PART 21

5.3K 631 47
                                    


Siang ini hasil dari BMP keluar. Dokter membuat janji untuk berbicara di ruangannya. Mama, Gama, dan Garin, duduk berjajar di hadapan dokter yang memegang sebuah kertas, bersiap menjelaskan.

"Kita bisa sebut remisi kalau sel kanker kurang dari 5 %, tapi dari hasil BMP kemarin, sel kanker Garin masih ada di atas 30 %, berkurang sedikit dari jumlah pertama terdeteksi. Kita ulang kemoterapinya dengan mencoba kombinasi obat yang berbeda."

Dokter menjelaskan tentang kemoterapi ulang yang akan dilakukan, berbeda dari yang kemarin, dan mungkin akan dimulai lusa, secepatnya.

Tidak ada yang berbicara setelah dari ruangan dokter. Gama dan Mama duduk di sofa dengan pikiran masing-masing, dan Garin duduk di tepi ranjang.

Mama pulang saat tiba waktu pulang sekolahnya Theo, Gama sedang berbicara via panggilan telepon urusan pekerjaan, sedangkan Garin meringkuk, membelakangi, dan memejamkan mata.

--

Pagi ini Mama tidak datang, Gama juga ke kantor, Garin melamun sendirian. Handphonenya berbunyi, dia mengambilnya. Ada panggilan video dari Hagi.

"Lo kemarin gue tungguin kasih kabar, kagak ada," celoteh Hagi.

Garin tersenyum. "Gagal remisi, Gi. Sel kanker gue masih ada di atas angka remisi, cuma berkurang sedikit dari hasil BMP sebelum kemo."

"Hah? Kok gitu?" Hagi terdiam untuk beberapa saat. "Terus gimana?" tanyanya.

"Harus ngulang kemo pake obat yang beda," sahut Garin. Lesu. Dari kemarin ada sedikit kecewa dalam hatinya karena dia merasa kemoterapi yang dilewati kemarin cukup berat dan hasilnya ternyata tidak cukup sepadan.

"Minggu depan, gue ke Jakarta deh. Maunya sih besok, tapi gue udah terlanjur ngambil kerjaan sampe beberapa hari ke depan."

Garin terkekeh. Hagi jadi terlihat khawatir. "Gak pa-pa, Gi. Santai aja. Gue gak pa-pa kok. Cuma ya, niat gue maen ke sana kayaknya bakal diundur lama, lusa gue mulai kemo lagi."

"Makanya, gue aja yang ke sana. Lo mau dibawain apa? Pie, udah pasti. Apa lagi?"

"Apa, yaa ... nanti gue pikirin dulu deh."

"Mm. Tar lo kirim lewat chat, gue bawain semua yang lo mau."

--

--

Garin terbaring, siap tidak siap, tubuhnya akan kembali dimasuki cairan obat pembasmi sel kanker. Kemoterapi dengan obat yang baru ini akan berlangsung 4 siklus dengan hitungan 1 siklus: 5 kali, 5 hari berturut-turut, dan siklus keduanya akan dimulai lagi setelah sekitar 3 minggu waktu pemulihan.

--

Yang pertama telah selesai. Sudah berselang seminggu. Garin sudah terbebas dari efek-efeknya yang sebenarnya tidak terlihat terlalu berat seperti yang kemarin,  yang sekarang hanya demam, mual, yaa efek yang biasa, tapi sepertinya mental Garin sedikit terpukul karena hasil kemo kemarin. Sekarang dia jadi lebih diam, tidak banyak berbicara, tidak juga berekspresi.

"Rin, keluar, yuk?"

Garin yang sedang fokus pada layar televisi, menoleh. Gama baru saja tiba. Alis Garin terangkat saat melihat pakaian abangnya yang cukup bergaya, biasanya datang untuk menginap ke rumah sakit hanya memakai celana training, kaos, dan dilapisi jaket.

"Mau ke mana?" tanya Garin, ini sudah sore, jam setengah 5.

"Ikut aja, cepetan ganti baju."

Mau tak mau, Garin beranjak, mengganti celana trainingnya dengan jeans panjang, dan mengambil hoodie abu, tak lupa topi.

EGO (Selesai) Where stories live. Discover now