⋆19⋆

172 16 5
                                    

Our Little Star (Nct Dream Fanfiction)

Happy Reading! :)

Juna tersenyum, tangannya terulur untuk mengelus permukaan pipi milik adiknya dengan lembut. "Kenapa harus minta maaf hmm? Udah ayo berangkat, jangan khawatir kan ada kakak nanti. Kakak nggak akan jauh-jauh dari adek." Ujarnya.

Cecilia mengangguk lalu membalas senyuman Juna yang membuatnya merasa gemas dengan adiknya. Juna lantas pergi menuju garasi untuk mengeluarkan mobil, tentunya ia tidak akan membiarkan Cecilia kedinginan jika menggunakan motor apalagi mereka hendak pergi ke daerah Dago atas.

Cecilia harap, makan malam keluarga kali ini akan berbeda dari makan malam sebelumnya di mana Cecilia yang selalu terabaikan bagaikan orang asing bahkan ketika ayahnya ada di sana pun.

***

Setibanya di dalam restoran, Cecilia masih merasa takut-takut padahal yang ia hendak temui adalah anggota keluarganya sendiri tetapi kenapa rasa takut itu jsutru muncul dari dalam dirinya? Juna tentu paham dengan apa yang Cecilia rasakan jadi ia genggam tangan milik adiknya dan mengusap punggung tangannya lembut untuk menenangkan Cecilia. "Kak? Apa seharusnya gue nggak usah ikut aja ya?" tanyanya.

"Lo ngomong apaan sih dek? Ini kan acara keluarga ya pasti lo harus ikut lah. Lo kan bagian dari keluarga juga, udah jangan mikirin apapun, kakak ada di sini untuk nemenin adek. Nanti kita duduk sebelahan ya?" Cecilia akhirnya mengangguk. Setidaknya sekarang ia memiliki Juna yang berada di sampingnya, tidak seperti saat perayaan ulang tahun Hilman, Cecilia benar-benar diabaikan oleh kakak dan ayahnya sendiri.

Dari kejauhan Cecilia dapat melihat ketiga kakaknya yang sudah terduduk di kursi bagian ujung dengan ayahnya yang tampak tengah berbincang dengan ketiga putra kebangganya itu. Cecilia semakin takut ia tanpa sadar mengeratkan pegangannya di tangan Juna.

Juna menoleh sekilas menatap Cecilia yang tengah menunduk dan menyembunyikan dirinya di belakang Juna, Juna tariklah lengannya untuk membuat Cecilia berdiri di sampingnya. "Udah nggak apa, percaya sama kakak ya?" ujarnya memastikan kembali jika saat ini Cecilia memiliki Juna bersamanya.

"E-eung iy-iya kak," ketika keduanya sudah mendekati meja. Cecilia masih menunduk, enggan menatap ketiga kakaknya yang tampak tak peduli juga dengan kehadirannya.

Sang ayah menoleh, "Astaga Juna, kau sudah tumbuh besar ya sama seperti saudara-saudaramu," ketika Sadewa memeluk Juna otomati genggaman tangannya dan Cecilia terlepas. Gadis itu hanya terdiam di belakang.

"Ayah kangen sama kamu nak," gumam Sadewa membuat Juna tersenyum, hatinya terasa menghangat setelah mendengar ucapan ayahnya. Mengingatkannya akan kerinduan dirinya pada sang ibunda yang sudah bahagia di atas sana.

"Juna juga kangen sama ayah," balas Juna. Sadewa lantas melepaskan pelukannya, menatap putranya beberapa saat sebelum akhirnya ia mengacak surai milik Juna hingga berantakan dan hal itu membuat Hilman tertawa, sedangkan Juno? Ia hanya sedang menahan tawanya, berbeda dengan Arkan yang tampan terdiam.

Cecilia semakin gugup, jantungnya berdebar tak karuan, apa selanjutnya ayahnya juga akan memeluknya seperti Juna? Namun perasaan itu semakin terasa sakit, ketika melihat ayahnya yang duduk kembali. Ah, sudah terlihat jelas bukan? Cecilia sampai kapanpun tidak akan pernah dianggap menjadi bagian keluarga ini.

Melihat sikap sang ayah yang mengabaikan putrinya, membuat Juna marah, "Ayah? Nggak meluk adek juga? Adek paling kangen loh sama ayah," Juna bicara. Sadewa menatap ke belakang ia melihat Cecilia yang selalu mengingatkannya pada mendiang istrinya karena paras mereka yang terlihat begitu mirip terutama pada bagian mata.

Our Little StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang