------
Bagi Arkan, Hilman, Juno, dan Juna, kelahiran adik bungsu mereka merupakan sebuah kesialan. Karena kelahiran Cecilia membuat keempatnya kehilangan satu-satunya harta mereka yang begitu mereka cintai melebihi apapun.
Sejak kecil Cecilia selalu...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Our Little Star (Nct Dream Fanfiction)
Happy Reading! :)
☾☾☾
Ketika kelas 1 IPA A, baru saja kembali dari laboratorium setelah pelajaran kimia, Cecilia dan Kaniandra tengah berjalan menuju kelas untuk menaruh alat tulis mereka sebelum bel istirahat berdenting. Mereka terlihat tengah asik bercengkrama, dan sesekali keduanya tertawa ketika sedang membicarakan satu hal. Sampai akhirnya Cecilia menatap seorang pemuda yang berpapasan dengannya, pemuda ajangkung bernama Zivan itu terlihat tersenyum, "Pagi Cecil," sapanya membuat Cecilia memberhentikan langkahnnya, begitupun dengan Kaniandra tampak heran.
"Loh? Bentar-bentar, lo sejak kapan kenal kak Zivan?" Kaniandra menatap Cecilia, menuntut jawaban dari gadis itu namun yang ia lihat dari raut wajah Cecilia adalah wajah tegang dan penuh ketakutan. Kaniandra justru semakin bingung dibuatnya, apa yang terjadi dengan sahabatnya?
"Cil? Lo oke?" Kaniandra menepuk pelan bahu Cecilia membuat gadis itu mengerjap. "Hah? Eh apaan?" tanya Cecilia gelagapan.
"Lo kenapa?"
"Eum? Emang gue kenapa? Ng-nggak kok, udah ayo ke kelas." Cecilia berjalan lebih dulu meninggalkan Kaniandra yang segera menyusulnya. Kaniandra tidak pernah mengira jika Cecilia kenal dengan kakak kelas mereka yaitu Zivan yang terkenal sekali karena selalu bergonta-ganti pasangan.
Memang Zivan itu tampan, selain itu ia merupakan salah satu pemain terbaik di tim sepak bola sekolah, jadi tidak salah jika dirinya banyak disukai bahkan didekati oleh gadis-gadis bahkan dari luar sekolah pun.
Cecilia sampai di bangkunya, ia memasukkan kembali alat tulis serta buku kimia ke dalam tasnya, lalu ia pun duduk sejenak seraya mengeluarkan ponselnya untuk melihat-lihat notifikasi yang masuk dari beberapa akun media sosial miliknya. Sementara Kaniandra? Gadis itu tengah memopang dagu, dengan pandangan yang tak beralih sedikit pun dari Cecilia.
"Lo sejak kapan kenal sama kak Zivan? Gue nggak pernah tahu sama hal itu. Jelasin ke gue sekarang Cil," pinta Kaniandra membuat Cecilia kembali terdiam, haruskah ia mengatakan yang sebenarnya? Tetapi ia tidak mau membuat siapapun kerepotan kembali karena dirinya.
Cecilia menaruh ponselnya, berbalik menatap Kaniandra. "Jadi waktu gue mau ke perpustakaan gue nggak sengaja nabrak orang dan ngebuat buku yang dibawanya jatuh semua, gue minta maaf terus bantu nolongin. Cuman karena itu doang sih awal kenalnya, tapi gue sama kak Zivan cuman sekedar kenal aja kok." Cecilia harap Kaniandra bisa percaya dengan ceritanya, jika ada Jidan mungkin ia akan ketahuan berbohong karena di bawah meja, Cecilia memainkan jari-jemarinya.
Kaniandra mengangguk percaya, "Oalah gitu ternyata, tapi gue cuman mau nyaranin aja satu hal, lo jangan sampai deket banget sama kak Zivan. Di aitu sering mainin cewek bahkan sampai ada adik kelas yang dilabrak karena terlalu deket sama kak Zivan."
