[ Alucard x Granger ] • obsession

2.5K 158 59
                                    

"Gran, lu tau kan.. kalau Alucard itu bukan sekedar suka sama lu? Dia udah obsesi sama lu!" Tegur Gusion khawatir.

Granger mengabaikannya, lebih memilih memandangi langit sore di kelas. "Tidak, dia bukan obsesi. Dia mengatakannya, sebagai cinta." Bantahnya,

Gusion mengernyitkan dahi lalu menghela nafas kasar, "lu selalu batu setiap gw bilangin." Komennya jengkel. Granger seketika mengubah tatapannya jadi sayu, "Maaf, Gusion."

"Tapi.. saya mencintai Alucard apa adanya."

...

"Babeee~"

"Hm? What?"

Alucard berbaring manja di atas Granger sembari mendusel diantara dadanya, Granger tersenyum tipis sembari mengusap pelan helaian pirang itu.

Granger mengecup kepala Alucard, "babe, gak ada rencana buat weekend nanti?" Tanya Alucard menatap dalam Granger. Tatapan yang seakan memangsa lawannya,

Granger membalas tatapan Alucard dengan datar tanpa takut sedikitpun. "Tidak, aku libur. Kenapa?" Tanyanya, Alucard yang awalnya menampilkan wajah serius berubah tersenyum manis.

"Aku berencana mengajakmu ke pasar malam babe, mau ya??" Ajaknya.

Senyum tipis terukir di wajah Granger, ia mengangguk setuju. Alucard terkekeh senang, dan memeluk erat Granger.

'akan ku pastikan.. setelah ini, dia milikku seorang.' batin Alucard memejamkan mata.

***

Malam hari.. tepat sebelum pergi ke pasar malam bersama Granger..

"AKHH!!"

"Ini akibat lu nyuruh granger mutusin gw."

Alucard menatap dingin kearah Gusion yang meringis kesakitan dengan darah yang mengalir deras di kedua kaki dan punggung, tangan Alucard memegang semakin erat pisau itu.

"H-Hah.. sudah gw duga.. lu emang dasar.. busuk.... Huft..." ucap Gusion menatap tajam Alucard, "busuk?" Alucard perlahan berjongkok dihadapan Gusion.

Tatapannya semakin menajam, "gw gak busuk, gw cinta sama dia." Tegasnya. Alucard menarik dagu Gusion dengan pisaunya, "justru orang-orang yang memengaruhi granger kek lu, itu busuk." Lanjutnya.

Gusion memberikan raut kesal, "..lu salah paham.. lu terlalu salah.. mengartikan cinta Al." Balasnya.

Alucard mendengus, lalu kembali berdiri. "Gw gak salah, cinta itu hanya tentang dua pasangan tanpa ada orang lain yang ikut campur." Ucapnya, lalu melempar pisau ke lantai begitu saja.

"Sampai jumpa, Gusion." Ucap Alucard lalu berjalan keluar gudang kosong, dan menguncinya.

"..Brengsek.. ALUCARD!!" Teriak Gusion meringis kesakitan.

Alucard mengabaikannya begitu saja, lalu mulai mengganti bajunya. Dan memakai baju date khususnya untuk Granger, Alucard melirik sekilas gudang itu dan pergi begitu saja dengan motor ninja nya.

Broom, broom!

Granger berdiri seorang di halte bus, menunggu Alucard menjemputnya sembari mengecek jam tangan sesekali. Cahaya motor terlihat jelas dari kejauhan, Granger menyipitkan mata saat motor Alucard berhenti.

"Hey, babe. Nungguin kah?" Tanya Alucard khawatir.

Granger menggeleng, "no, gak papa kok. Gak telat banget, abis darimana?" Tanya Granger berdiri dan menerima helm dari Alucard.

"Ah.. tadi ada urusan mendadak di jalan, mengenai ibuku yang dirumah sakit. Jadi aku mampir sejenak.." bohong Alucard tersenyum manis.

Granger mengangguk paham lalu memasang helmnya, ia segera naik lalu mereka berdua berangkat ke pasar malam.

𝗡𝗢𝗩𝗘𝗟𝗟𝗘 [✓]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora