0.4.0 Nala tidak peka

940 65 5
                                    

Halo!! Langsung aja baca yakkk

o0o

Happy reading!! Semoga suka yaa

o0o

"Dari kejauhan tergambar cerita tentang kita
Terpisah jarak dan waktu
Ingin kuungkapkan rinduku lewat kata indah
Tak cukup untuk dirimu
Sebab kau terlalu indah dari sekedar kata
Dunia berhenti sejenak menikmati indahmu.."

"Dan apabila tak bersamamu
Ku pastikan kujalani dunia tak seindah kemarin
Sederhana tertawamu sudah cukup
Lengkapi sempurnanya hidup bersamamu..."

Pipi Nala memerah saat ia merasa pusat perhatian Araksa dari panggung kecil itu terus mengarah padanya. Banyak yang menatap Araksa dengan penuh kagum, namun ia justru menundukan kepalanya berusaha menyembunyikan wajah semerah tomat itu.

Tadi setelah berdiam diri cukup lama di bukit kejujuran, Araksa mengajaknya untuk pergi ke cafe. Sebenarnya bukan untuk manggung seperti biasa, melainkan untuk berdiam diri di tempat yang lebih baik dan mengisi perut Nala yang sudah bunyi sejak tadi.

Namun entah apa maksudnya, tiba-tiba saja Araksa berdiri dari duduk berjalan menjauh menuju panggung dan menyanyikan sebuah lagu. Nala menggeleng kecil, bingung akan kelakuan random lelaki itu yang sukses membuat dirinya melayang dan lupa akan semua yang sejak kemarin-kemarin ia pikirnya.

Seketika rasa bersalah hadir di hatinya kala ia mengingat, jika kemarin ia menjauhi Araksa.

"Jika hari kulalui tanpa kamu
Percuma senyumku dengan dia, oohh.."

"Dan apabila tak bersamamu
Ku pastikan kujalani dunia tak seindah kemarin
Sederhana tertawamu sudah cukup
Tuk lengkapi sempurnanya hidup bersamamu.."

Suara merdu Araksa masuk ke dalam telinga Nala dengan sangat sopan. Tidak, mungkin tidak hanya telinga Nala melainkan semua orang yang ada di cafe ini tengah mendengarkan suara merdu itu. Bahkan tidak sedikit yang mengabadikan moment langka ini.

Ya bagaimana tidak? Araksa ini memang terkenal dikalangan anak muda, mengingat dirinya yang sering kali menghibur di sebuah cafe atau bahkan mengcover sebuah lagu lalu di posting ke media sosial. Tentu mereka mengenali Araksa yang di antara teman-temannya, Araksalah yang jarang muncul.

Tapi malam ini, dengan suka rela dan seorang diri Araksa mau menghibur semua pelanggan yang datang ke cafe.

"Sebab kau terlalu indah dari sekedar kata
Dunia berhenti sejenak menikmati indahmu..."

Araksa menyelesaikan lagunya, begitu juga dengan petikan dari gitar yang ia mainkan sejak tadi. Bersamaan dengan itu, seluruh penonton bertepuk tangan dan bersorak dengan sangat meriah mengakhiri penampilan memukau Araksa malam ini.

Namun semua itu tak membuat Araksa bangkit dari panggung kecil itu. Dari suara mic yang dipakai, terdengar Araksa bergerak-gerak di sana.

Nala juga mengkerutkan keningnya bingung, ia menatap Araksa seolah-olah bertanya. Tapi lelaki itu malah menyinggungkan senyum manisnya.

"Sebelumnya, selamat malam semua," sapa Araksa dengan wajah datar seperti biasa.

"Maaf mengganggu waktunya, tapi izinkan saya untuk menyampaikan beberapa kata malam ini."

Semua mata tentu saja mengarah pada Araksa, begitu juga dengan Nala yang masih bingung.

Sekarang apalagi yang akan Araksa lakukan, pikirnya.

Caraphernelia (Nala Story) Where stories live. Discover now