Chapter 30

126 11 1
                                    

Kawaki sedang berjalan mendahului Sayuke sambil menggendong Boruto. Sayuke berada dibelakangnya, mengepalkan tangannya.

Boruto mulai melihat kebelakang, dia melihat raut wajah Sayuke berbeda seperti biasanya. Mengerti dengan hal itu, Boruto meminta Kawaki untuk menurunkan nya.

"Aku mau berjalan sendiri, tolong turunkan aku Kawaki-nii!"

"Memangnya Boruto-chan sudah tidak merasa lelah?" Tanya Kawaki

"Hu'um." Boruto mengangguk

Akhirnya Kawaki menurutinya, dia menurunkan Boruto dengan hati-hati. Sayuke melihat Boruto turun, dia merasa lega sekarang.

Sayuke langsung mengapit tangan Boruto dengan tanggannya, agar Hime nya tidak direbut kembali oleh manusia sok cool. Sampai bila direbut kembali, Sayuke berjanji pada dirinya sendiri, bahwa dia akan membakar Kawaki dengan Katonnya.

Kawaki hanya mengangkat sebelah alisnya, melihat tingkah laku Sayuke dari tadi.

'Sepertinya bocah ini posesif kepada Boruto.' Kawaki berbicara dalam hati.

Kawaki menyeringai, dia mendapatkan mainan baru. Setelah Naruko tidak ada didesa, dia merasa kesepian. Akhirnya dia mendapatkan mainan baru untuk menghilangkan rasa kesepian nya.

Kawaki berjalan disamping Sayuke, lalu dia menurunkan kepalanya agar bisa membisikkan sesuatu kepada Sayuke.

"Dari sikapmu tadi, sepertinya kau posesif terhadap putri Nanadaime ini."

Mendengar itu, Sayuke menyipitkan matanya. Secara diam-diam agar tidak diketahui oleh Boruto, dia mencengkeram kerah baju Kawaki.

"Itu bukan urusanmu, sebaiknya kau tidak lagi untuk mendekati Hime ku." Balas Sayuke dingin

"Kalau aku tidak mau, Bagaimana?" Tanya Kawaki dengan senyuman

"Aku akan membakarmu hidup-hidup." Jawab Sayuke

Kawaki mulai menegakkan badannya kembali, lalu dia menepuk-nepuk kepala Sayuke pelan. Boruto hanya melihat kebersamaan Sayuke dan Kawaki, sepertinya mereka berdua sangat bersahabat.

"Tenang saja, aku tidak akan mengganggumu sekarang." Ucap Kawaki kepada Sayuke

Sayuke tidak terima kepalanya ditepuk-tepuk seperti anak kecil, dia menepis tangan Kawaki dengan kasar.

"Baiklah, baiklah, aku akan pergi sekarang." Ucap Kawaki sambil mengangkat sebelah tangan, menandakan dia akan pergi.

Kawaki mulai pergi dari tempat itu, Sayuke menghembuskan nafas lega. Setelah kepergian Kawaki, Sayuke mulai mengajak Boruto untuk makan burger, karena restorannya tidak jauh dari tempat mereka berada.

"Ayo kita pergi ke restoran burger disana." Sayuke menunjukkan restoran burger.

Boruto melihat tempat yang ditunjuk oleh Sayuke, dia melihat restoran bergambar burger di kacanya, dan bertuliskan Hamburger Resto.

"Ayo, aku sudah sangat lapar." Ucap Boruto, lalu dia menggandeng tangan Sayuke, lebih tepatnya menyeretnya agar cepat.

.

Langit sudah menunjukkan warna jingga, menandakan waktu hampir senja. Cahaya matahari sudah remang-remang, angin sore berhembus terasa sejuk.

Boruto dan Sayuke saat ini sedang duduk di kursi taman Konoha, mereka berdua menikmati suasana sore ini. Melihat langit berwarna jingga, meskipun tertutupi oleh kubah transparan, mereka masih dapat melihatnya.

Kubah transparan hanya bisa dilihat oleh ninja dengan Cakra kuat, warga biasa tidak dapat melihat kubah tersebut.

Mereka semua mungkin berfikir dunia Shinobi telah damai tidak ada peperangan antar desa. Tapi bencana yang lebih besar akan segera datang, entah itu cepat ataupun lambat.

"Yuki-kun." Panggil Boruto

Sayuke awalnya melihat langit sore sudah menjadi senja, mangalihkan pandangannya ke arah Boruto.

"Hmm.... Ada apa Hime?" Tanya Sayuke

"Kau merasakan seperti ada pelindung yang menghalangi desa atau tidak." Jawab Boruto

"Yah aku merasakannya, mungkin itu dibuat oleh Otou-san mu."

"Tapi untuk apa?" Tanya balik Boruto

"Sepertinya beberapa hari lalu ada yang menyerang desa." Jawab Sayuke

Setelah itu mereka berdua mulai diam kembali, menikmati suasana senja.

Sayuke merasa hembusan angin semakin dingin dan langit sudah mulai gelap. Dia ingin mengajak Boruto untuk kembali pulang.

"Boru-chan ayo kita pulang."

Boruto tidak membalas, Sayuke mengernyitkan dahinya. Biasanya Boruto langsung menjawab, tapi kali ini dia diam tidak berbicara.

Akhirnya Sayuke menolehkan kepalanya, alangkah terkejutnya saat melihat wajah kesakitan Boruto. Bahkan mata kiri Boruto berubah warna, tidak lagi berwana biru cerah.

"Hime, kau kenapa?" Tanya Sayuke khawatir

"Tubuhku seperti terasa terbakar." Jawab Boruto

Setelah itu Boruto tidak sadarkan diri, Sayuke tambah merasa khawatir dibuatnya. Akhirnya Sayuke memutuskan untuk menggendong Boruto ala bridal style.

Dia berjalan perlahan-lahan menuju ke Mansion Uchiha, banyak sekali warga yang berlalu lalang melihat kearahnya. Tapi Sayuke tidak menghiraukan tatapan dari semua orang.

Setelah sekian lama cukup memakan waktu, akhirnya Sayuke sampai didepan Mansion. Lalu dia mulai mengetuk pintu gerbang.

Tok-Tok-Tok

Naruto yang sedang menyirami tanaman di halaman depan, dia menghentikan aktivitasnya saat mendengar suara ketukan dari luar.

Naruto mukai membukakan pintu gerbang, alangkah terkejutnya saat melihat tubuh Boruto tidak sadarkan diri di gendongan Sayuke.

"Kenapa dengan Boru-chan, apa yang terjadi Sayuke-kun?" Tanya Naruto

"Eh.. mm... Tadi saat di taman, tiba-tiba Boruto merasa tubuhnya seperti terbakar dan matanya juga berubah warna." Jawab Sayuke

Naruto memelototkan matanya karena kaget, bagaimana bisa mata Jougan bisa aktif kembali. Padahal kekuatan Boruto sudah di segel sampai umunya mencapai 17 nanti.

"Sayuke-kun, tolong bawa Boruto kekamarnya."

Akhirnya Naruto meminta Sayuke, untuk membawa Boruto ke kamarnya. Sayuke dengan senang hati menuruti permintaan Oba-san yang akan menjadi ibu mertua nya.

.

.

.

.

To Be Continued

My Hime UchihaWhere stories live. Discover now