Zander tertangkap kamera sedang berciuman dengan Melissa Swan di pesta perayaan ZC grup. Mungkinkah pertanda akan kembali bertunangan?

Kepala Ranu lagi-lagi berdenyut nyeri setelah membaca rentetan berita tentang dirinya. Ia amat yakin Melissa-lah dalang yang berusaha menggiring opini publik pada gosip-gosip itu.

"Jadi kau sudah tahu?" tanya Jay diangguki Ranu. Kemudian, Jay kembali melanjutnya, "Lalu Raline? Apa dia juga tahu?"

Helaan lelah terdengar disuarakan Ranu, "Sebenarnya aku juga memanggilmu karena-"

"Biar kutebak," potong Jay, seraya mengusap-usap dagu. "Kalian baru saja bertengkar hebat lalu sekarang Raline mengunci dirinya di kamar karena muak melihat wajahmu," ramalnya.

Ranu tercengang, "Bagaimana bisa—"

"Semuanya bisa terbaca dari wajah menyedihkanmu," Jay menerawang muka Ranu.

Dengan raut datar, Ranu mengenyahkan wajah Jay di hadapannya lewat tamparan kecil.

"Ouch! Sakit..." Jay mendramatisasi keadaan.

"Berhenti bercanda, aku sedang serius," Ranu berkata tegas. "Raline tidak keluar kamar sejak pagi. Dia juga tidak menyahut atau bersuara apapun saat aku bertanya, aku khawatir dia pingsan atau semacamnya di dalam sana. Dia belum makan apa-apa sejak pagi."-atau mungkin sejak semalam? Roman muka Ranu berganti sesal.

Jay terangguk-angguk, "Aku kalau jadi Raline juga pasti tidak mau jawab, sih," gumamnya, yang terdengar di telinga Ranu.

"Lalu bagaimana? Apa yang harus aku lakukan agar suasananya hatinya lebih baik?" lenguh Ranu, mulai putus asa.

Jay memiringkan kepalanya. "Ya mana kutahu. Raline itu istrimu, kenapa malah menanyakan hal itu padaku. Andai saja kau lebih banyak bersamanya, kau pasti akan mengenal Raline lebih baik sehingga tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi semacam ini."

If Something Happens I Love You: THE UNFORGIVABLE MISTAKEWhere stories live. Discover now