[ Hanzo x Hayabusa ] • eraser

2.8K 175 45
                                    

"baiklah, baiklah.. karena materi kita sudah berakhir disini.. mari kita mengetes kemampuan kalian dalam materi ini."

Pak YSS memukul papan tulis untuk perhatian murid-murid kelas, "masukkan semua buku terkecuali alat tulis lainnya." Lanjutnya.

Para murid-murid langsung memasukkan buku mereka dengan kericuhan karena beberapa tidak paham dengan materi, Hanzo membongkar isi kotak pensilnya dan tidak mendapati penghapus.

"Woi, pinjem penghapus dong." Mintanya ke teman sebelahnya, Alucard.

"Gak ada lagi gw, cuman punya satu." Balas Alucard, Hanzo mencoba meraih penghapus temannya. "Tinggal bagi dua doang elah," "woi! Kagak!" Tolak Alucard mendorong balik Hanzo,

Hanzo mendengus, lalu menatap tajam Alucard. Tiba-tiba seseorang mencolek lengan Hanzo, ia menengok keorang tersebut.

Hanabi, memberikan 1 penghapus miliknya. "Pakailah, aku punya 2 penghapus." Ucapnya, Hanzo menaikkan alis lalu mengambil penghapus itu.

"Semangat ya." Hanabi tersenyum tipis, membuat Hanzo sedikit merona. "Terima.. kasih.." balasnya dan langsung memegangi erat penghapus itu,

'Hanabi memberikan gw penghapus miliknya, dia memang wanita yang baik..' pikir Hanzo.

Hanzo terdiam, melihat sebuah kanji yang tampak tertulis di penghapus itu, namun ditutup oleh merek penghapus. Hanzo perlahan membukanya, dan mendapati kanji dengan sebutan

Hayabusa.

'bukankah.. perempuan yang menyukai pria pasti selalu menulis namanya di penghapus milik mereka?' pikir Hanzo,

Ia perlahan melirik kearah Hanabi yang sibuk mengisi ulang pensil mekaniknya, ekspresi Hanzo berubah suram.

'ternyata.. Hanabi menyukai.. Hayabusa.' batin Hanzo lalu memendam wajah di antar lengannya diatas meja, ia merasa patah hati.

Soal dibagian dari depan ke belakang, Hayabusa yang duduk di depan Hanzo mengambil soal lalu mengoper ke belakang.

Tapi Hanzo masih memendam wajahnya, Hayabusa menengok ke belakang dan tidak sengaja menjatuhkan penghapusnya.

"Ah.. Hanzo." Panggil Hayabusa,

Hanzo mengangkat kepalanya dan menerima soal itu dan mengoper ke belakang, melainkan Hayabusa mengambil penghapus yang terjatuh itu lalu menaruh diatas meja Hanzo.

"Tadi jatuh." Ucap Hayabusa.

"..hah." Hanzo memberikan ekspresi kaget saat Hayabusa mengembalikan penghapusnya, 'sial, dia membacanya kah?!' batin Hanzo.

Beberapa detik, Hayabusa kembali menengok kebelakang dengan ekspresi bingung. "Apakah.. itu tadi namaku yang tertulis di penghapusmu..?" Tanya Hayabusa,

Hanzo berkeringat seketika. "Kau.." ucap Hayabusa terjeda, "Kau menyukaiku?" Tanyanya. "Gw gak suka ama lu!" Bantah Hanzo dengan nada pelan, ia memberikan tatapan tajam.

"Itu bukan penghapus milik gw!" Lanjutnya.

Hayabusa menaikkan satu alis, "lalu punya siapa?" Tanyanya. Hanzo kembali membuka mulut, namun ia kembali berpikir. 'Tunggu.. mana mungkin gw memberitahu rahasia besar Hanabi..' pikirnya,

Ia melirik kearah Hayabusa yang masih menatapnya. ".. baiklah.. itu punya gw." Ngaku Hanzo jengkel dengan perasaan malu juga, Hayabusa diam membeku menatap tidak percaya Hanzo..

"Baik..." Balas Hayabusa langsung kembali ke depan.

Hanzo mengacak rambut, dengan perasaan campur aduk. 'kenapa gw mengatakan begitu ya?!' pikirnya bingung,

𝗡𝗢𝗩𝗘𝗟𝗟𝗘 [✓]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora