Chapter 18

191 16 1
                                    

Seminggu kemudian, setelah Boruto memasuki Academy. Dia sudah mendapatkan beberapa teman baru. Walaupun sifat temannya, yah sedikit aneh.

Diantaranya ialah Shikadai Nara, Metal Lee, Inojin Yamanaka, Chocho Akimichi, Sumire, Mitsuki.

Sepulang dari Academy, Boruto biasa berlatih bersama Sayuke. Itu menjadi rutinitasnya sekarang, keluarganya selalu khawatir karena Boruto pulang lebih lama dari biasanya.

Saat ini mereka berada di training ground 3, sebuah tanah lapang yang biasanya digunakan sparring atau latih tanding. Tempat ini juga, dulu sering digunakan oleh Tim 7 untuk latihan.

"Boru-chan, aku mau berlatih disini." Ucap Sayuke, Boruto hanya mengangguk.

"kalau kau mau menonton duduk saja dibawah pohon sana." Sayuke menunjuk sebuah pohon yang cukup besar

"Enak saja, aku juga mau berlatih." Balas Boruto

"Emangnya kau mau berlatih apa?, di Academy saja sudah tidak ada yang bisa menandingi mu." Tanya Sayuke

"hmm bagaimana kalau kita sparring, yang menang akan mendapatkan hadiah." Jawab Boruto

"Menarik juga." Ucap Sayuke, sambil memasang seringaian, tapi Boruto tidak melihatnya.

"Disini tidak ada batasan kan, maksudku suatu peraturan?" Tanya Sayuke

"Sparring kali ini tidak ada peraturan, bebas mau melakukan suatu hal untuk menang." Jawab Boruto

'yosh, kalau begini aku bisa menang dari Boru-chan, walaupun menambah sedikit bumbu licik.' ucap Sayuke didalam hati

Boruto dan Sayuke mulai berpencar dan menjaga jarak antara mereka. Setelah merasa jarak dengan Sayuke cukup aman, Boruto melakukan hand seal (segel tangan). Setelah itu, dari mulutnya keluar bola api raksasa melaju kearah Sayuke.

Sayuke tidak diam saja, dia membalas dengan Jutsu Suiton. Dia menyemburkan puluhan peluru air. Akibat kedua Jutsu bertabrakan, menyebabkan area sekitar tertutup oleh uap putih.

Boruto tidak dapat melihat apapun, kesempatan ini digunakan oleh Sayuke. Dia menggunakan 2 klon bunshin, menyuruh bunshin nya masuk kedalam hutan.

Setelah kepulan uap menghilang, Boruto sudah dapat melihat sekitar. Tetapi dia tidak menemukan keberadaan Sayuke disana.

Tiba-tiba dia mendengar jeritan seorang perempuan dari dalam hutan, karena merasa penasaran Boruto mulai memasuki hutan.

Hutan ini sangat sejuk dan menenangkan pikiran bagi seseorang yang melewatinya. Tidak untuk Boruto, dia tidak dapat menenangkan pikirannya dan hanya ingin tau dimana suara jeritan tadi.

"Kyaa, tolong."

Suara itu terdengar lagi tidak jauh dari tempat Boruto. Dia menghampiri sosok perempuan yang berteriak itu, setelah mengetahui siapa dia, Boruto sangat terkejut.

"O Oka-san." Suara Boruto sedikit gemetar

Perempuan yang dipanggil Boruto Oka-san, ternyata dia adalah Naruto.

"Bo~Boru-chan." Panggil Naruto, dengan suara lirih, seperti menahan rasa sakit.

Boruto menghampiri Naruto yang sedang terduduk ditanah, dengan sebuah katana menancap di perut. Darah segar masih dengan senantiasa mengalir deras.

"Hiks.. kenapa Oka-san bisa.... Seperti ini?" Tanya Boruto dengan sesenggukan Isak tangis.

"Oka-san tadi mengikuti seorang penjahat, tapi karena lengah dia menancapkan katana ke perut Oka-san." Jawab Naruto sambil tersenyum agar tidak menampilkan rasa sakit diwajahnya.

"Aku akan menangkap orang itu, Oka-san." Ucap Boruto sambil menghapus air matanya

Tapi tubuh Naruto berada dihadapannya tadi, sekarang sudah menghilang dan digantikan oleh sebongkah kayu.

Boruto diam ditempat, dia sedang memproses kejadian tadi. Tiba-tiba dia merasakan sebuah benda tajam dikulit lehernya.

Karena instingnya kuat, Boruto berfikir mungkin ini adakah seorang penjahat. Boruto mulai melakukan segel tangan, sebelum menyelesaikan segel tangan, sebuah suara menghentikannya.

"Kau sudah kalah, Boru-chan."

Boruto menolehkan kepalanya, setelah kunai dilehernya tidak ada.

"Ini tidak adil Yuki-kun." Bantah Boruto

"Eits tunggu dulu, tadi kamu yang bilang kalau tidak ada suatu peraturan." Kata Sayuke

Setelah mendengar perkataan Sayuke, Boruto merasa skakmat. Dia sudah tidak dapat membantah lagi, karena ini adalah kebodohannya sendiri.

"Baiklah sesuai janji, aku akan menuruti apapun kemauan mu."

'hehehe.... Waktunya sudah tiba.' Sayuke didalam pikiran, dia tersenyum jahat.

"Tenang saja Boru-chan, aku hanya menginginkan 1 permintaan saja." Ucap Sayuke

"Ehh apa permintaannya itu?" Tanya Boruto, dengan sedikit perasaan gelisah.

"Kau harus menjadi pacar ku." Jawab Sayuke secara jelas

Boruto mendengar ucapan Sayuke tadi, tapi hanya berfikir mungkin salah dengar.

"Yuki-kun, kau sedang tidak bercanda kan." Ucap Boruto memastikan

"Aku serius Boru-chan." Balas Sayuke dengan tatapan serius

Setelah mengetahui kalau Sayuke tidak sedang bercanda, wajah Boruto sekarang sudah berubah menjadi merah. Dia menutupi wajahnya dengan tangan karena merasa malu.

"Apa jawabanmu Boru-chan?" Tanya Sayuke

"Ehh.. emmm." Gumam Boruto sambil sedikit mengangguk

"Arigato Hime-chan." Ucap Sayuke dan hendak mau memeluk tubuh Boruto.

Sayuke sangat merasa senang, karena cintanya sudah terbalaskan. Dia berhasil mendapatkan hati Boruto, walaupun menggunakan cara licik seperti tadi.

===============
Training ground 3

===============Training ground 3

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


.

.

.

.

To Be Continued

My Hime UchihaWhere stories live. Discover now