0.1 Dejavu

1.8K 132 13
                                    

Haloo gaisss!!!! Pada nungguin gasiiii

Maapin aku yaa? Kemaren kemaren emang lagi sibuk, sumpah deh ga boong.. jangankan buka wp, makan mandi aja aku tinggalin hm hahaha tapi serius ga boong.. dua Minggu kemaren aku gada di rumah, jadi ga sempet buka wp.. sekali lagi maap yaaa

Dahlah males bertele-tele, semoga aja masih pada antusias ya gais yaa

o0o

Happy reading!! Semoga suka yaaa!!

o0o

Kringggg... Kringggg... Kringggg....

Bel pulang berbunyi, membuat beberapa lelaki yang matanya sudah setengah tertutup itu kembali terbuka lebar. Semua bersorak kesenangan karena waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba.

"Baik, kita akhiri pelajaran hari ini. Untuk tugas yang hari ini belum selesai, silahkan segera di selesaikan akan saya tunggu hingga hari kamis," ucap wanita paruh baya yang sibuk merapikan barang-barangnya.

"Iya bu!!"

"Ya sudah, kalo begitu saya permisi. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam!!"

Guru itu sudah berjalan keluar, maka semua langsung sibuk akan ritual sebelum pulang. Beberapa siswi mulai memoles kembali wajahnya agar tampak segar dan menyemprotkan banyak parfum ke tubuhnya. Beberapa siswa juga merapikan rambutnya, untuk memaksimalkan aksi tebar pesona di parkiran nanti.

"Kak Fino udah ada di depan?" tanya Rea yang sedang memasukan buku-bukunya ke dalam tas.

Nala yang ditanya seperti itu lantas menghentikan gerakannya, ia merogoh saku seragamnya lalu membuka handphonenya. Yang kebetulan ada satu panggilan tak terjawab dari Fino.

"Kayanya sih udah di depan, ini orangnya nelpon," jawab Nala dan Rea mangut-mangut saja.

"Kak Chan udah balik?" tanya Nala yang kembali memasukan buku-bukunya ke dalam tas.

Rea mengangguk lesu dengan wajah cemberut, "Iya, kesel banget gak sih? Gak ada seminggu dia di sini, sekarang udah balik aja. Mana beberapa hari ini juga dia malah sibuk sama anak-anaknya, mana ada waktu sama gue," keluhnya membuat Nala tertawa pelan.

"Namanya juga ketua, wajar aja. Dia gak di sini sedangkan anak-anaknya di sini, gak bakal ke kontrol langsung. Jadi waktu dia ke sini, dia manfaatin waktu itu buat ngurus semuanya," sahut Nala tapi Rea tetap tidak terima dan malah berdecak kesal.

"Tapi tetep aja! Liat kak Fino, dia bahkan masih di sini belum pulang. Padahal kak Chan sama kak Fino sama-sama berpengaruh di Vandalas, tapi kenapa cuma kak Chan yang sibuk sih?"

"Beda, kak Fino itu anggota kalo kak Chan ketua. Udahlah mending kita keluar sekarang, ini orang udah spam gue," ajak Nala sambil menunjukan kembali layar handphonenya.

Mau tak mau Rea mengangguk saja, lalu keduanya mulai berjalan beriringan keluar kelas.

Hari ini Laura tidak masuk karena sakit, begitu juga dengan Anna yang tidak masuk karena ada acara keluarga. Jadilah, Nala dan Rea hanya pulang berdua.

"Males banget ih masa gue balik sendiri," gerutu Rea saat melihat keberadaan Fino di depan gerbang sana.

Nala terkekeh kecil, "Yaudah minta anter ke kak Fino aja gimana?" tawarnya.

"Emangnya gapapa?"

"Ya gapapa, gue bisa nunggu di sini atau gue yang pulang naik bis."

Rea berdecak, "Nggalah, nanti yang ada gue di omelin abis-abisan sama tuh orang. Lagian dia mana mau nganter gue dan ninggalin lo di sini," sahutnya.

Caraphernelia (Nala Story) Where stories live. Discover now