HM || 05

319 28 0
                                    

******

“Jika suatu saat aku menyerah. Percayalah, aku sudah mati-matian melawan perasaanku menggunakan logika.”
.
.
.
—Jasmine Audrey Kalandra—
***

“Abang!!” Suara cempreng milik Jasmine mengisi seluruh rumah, ia sedang mencari dimana keberadaan sang kakak terkasih.

“Abang!! Dimana dirimu?” Dari kamar, dapur hingga ruang tamu Jasmine sama sekali tak menemukan Jeno. Kemana laki-laki itu pergi.

“Apa mungkin dia ada ditaman ya?” gumam Jasmine, ia kemudian berjalan menuju taman samping rumah, siapa tahu Jeno ada di sana.

“Abang!!”

“Ayang Melati!” teriak seseorang yang tengah berdiri didepan pagar rumah Jasmine membuatnya menoleh ke sana.

“Ngapain lo disitu?” tanya Jasmine dengan nada tidak sukanya pada orang itu.

“Mau ketemu ayang Melati,” jawabnya sambil cengengesan.

“Melati matamu!” sinis Jasmine.

“Jangan sinis gitu, yang. Nanti aku nggak suka lagi sama kamu,” ucapnya.

“Pergi nggak!! Gue siram nih!” Jasmine mengambil selang lalu mengarahkan ke arah orang itu.

“Pantang pergi sebelum dapetin hatinya ayang Melati,” jawabnya.

“SAMUDRA ATLANTIK!! PERGI NGGAK LOH DARI SINI!!” teriak Jasmine kelewatan kesal.

“Seneng deh akunya, yang. Akhirnya, setelah sekian abad lamanya, kamu bisa nyebut nama aku walaupun masih salah sih. Sini yang tak kasih tahu, nama aku itu S A M U D R A A T L A N T I C K, sebelum K-nya itu ada huruf C-nya dulu, gitu.” Atla menjelaskan, ia juga mengeja namanya supaya benar-benar jelas.

“Gue nggak perduli, mau ada K-nya kek, nggak kek, bodoh amat! Gue cuman mau lo minggat dari rumah gue, S E K A R A N G!!” Jasmine lagi-lagi berteriak diakhir kalimatnya.

“Ayang Melati mah gitu,” ucap Atla sendu.

“Apaan sih? Lebay deh lo,” ketus Jasmine.

“Nggak boleh gitu, nanti kita jodoh beneran loh,” goda Atla yang sudah kembali ceria lagi.

“Gue sumpel mulut lo pake rumput ya!” ancam Jasmine.

“Dih galaknya! Lagian ya, yang. Mending sama aku yang udah pasti mau sama kamu dari pada sama kak Haz yang dingin kayak kutub itu. Aku kurang apa coba? Ganteng iya, baik iya, perhatian iya, sayang sama kamu iya. Apalagi coba?”

“Ekheeem!!” Hazim dan Jeno muncul dibelakang Atla tanpa cowok itu tahu.

Jasmine jadi mematung di tempatnya melihat kemunculan Hazim bersama kakaknya.

“Ayang sakit? Kok habis batuk langsung diam gitu aja sih?” tanya Atla.

“Mending lo pulang sekarang sebelum gue siram,” usir Jasmine, ia berusaha cuek dengan kehadiran Hazim.

“Kenapa sih yang? Kalau ada masalah cerita aja sama aku?”

“GUE BENCI SAMA LOH!! KENAPA LOH HARUS MUNCUL DIHIDUP GUE!! GUE NYESEL KENAL ORANG KAYAK LOH!!”

H A Z M I N E  [END]Where stories live. Discover now