Chapter 24

170 11 2
                                    

Melihat keadaan Sayuke yang memprihatinkan tidak sadarkan diri dilantai kantornya. Sasuke akhirnya, memutuskan untuk membawa anak dari Sakura itu ke rumah sakit Konoha.

Tidak lupa juga, dia memberikan kabar kepada Sakura dan juga Hinata mengenai keadaan putra mereka.

Saat ini disalah satu ruangan di RS Konoha, terdapat satu orang pasien yang menjadi prioritas para ninja medis. Yaitu anak dari sang ketua anbu, tidak sadarkan diri setelah mendapatkan luka dari Otsutsuki.

Sakura dan Hinata yang sedang melaksanakan tugasnya sebagai seorang anbu, harus meninggalkan tugas tersbut karena anak mereka sedang jatuh sakit.

Hinata terkenal dengan sikap kuat dan pemberani, sekarang ketika melihat putranya yang tidak sadarkan diri didalam sana. Hinata menjadi sangat rapuh sekarang, dirinya sedang menangis dalam pelukan Sakura.

"Tenanglah Hina, putra kita pasti akan cepat sadar." Ucap Sakura dengan membelai punggung Hinata, guna untuk menenangkannya.

Sasuke hanya merasa prihatin melihat kedua sejoli tersebut, dia tau bagaimana rasanya kalau anak tercintanya sedang jatuh sakit, seperti saat ini ia merasa sedih juga.

Dari dalam ruangan, keluar seorang ninja medis dengan diikuti seekor babi dibelakangnya. Ninja medis tersebut ialah Shizune murid dari Godaime Hokage.

"Bagaimana keadaan putraku, Shizune-san?" Tanya Sakura

"Putra anda baik-baik saja Haruno-san, tapi dia harus dirawat selama seminggu untuk memulihkan aliran Cakra yang sempat terganggu." Jawab Shizune

"Arigato Gozaimasu, Shizune-san. Berkat anda putra saya akan kembali seperti semula." Ucap Sakura berterima kasih

"Itu sudah tugas saya sebagai ninja medis." Balas Shizune

Shizune membalikkan badan dan mengalihkan pandangannya kearah Sasuke.

"Nanadaime-sama, anda dipanggil oleh nona Tsunade diruangannya." Shizune dengan sopan

"Hnn." Sasuke hanya bergumam sebagai balasan

Shizune hanya bisa menghela nafasnya, mendengar gumaman Sasuke.

"Tolong lihat juga apakah Boruto-chan mendapatkan luka parah dan jaga dia selagi aku pergi."

Setelah mengucapkan itu, Sasuke langsung Shunshin keruangan kerja Tsunade, kepala medis rumah sakit ini. Dia tidak mau ribet datang kesana.

Setibanya disana Sasuke sudah menebak, bahwa Tsunade menunggunya dari tadi.

"Tidak seperti biasanya seorang Nanadaime terlambat." Ucap sinis Tsunade

"Aku ada perlu tadi." Balas Sasuke dingin

"Baiklah langsung to the point saja, kau pasti sudah mengetahui tentang keberadaan Otsutsuki." Ucap Tsunade

"Hn."

"Aku hanya akan memberi kesimpulan, mungkin Otsutsuki tersebut datang ke dunia Shinobi bukan tanpa sebab, mungkin dia sedang mencari sesuatu."

"Apakah menurutmu dia sedang mencari pohon Shinju disini?" Tanya Tsunade

"Itu tidak akan mungkin terjadi, karena pohon itu sudah lama mati setelah perang dunia Shinobi keempat." Jawab Sasuke

Mereka berdua mulai berfikir kembali, tapi nihil tidak ada jawaban yang tepat dengan kasus ini. Akhirnya Tsunade menyuruh Sasuke pergi dari ruangannya.

Sasuke hanya menyipitkan matanya, Tsunade hanya bersikap cuek dan lebih memilih untuk melihat dokumen diagnosis para pasiennya.

Sasuke kembali lagi ketempat Boruto berada, disana putrinya sedang dilakukan perawatan. Apakah mendapatkan luka cukup fatal ataupun tidak,

"Bagaimana keadaanmu Boruto-chan?" Tanya Sasuke

"Aku merasa sangat sehat Otou-san." Jawab Boruto dengan senyuman

"Kalau begitu ayo kembali pulang, pasti Oka-san mu sangat mengkwatirkanmu." Ajak Sasuke

Boruto hanya mengangguk sebagai jawaban, tangannya mulai digenggam oleh Sasuke.

Mereka berdua lebih memilih berjalan pulang menikmati suasana sore jalanan yang dipenuhi banyak sekali para pedagang.

Kruyuk

Mendengar suara perut Boruto, Sasuke berinisiatif membelikan putrinya jagung bakar.

"Boruto-chan kau sangat lapar yah?"

Boruto hanya mengangguk dan merasa malu karena suara perutnya terdengar oleh Otou-san nya.

.

.

Mansion Uchiha,

Semua orang dirumah menjadi sangat khawatir, karena mereka merasakan Cakra yang sangat kuat.

"Naru-chan apakah kau merasakannya?" Tanya Khusina

"Iya Kaa-san aku merasakannya." Jawab Naruto, "Tapi bagaimana Kaa-san mengetahuinya?" Naruto bertanya balik

"Meskipun Kaa-san bukan ninja sensor, tapi Kaa-san sangat peka dengan hal ini." Jawab Khusina

"Aku tau darimana Cakra ini berasal."

Naruto dan Khusina mengalihkan pandangannya ke arah Minato.

"Dimana itu Anata?" Tanya Khusina

"Cakra ini tidak salah lagi, berasal dari pondok tua milikku." Jawab Minato

"Disanakan tempat Boruto-chan dan Sayuke-kun berlatih, aku menjadi khawatir dengan keadaan mereka." Ucap Naruto

Khusina menggenggam kedua tangan Naruto dan mendekapnya dalam pelukan, agar putri semata wayangnya ini menjadi tenang.

"Tou-san akan mengeceknya disana." Balas Minato

Minato bersiap diri dengan memakai jubah kebanggaannya yang bertulisan Yondaime dalam huruf kanji. Tas kaki sudah ia kenakan, guna untuk menyimpan kunai Hiraishin nya dan perlengkapan medis ataupun shuriken.

Sebelum hendak pergi, suara Khusina menghentikannya.

"Jangan sampai mati 2 kali, awas saja aku akan menghajarmu."

Minato hanya terkekeh mendengar ucapan dari istrinya. Dia tau istrinya merasa khawatir kepadanya, walaupun hanya mengecek di pondoknya sekalipun.

Minato mulai menggunakan handseal dan memegang kunai Hiraishin, dengan sekejap mata dia sudah menghilang dari Mansion.

.

.

.

.

To Be Continued

My Hime UchihaWhere stories live. Discover now