------
Bagi Arkan, Hilman, Juno, dan Juna, kelahiran adik bungsu mereka merupakan sebuah kesialan. Karena kelahiran Cecilia membuat keempatnya kehilangan satu-satunya harta mereka yang begitu mereka cintai melebihi apapun.
Sejak kecil Cecilia selalu...
اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
Our Little Star (Nct Dream Fanfiction)
Happy Reading! :)
Haii haii aku update lagi~
☾☾☾
Kantin dekat lapangan, di sana ada beberapa kedai penjual makanan ringan, untuk makanan berat seperti nasi, mie, dan sebagainya ada di kantin utama gedung sekolah. Di sana juga ada tempat fotokopi. Bertepatan saat itu Cecilia tengah berjalan menuju tempat fotokopi untuk membeli pulpennya yang isinya sudah tersisa setengah, belum lagi Kaniandra juga menitip membeli pensil dan penggaris.
"Duh Cil, lo duluan aja ya, gue udah kebelet ini anjir nggak kuat." Kaniandra buru-buru masuk ke dalam kamar mandi. Alhasil Cecilia pergi duluan ke foto kopi, keduanya harus bergerak cepat, sebelum guru pelajaran selanjutnya masuk ke dalam kelas, karena saat ini di kelas 1 IPA A sedang berganti jam pelajaran.
Cecilia yang sedang menunduk menatap tali sepatunya yang terlepas membuatnya tidak sengaja menabrak seseorang yang ada di hadapannya. Hingga sesuatu yang dingin berhasil menembus seragam milik gadis itu, hingga merasakan hawa dingin di tubuhnya. "Aduh," Cecilia terjatuh.
"Sialan anjing, minuman gue jadi tumpah." Runtuk seorang pemuda bersurai cokelat yang tadinya tengah meneguk minuman dari plastik di genggamannya.
"Ma-maaf kak, gue nggak liat tadi," Cecilia beranjak, memberanikan diri untuk menatap pemuda yang ditabraknya barusan.
Kedua matanya membulat dengan sempurna begitu melihat seseorang yang dikenalinya, "Ka-kak Juno? Ma-maaf kak, gue nggak sengaja tadi. Gue ganti sekarang ya minumannya?" Juno sudah menatap dengan jengah ke arah gadis yang tidak pernah ia panggil dengan sebutan adik itu.
Juna yang ada di sampingnya terdiam, menatap basahnya seragam milik Cecilia karena ketumpahan minuman dingin milik Juno yang baru dibelinya tadi. "Kalau jalan pake mata makannya anjing," ujar Juno dengan sarkas.
Cecilia menundukkan kepalanya setelah mendengar perkataan yang terucap dari bibir sang kakak, Juna yang melihat hal itu lantas menepuk bahu Juno. Ia menyadari tatapan di sekitarnya, banyak murid lain yang tengah menatap ke arah mereka bertiga sambil berbisik.
"Udah cabut aja ayo, pak Adi udah nyariin buat ngabsen kelas," Juna menarik lengan Juno pergi membawa kembarannya dari kantin.
Ketiga gadis yang kala itu membicarakan Cecilia, mereka terkekeh menyaksikan bagaimana Cecilia dipermalukan di depan umum terlebih lagi mendengar ucapan Juno yang begitu kasar dan sarkas. "Lo liat sendiri bukan? Tuh cewek sama sekali nggak dianggap sebagai adiknya, bahkan Juna aja nggak bicara sama sekali," Nabila tertawa dengan puas.
"Nggak cuman itu, si Juna aja mana peduli sama adeknya, hahaha emang pantes tuh cewek caper dipermaluin di depan umum. Paling juga abis ini dia mau caper lagi, dengan minjem jaket ke cowok-cowok biar dikasihani," Cika ikut berkomentar.
