*26*

155 11 3
                                    

Haloo aku update lagi~ chapter ini agak panjang ya 2960 words

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Haloo aku update lagi~ chapter ini agak panjang ya 2960 words

cw ; sangat sangat harshword!

***

Cecilia berpura-pura dirinya kembali pingsan dan ia dapat mendengar Zivan yang merasa senang karena dirinya kembali tak sadarkan diri, dengan begitu ia bisa dapat bebas dan dengan mudahnya untuk menyentuh tubuh Cecilia bukan? Cecilia bahkan harus menahan kebenciannya sendiri merasakan tangan kotor pemuda itu menggerayangi tubuhnya.

Cecilia berharap ada sesuatu yang terjadi hingga membuat Zivan lengah, dengan begitu ia bisa dengan mudahnya untuk kabur dan pergi dari pemuda brengsek itu. Disaat Zivan tengah asik mencubui sekitaran dada si gadis yang kini telah dipenuhi ruang merah keunguan karena perbuatannya, ponsel miliknya berdering.

"Cih, sialan. Siapa yang menganggu?" dengan perasaan kesal Zivan merogoh saku celananya untuk melihat siapa yang menghubungi ponselnya. Cecilia membuka sebelah matanya untuk mengintip ketika Zivan tengah menatap ponselnya dan mengangkat panggilan tersebut.

Melihat ada sebuah celah yang dapat ia gunakan untuk kabur, dengan buru-buru Cecilia menendang dengan sekuat tengaha tubuh Zivan yang berada di atasnya hingga membuat pemuda itu terjungkal ke belakang. Dengan secepat mungkin Cecilia berusaha untuk melepaskan ikatan dasi pada lengannya, tak lupa ia mengancangi seragamnya.

"Sial, apa yang kau lakukan jalang?!" Zivan tentu marah. Cecilia buru-buru mengambil tas sekolahnya dan berlari keluar dari kamar yang secara kebetulan ia membiarkan pintu kamarnya tak terkunci.

"Jangan kabur sialan!" dengan tubuh yang bergetar, serta keringat yang membasahi pelipisnya, gadis itu tampak ketakutan. Ia takut jika Zivan kembali menangkapnya dan melakukan hal yang lebih dari yang ia lakukan tadi.

"Please, please kebuka." Cecilia tengah mencari kunci apartemen milik Zivan disekitaran meja kecil yang berada di sana.

"Brengsek lo Cecilia." Zivan lantas melangkahkan kakinya untuk mengejar si gadis yang berusaha untuk kabur darinya. Melihat Zivan yang semakin mendekat, Cecilia lantas segera melemparkan sebuah vas kaca yang berada di dekat meja dan secara kebetulan pecahan kaca itu mengenai pelipis Zivan.

"Anjing, sialan lo jalang! Akan gue buat lo semakin menangis Cecilia." Cecilia yang begitu ketakutan, ia terus mengobrak-ngabrik isi laci meja tersebut hingga akhirnya ia dapat menemukan sebuah kunci pintu apartemen milik Zivan.

"Jangan kabur lo anjing!" Setelah pintu berhasil terbuka, Cecilia langsung melesat pergi menuruni anak tangga karena ia tahu pasti akan lama menunggu pintu lift yang terbuka. Bahkan Cecilia sudah tak peduli akan penampilannya yang terlihat berantakan, yang terpenting ia harus segera pergi dari sini.

"Anjing, sini lo Cecil!" Zivan lantas berlari, mengejar gadis yang kini tengah menuruni tangga darurat itu. Langkah Cecilia semakin cepat saat tahu Zivan mengejar di belakangnya, karena menuruni anak tangga dengan terburu-buru membuat Cecilia terjatuh, ia meringis saat merasakan jika kakinya terasa sakit.

Our Little StarWhere stories live. Discover now