⋆16⋆

168 18 4
                                    

Our Little Star (Nct Dream Fanfiction)

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Our Little Star (Nct Dream Fanfiction)

Happy Reading! :)

Di sini lah Cecilia sekarang berada, langit senja yang telah berubah menjadi gelapnya malam. Tepat dipukul 8 lebih 10 menit malam, Cecilia tengah tersenyum seraya duduk di salah satu kursi yang berada di meja makan. Pandangannya yang menatap lurus ke arah dapur memperhatikan seorang pemuda yang tengah mengenakan sebuah apron bewarna putih dengan gambar hati merah di bagian tengahnya, dengan lihai mengelola bahan masakan di atas meja.

"Sampai kapan mau merhatiin kakak terus?" Juna sesekali menoleh menatap sang adik yang sedari tadi tidak mengalihkan pandangannya dari arahnya. Juna sedang membuat nasi goreng sosis, rasanya Cecilia seperti bermimpi ketika melihat kakaknya membuat masakan untuknya.

"Sampai kakak selesai bikin nasi gorengnya hihi," Cecilia terkekeh dan hal itu membuat Juna merasa gemas, kenapa ia baru menyadari jika Cecilia jauh lebih menggemaskan dari boneka kelinci yang ada di kamarnya? Ya, itu adalah satu-satunya pemberian terakhi dari ibundanya tepat di hari kelahiran Juna dan kembarannya.

Juna ikut tersenyum melihat senyuman dari bibir Cecilia yang tak luntur sama sekali seperti tengah memperhatikan seseorang yang disukainya, tunggu. Cecilia kan menyukai Juna, sangat-sangat suka, walau kakaknya selalu mengabaikannya tetapi Cecilia selalu menyukai mereka berempat.

"Nah udah jadi, mau makan sekarang?!" Cecilia lantas mengangguk dengan girang, lihatlah matanya yang berbinar, benar-benar terlihat seperti seorang anak kecil.

Hati Juna menghangat hanya dengan melihat senyum yang terpatri di bibir mungil adiknya itu, jarang-jarang Cecilia menunjukkan sebuah senyumannya, atau mungkin karena keadaanlah yang justru membuat Cecilia jarang tersenyum. Sekalipun ia tersenyum pada sang kakak ketika menyapa, tak ada balasan sama sekali, atau bahkan membalas senyumannya.

Juna meletakkan sepiring nasi goreng buatannya dihadapan Cecilia, begitupun ia tidak lupa menaruh piring untuknya juga. Malam ini ia ingin menemani kesendirian Cecilia untuk makan malam, gadis itu selalu menyendiri karena tidak ada satupun anggota keluarga yang mau menemani. Juna benar-benar merasa begitu menyesal, kenapa ia harus ikut-ikut seperti kakaknya? Melampiaskan kepergian sang ibunda seolah-olah itu adalah kesalahan Cecilia, padahal gadis itu tidak tahu apa-apa.

"Makan yang banyak ya dek," Juna mengusak rambut kecokelatan milik sang adik yang tergerai bebas membuat Cecilia mengangguk kembali dan langsung melahap nasi goreng buatannya.

"Eung! Enak banget kak! Cecil seneng, seneng banget sampai rasanya mau nangis lagi." Kenapa hati Juna selalu merasa sakit ketika mendengar penuturan sang adik?

Kurang sabar apa Cecilia selama ini selalu diacuhkan dan tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari kakaknya sendiri? Hati gadis itu apakah sudah kebal dengan semua kesendirian dan perlakuan yang diberikan kakaknya sendiri?

Our Little StarUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum