Chapter 27

131 12 1
                                    

Kemunculan sosok misterius yang memiliki Cakra besar beberapa hari yang lalu sempat menggemparkan Shinobi Konoha. Bukan hanya Konoha saja yang merasakannya, desa lain juga merasakan Cakra tersebut.

Oleh karena itu, saat ini para 5 kage sedang mengadakan pertemuan penting di Konoha. Pertemuan itu membahas tentang kejadian beberapa hari yang lalu.

Ke 5 kage itu ialah, Sasuke sendiri sebagai Hokage, Kazekage Gaara, Raikage Darui, Tsuchikage Kurotsuchi, dan Mizukage Chojurou.

"Uchiha-san, anda selaku Hokage Konoha Gakure, apa pendapat anda?" Tanya seorang kage perempuan, mengenakan pakaian merah dan tanpa lengan sebelah, ialah Kurotsuchi.

"Aku akan membuat pelindung disekitar desa Konoha dengan mata Rinneganku, begitupun dengan desa kalian." Jawab Sasuke

"Hmm...." Darui hanya mengangguk-anggukkan kepala mengerti.

"Kalau boleh tau, pelindung seperti apa itu?" Tanya Darui

"Sebuah pelindung seperti kubah raksasa transparan yang membentang keseluruhan desa." Jawab Sasuke

Sedangkan kedua kage yang berdiam diri dari tadi, yaitu Gaara dan Chojurou. Sepertinya mereka sudah mengetahui maksud dari rencana Sasuke kedepannya.

"Baiklah, jika kalian masih belum mengerti, aku akan menjelaskannya kepada kalian." Ucap Sasuke

"Ha'i tolong anda jelaskan, Sasuke-san." Pinta Darui

"Pertama-tama aku akan membuat pelindung sebuah kubah raksasa transparan yang mengelilingi desa. Tujuan dari kubah tersebut, untuk mencegah musuh masuk kedalam wilayah desa dan untuk mendeteksi jika musuh berada di dekat kubah."

"Jika terdapat musuh di sekitar kubah, secara otomatis aku akan merasakan hawa keberadaan mereka, kubah pelindung itu tidak dapat dimasuki oleh sembarang orang. Contohnya orang yang memiliki niat jahat, maka akan terpental bila tubuhnya mengenai kubah."

"Beda halnya jika musuh itu memiliki Cakra besar dan dia sangat kuat, bisa saja kubah pelindung yang ku buat akan hancur. Karena dia memiliki level kekuatan diatasku, sampai disini kuharap kalian sudah mengerti."

Sasuke selesai menjelaskan secara panjang lebar, semua kage mulai paham. Setelah itu pertemuan kage dilanjutkan dengan percakapan ringan.

.

.

Sedangkan ditempat Boruto saat ini, dia sedang berada dirumah sakit Konoha, menjenguk Sayuke yang masih belum sadarkan diri.

Saat ingin membuka pintu ruangan Sayuke, suara seorang perempuan menyapanya.

"Konnichiwa Boru-chan."

Boruto membalikkan badan, dia melihat Hinata datang dengan membawa sekantung makanan ditangannya, mungkin dia baru membeli makanan diluar.

"Konnichiwa Oba-san." Balas Boruto sambil tersenyum lebar

"Pasti Boru-chan ingin menjenguk Sayuke kan." Tebak Hinata

"Iya Oba-san." Jawab Boruto

"Kalau begitu ayo kita masuk." Ajak Hinata, lalu membuka pintu ruangan.

"Ha'i."

Didalam ruangan mereka melihat seorang pria berambut pink tertidur diatas sofa, dari raut wajahnya dia seperti kelelahan.

"Oji-san tampak kelelahan, Oba-san." Ucap Boruto

"Kau memang benar Boru-chan, dia kelelahan karena harus mengurus tugasnya sebagai kapten anbu, menyelesaikan misinya, bahkan menyempatkan diri untuk merawat Sayuke."

Boruto merasa kasihan kepada Sakura yang tertidur di sofa, dia berjanji setelah pulang dari rumah sakit akan memarahi Otou-san nya. Menyuruhnya untuk mengurangi tugas Sakura sebagai kapten anbu.

Hinata mulai meletakkan kantung makanannya diatas laci meja kecil. Dia menyuruh Boruto untuk duduk disamping Sayuke.

"Boru-chan sebaiknya kau duduk di kursi ini."

Boruto hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban.

Setelah mendudukkan diri di kursi, Boruto mulai melihat kearah Sayuke. Dia sangat merasa prihatin dengan keadaan Sayuke.

"Cepatlah sembuh Yuki-kun." Boruto bersuara dengan pelan agar hanya dirinya yang mendengar.

Bertepatan dengan itu, jari Sayuke mulai bergerak sedikit. Kelopak mata yang awalnya menurut, sekarang terbuka secara perlahan.

Mengetahui putranya mulai sadar, Hinata berdiri dari sofa dan menghampiri Sayuke.

"Kau pasti merasa haus, nak."

Hinata mengambil segelas air diatas laci dan menyodorkannya ke putranya. Tentu saja Sayuke menerima, karena tenggorokan sudah terasa kering.

Dia masih belum sadar dengan keberadaan Boruto disampingnya. Merasa ada seseorang disampingnya, Sayuke menolehkan kepalanya.

"Bagaimana perasaanmu Yuki-kun?". Tanya Boruto

"Aku sudah sedikit merasa baikan." Jawab Sayuke

"Nah, setelah kau sadar, aku akan kembali pulang." Ucap Boruto

"Secepat inikah." Sayuke dengan nada sedih

"Saat ini aku ada urusan yang mau dilakukan, tapi tenang saja, besok aku akan datang lagi." Jawab Boruto

Boruto mulai melangkahkan kakinya, tapi sebelum itu dia berpamitan kepada Hinata terlebih dahulu.

Setelah dari rumah sakit Konoha, Boruto melangkahkan kakinya menuju ke gedung Hokage. Sesampainya di gedung Hokage, Boruto langsung masuk kedalam tanpa ada yang menghalanginya.

"Otou-san." Panggil Boruto setelah memasuki ruangan Hokage. Tapi Nihil, orang yang dicari tidak ada disana.

"Pasti Otou-san berada di ruangan sebelah mengadakan pertemuan." Ucapnya kepada diri sendiri.

Di ruangan para kage, mereka sedang membahas politik di desanya masing-masing. Tapi sebuah suara keras dari arah pintu mengejutkan mereka.

"Otou-san." Teriak seorang gadis kecil dengan aura cempreng nya.

"Ada apa Boruto-chan?" Tanya Sasuke

"Boru ingin Otou-san untuk mengurangi tugas Sakura Oji-san, dia dirumah sakit tampak kelelahan" Jawab Boruto

"Otou-san tidak bisa melakukannya, karena itu sudah menjadi tugas Sakura sebagai ketua anbu." Bantah Sasuke sambil mengangkat tubuh Boruto agar berada di pangkuannya.

Mendengar itu Boruto mulai menggembungkan pipinya, dia merasa kesal kepada Otou-san nya.

"Kyaa... Anak anda sangat kawaii, Sasuke-san." Teriak Kurotsuchi histeris.

===============
Ilustrasi Kubah Pelindung

===============Ilustrasi Kubah Pelindung

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

.

.

.

.

To Be Continued

My Hime UchihaHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin