0.1.2 Tamu tengah malam

1K 90 20
                                    

Aku ngetik ini semalem, tadinya mau di up langsung tapi ketiduran huhu

o0o

Happy reading!!! Semoga sukaaa!!!!

o0o

Malam ini tidak seperti malam biasanya. Langit yang biasanya penuh dengan bintang juga bulan yang ada di tengah-tengahnya, tampak cantik membuat siapa saja yang menatap ke arah sana pasti akan merasa ketenangan di gelap gulitanya malam.

Tapi tidak dengan malam ini, langit menurunkan airnya begitu deras. Diiringi dengan suara menggelegar membuat semua lebih memilih diam di balik selimut tebal. Semakin malam, bukannya semakin reda tapi malah semakin deras.

Malam yang biasa terdengar beberapa kendaraan bermotor atau mobil melewati depan rumah, kini tampak sepi membuat suasana semakin mencekam. Tapi untuk memejamkan mata saja gadis yang sudah membungkus tubuhnya dengan selimut itu tidak bisa. Rasa kantuk itu belum menghampirinya membuatnya susah sekali untuk tidur, padahal jam sudah menunjukan pukul 10 lebih 15.

Ia harus melakukan sesuatu, jika tidak maka ia akan menangis teringat Arsya. Iya, Arsya.

Walau beberapa kali ingat Araksa, tapi Nala tidak pernah bisa lupa saat ia melihat bagaimana Arsya di kebumikan. Rasanya masih sangat terasa membuat dadanya sesak setiap kali ia ingat.

Jadi, tangannya bergerak mengambil benda kotak yang ada di atas nakas. Benda yang sejak makan malam tadi tak ia sentuh.

Ting.
Ting.

Banyak notifikasi bermasukan saat ia menyalakan benda itu. Salah satunya dari sang ibu, dengan cepat Nala membukanya karena ternyata sudah ada 4 pesan dan 2 panggilan tak terjawab.

Ibu negara

Lala, ibu gak pulang malam ini
Nanti malam ibu ada jadwal operasi menggantikan dokter Rima
Sebelum tidur bantu bibi mengunci semua pintu dan jendela, pastikan pagar juga terkunci ya sayang

Panggilan suara tak terjawab

Maafin ibu, besok pagi ibu pulang ya cantik

Panggilan suara tak terjawab

Iya bu, semua aman
Abis operasi langsung istirahat pokonya

Nala menghela nafasnya pelan melihat pesannya hanya ceklis dua abu, menandakan pesannya belum di buka. Mungkin ibunya sedang ada di ruang operasi, jadi tidak mungkin pesannya langsung terbaca dan dibalas.

Ia keluar dari roomchat itu, beralih membuka pesan yang lain. Ada dari Fino, dari grup bersama ketiga temannya, dari grup kelas, dari grup Vandalas, dari grup angkatan bahkan pesan-pesan dari nomor yang tidak Nala save. Semua bermasukan, tapi satu-satunya pesan yang ia buka adalah pesan dari Fino yang ada tepat di bawah pesan ibunya.

Dari beberapa pesan yang bermasukan, pesan dari Finolah yang paling banyak membuat Nala menggelengkan kepalanya pelan.

Kak Fin

Yuhuuuuuu
Assalamualaikum pakettt
Lah gak aktip
Nala?
Dih kemana sih lo?
Sayanggg
Hm kangen
Ayangggggggggggg
Oke deh aku ngambek!

Panggilan suara tak terjawab

Panggilan suara tak terjawab

Caraphernelia (Nala Story) Where stories live. Discover now