Chapter 10

273 22 3
                                    

Matahari yang semula terbit dari timur, sekarang sudah condong kearah barat menandakan waktu akan sore.

Dikediaman Uchiha saat ini sangat ramai, karena keluarga Haruno datang berkunjung. Sakura mengajak anak dan istrinya di kediaman Uchiha, karena kemarin sudah berjanji kepada Sayuke.

Sasuke, Sakura, Minato, dan Jiraiya sedang mengobrol di ruang keluarga. Sedangkan Naruto, Hinata, Khusina, dan Naruko berada di dapur, membuat cemilan dan minuman.

Sayuke saat ini berada didalam kamar Boruto, karena tadi ia diseret kemari olehnya.

"Kenapa kau menyeretku kemari?" Tanya Sayuke

"Hanya ingin memastikan saja, apa kau mengentahui tentang Otsutsuki."

"Hanya pernah bertemu dalam mimpi." Jawab Sayuke

"Apakah namanya adalah Hagoromo Otsutsuki?" Tanya Boruto

"Bukan, aku bermimpi bertemu dengan Toneri Otsutsuki, dia berkata bahwa aku mewarisi mata Tenseigan." Jawab Sayuke

"Tenseigan!" Ucap Boruto tidak mengerti

"Tenseigan adalah suatu doujutsu dari mata Byakugan yang berevolusi. Tetapi sekarang aku tidak bisa mengaktifkannya dan harus menunggu sampai remaja." Sayuke menjelaskan

Boruto mengangguk faham, setelah itu ia mengambil sesuatu dari dalam lemarinya. Boruto mengeluarkan sebuah kotak yang tidak pernah dilihat oleh Sayuke.

"Apa itu?" Tanya Sayuke

"Tinta wajah, untuk melukis gambar diwajah." Jawab Boruto

Boruto salah mengartikan Make Up yang disebut sebagai tinta wajah oleh nya. Dia mendapatkan kotak make up dari kamar Oka-sannya dan menyembunyikan nya didalam lemari agar tidak ketahuan.

"Ohh iya aku harus memanggilmu, seperti apa?" Tanya Boruto

"Panggil saja Yuki." Jawab Sayuke

"Baiklah, Yuki-kun mau kah dilukis wajah nya ." Tawar Boruto

Sayuke yang mendengar suara lembut Boruto memanggilnya dengan Yuki-kun,  ia mulai merasa malu kembali.

"Ba baiklah, tapi jangan jelek." Jawab Sayuke dengan gugup

"Kamu duduk dulu dimeja rias itu." Perintah Boruto

Sayuke hanya menuruti, ia memilih diam saja. Beberapa saat kemudian, Boruto telah selesai melukis lebih tepatnya merias wajah Sayuke.

Karena merasa ada yang kurang, Boruto mulai menyisir rambut Sayuke. Rambutnya yang panjang dan sangat halus, jadi mudah untuk di rapikan.

"Sudah selesai, coba kamu lihat dirimu sekarang Yuki-kun." Ucap Boruto

Sayuke mulai melihat dirinya di cermin, dengan spontan ia melakukan pose di depan cermin. (Seperti dibawah ini, sebagai ilustrasi)

"Bagaimana menurutmu, cantik bukan?" Tanya Boruto

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bagaimana menurutmu, cantik bukan?" Tanya Boruto

"Iya cantik, tapi lebih cantik Hime-chan." Jawab Sayuke

"Haa, apa?"

"Lupakan apa yang kukatakan barusan." Ucap Sayuke

Boruto merasakan Cakra seseorang didepan pintu kamarnya, dan ternyata orang itu adalah Menma, mungkin dia sedang menguping.

"Yuki-kun, sepertinya Nii-chan ku sedang menguping." Bisik Boruto

"Lalu kita harus bagaimana?" Tanya Sayuke

"Kita jailin aja." Jawab Boruto

Boruto mulai berjalan ke pintu dan dengan sengaja membuka pintu tersebut, tiba-tiba Menma terjatuh dengan tidak elitnya yaitu mencium lantai.

"Itta, sakit sekali. Kau sangat jahat Boruto-chan." Ucap Menma setelah berdiri

"Salah Nii-san sendiri, siapa suruh menguping." Balas Boruto

Menma melihat kesana-kemari seperti kehilangan sesuatu yang berharga.

"Kemana perginya si Sayuke jelek itu, tadi aku mendengar suaranya disini?"

Boruto dan Sayuke saling menatap, terlintas dibenak mereka suatu ide jahil.

"Dia pergi lewat jendela, Nii-san." Jawab Boruto

"Benarkah." Ucap Menma masih belum percaya

Manik biru Menma melirik kearah gadis yang berada disamping Boruto. Ia baru menyadari bahwa ada gadis cantik disini.

"Siapa namamu wahai nona cantik?" Menma bergaya ala pangeran

Menma tidak mengetahui bahwa Boruto menggunakan Jutsu Hiraishin kepadanya. Dengan sekejap mata dia berpindah tempat dari kamar Boruto ke pangkuan Sasuke.

Sasuke yang sedang mengobrol dengan Sakura tidak mengetahui apa-apa, tiba-tiba datanglah Menma entah darimana sampai ke pangkuannya. Menma mendongak ke atas, ia melihat wajah Tou-sannya yang mengerikan, sekarang ia bergidik ngeri.

.

.

.

.

To Be Continued

My Hime UchihaWhere stories live. Discover now