⋆17⋆

199 18 2
                                    

Our Little Star (Nct Dream Fanfiction)

Happy Reading! :)

Halooo aku update lagi nih, selamat membaca yaa~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halooo aku update lagi nih, selamat membaca yaa~

Pagi-pagi sekali, Cecilia memutuskan untuk pergi terlebih dahulu sebelum keempat kakaknya keluar dari kamar mereka. Ia tidak lupa membawa selapis roti tawar yang sudah diberikan selai cokelat. Sambil menunggu kedatangan angkutan umum, Cecilia lebih memilih untuk berdiam di tepi jalan sembari memperhatikan jalanan dan membiarkan angin berhembus.

Bukannya angkutan umum yang datang melainkan seseorang dari arah samping kanan yang tengah berlari menghampiri Cecilia, tentu Cecilia menoleh ketika mendengar suara langkah kaki itu. Kedua matanya membulat ketika melihat Jidan yang tengah menghampirinya, dengan sebuah susu kotak di tangan kanannya.

"Loh? Ji-Jidan?" Cecilia tentu tidak percaya dengan kehadiran Jidan di hadapannya. Mengapa pemuda itu bisa datang menghampirinya? Bahkan sekarang masih terlalu pagi untuk berangkat sekolah karena jam masih menunjukkan pukul 6 pagi.

"Kenapa kaget gitu? Kebetulan kayaknya kita ketemu." Jidan berujar, padahal ia sengaja datang lebih awal, hendaknya pergi ke rumah Cecilia untuk menjemputnya, beruntung sekali ia malah melihat gadis itu di tepi jalan dekat gerbang perumahannya.

"E-Eh? Hehehe iya ya bisa kebetulan gini. Wah, kayak takdir di drama-drama aja." Dijitaknya pelan pucuk kepala si gadis.

"Kebanyakan nonton drama lo. Tuh angkot, ayo naik." Jidan menunjuk angkutan umum yang berhenti cukup jauh. Digenggamnya tangan kanan Cecilia membuat gadis itu mulai kembali merasakan getaran di dadanya, bahkan jantungnya sudah berdetak tak karuan karena Jidan.

Sementara itu, di rumah mewah bertingkat 3 keadaan begitu sunyi dan sepi hanya terdengar suara alat makan yang saling beradu. Juna tengah menyantap sarapannya seorang diri, sedangkan ketiga saudaranya lebih memilih untuk pergi lebih dahulu tanpa saling bertukar sapaan. Sepertinya Arkan dan kembarannya Juno masih marah kepadanya, bahkan Hilman sama mengabaikannya.

Arkan dan Hilman kuliah di kampus yang sama hanya berbeda jurusan saja. Meskipun mereka dari jurusan yang berbeda, sesekali keduanya menyempatkan diri untuk bertemu terutama ketika keduanya sedang sama-sama menunggu pergantian kelas atau kebetulan adanya mata kuliah yang kosong.

Keduanya berjalan dari parkiran hendak menuju geldung falkutas mereka yang bersampingan, "Bang, harusnya kita jangan cuekin Juna tadi bang. Gue nggak mau kalau kita sampai bertengkar kayak gini."

"Lo nggak tahu aja kalau si Juna udah dimanipulasi sama tuh cewek."

"Tapi dia kan adek kita bang," seketika Arkan menghentikan langkahnya, menoleh menatap adik laki-lakinya yang tengah berdiam.

Our Little StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang