⋆03⋆

190 16 2
                                    

Our Little Star (Nct Dream Fanfiction)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Our Little Star (Nct Dream Fanfiction)

Happy Reading! :)

Motor milik Jidan berhenti tepat di depan gerbang rumah keluarga Prasetyo. Cecilia lantas turun, tak lupa dirinya melepaskan helm bewarna hitam dan dikembalikannya pada Jidan. Cecilia tidak mau dirinya lupa mengembalikan helm dan pergi saja dengan helm yang terpakai, pasti ia akan merasa malu sekali di depan gebetannya ini.

Jidan hanya menaikkan kaca helmnya saja, untuk melihat Cecilia lebih jelas. "Makasih ya Ji udah di anter balik juga," Jidan mengangguk, ia tersenyum dibalik helmnya.

"Sama-sama, besok berangkat bareng mau? Gue jemput nanti."

"Eh? Nggak akan ngerepotin kan? Eum gue bisa kok pergi sendiri aja, lagian rumah lo kan jauh Ji."

Jidan menggeleng, "Nggak lah jarak Cimahi ke Buah Batu nggak terlalu jauh kalau gue perginya lebih pagi." Padahal jarak rumah di antara keduanya begitu jauh.

"Bener nggak apa Ji?"

"Iya Cil. Udah gih sana masuk, ntar masuk angin kalau kelamaan di luar mana dipinjemin jaket aja tadi nggak mau."

"Gue tuh nggak biasa pake jaket tau." Jidan lantas menyentil dahi Cecilia.

"Rubah kebiasaan jelek lo itu, jaket itu penting apalagi kalau sering bepergian jauh naik motor." Cecilia mengaduh, ia mengusap dahinya.

"Ishh iya-iya Jidan bawel."

Tangannya bergerak untuk menyentuh pipi kanan Cecilia dan menariknya pelan membuat Cecilia kembali mengaduh, Jidan sih hanya terkekeh saja lagi pula ia suka dengan pipi Cecilia begitu lembut dan bertekstur seperti mochi. Jidan jadi ingin makan mochi yang dibelikan neneknya 2 bulan lalu.

"Ya udah masuk, nanti malem gue kabarin lagi." Cecilia mengangguk.

"Hati-hati ya Ji, jangan ngebut inget. Kalau kebut-kebutan di jalan nanti gue cubit lo besok."

"Gue lebih sukanya di puk-puk aja sih Cil haha. Gue duluan Cil." Jidan kembali melakukan sepeda motornya hingga semakin menjauh dan hilang dari pandangan Cecilia.

Cecilia lantas berbalik, membuka gerbang menggunakan kunci cadangan lalu masuk ke dalam rumah dengan senyum yang masih merekah bak bunga di bibir ranumnya. "Gila seneng banget gue, duh gue kenapa masih kebayang wajahnya Jidan ya?" Cecilia bergumam sendirian.

Dirinya lalu membuka pintu, tak lupa menaruh sepatu sekolahnya di dalam rak putih yang ada di dekat pintu. "Adek pulang," ujar Cecilia berharap ada seseorang yang menyambut kedatangannya.

Namun sepertinya tidak ada balasan sahutan sama sekali, Cecilia berjalan masuk melewati ruang keluarga, suara televisi yang menyala hingga dirinya melihat seorang pemuda bersurai cokelat tengah berbaring di atas sofa, pandangannya tertuju pada layar televisi yang menampilkan salah satu film superhero Marvel.

Our Little StarWhere stories live. Discover now