[ ship story #6 ]

3.2K 156 14
                                    

4 oneshot berbau unsur 18+++

***

Kolong meja • PaquChou
---

"Baik, kita ke materi selanjutnya..."

Chou tersenyum miring kearah temannya, lalu menendang kencang kursi Paquito yang sedang mencatat.

Bruk!

"Ups, maaf.." ucap Chou terkekeh, dan diikuti tawa geli teman-temannya. Paquito terdiam menatap tulisannya yang tercoret, lalu melirik kearah belakang.

Chou tersenyum miring sembari duduk santai, kakinya masih mengganggu kursi depannya. Paquito melirik kearah bawah, lalu perlahan menurunkan tangannya.

Bruk!

"!!" Chou terkaget saat Paquito memegang pergelangan kakinya dan menariknya, "Jangan berisik.. dasar.." tegur guru yang merasa terganggu.

Paquito semakin memegang erat kaki Chou, dan kembali menulis dengan tangan kanannya.

"Tch.. lepas.." bisik Chou mencoba menarik kakinya, tapi justru semakin di cengkram lawannya.

Ekspresi Chou merubah kesal, ia menatap tajam Paquito yang tampak melirik kearahnya lalu tersenyum miring.

...

"U-Ukhgn- huft.."

Chou mengepalkan tangan, lalu memukul lengan Paquito. "Tidak bisakah.. kau rileks sebentar.. Chou?" Tanya Paquito, ia memaksa kepala Chou agar terbaring diatas meja.

"B-Brengsek.. lepaskan.." berontak Chou, melainkan tangan Paquito menyekram kuat lengan yang dibawah. "A-Akghn-" Chou menyipitkan matanya,

Paquito menatap penisnya yang masuk dari belakang, "K-Keluarkan..! Akghn! Lepaskan!" Minta Chou tersentak kaget. Ia mengepalkan tangan kuat-kuat.

Kaki Chou beberapa kali bergerak kasar, dan berakhir melemas. "Akghn! Ahh!" Lenguhnya, tangannya yang menganggur menyakar meja kayu itu.

"Kenapa? Tidak melawan, padahal tadi saat di kelas kamu berani melakukannya." Tanya Paquito, ia menatap punggung Chou yang masih terbalut kemeja sekolah.

Chou merapatkan giginya, "..karena.. kau pria brengsek.." balasnya pelan. Paquito semakin menurunkan boxer Chou ke bawah, dan mulai bergerak.

"Akghn! Ahh! Ngh!"

"Hentikannn!! Sialanh ahhn!"

"Kolong meja mu, akan penuh dengan sperma mu sendiri. Chou."

Chou dengan ekspresi lemas hanya bisa menahan lenguhannya, matanya mulai mengeluarkan air mata. "M-Mnghn-ngh.."

'aku tidak bisa.. melawannya sedikitpun..' batin Chou.

Terdengar suara langkah kaki, Paquito membungkukkan badan dan menutup mulut Chou. "Mnghn! Ngh!" Chou memejamkan mata erat, saat merasakan hentakan keras berkali-kali.

"Ketahuilah, bahwa kau masih dibawah saya. Chou." Bisik Paquito, ia masih menahan satu lengan Chou.

"Patuhilah ketua kelasmu sendiri."

"N-Nghn! Mnh.."

Esok harinya,

Chou berjalan di lorong kelas, setelah hal buruk yang ia alami kemarin.. membuatnya menjadi lebih pendiam. Ia berhenti, tepat di depan kelasnya.

Terdapat kericuhan di dalam sana, tepat dibagian meja belakang ujung. Chou masuk dan mengernyitkan dahi,

"Ew!!" Seru beberapa anak kelas disana. "Hah sialan, kenapa ada cairan lengket seperti ini di kolong meja?!" Tanya kawanan geng Chou.

𝗡𝗢𝗩𝗘𝗟𝗟𝗘 [✓]Where stories live. Discover now