Chapter 42

82 7 0
                                    

Pada malam harinya, saat suasana di desa Aoi Tani sudah sepi tidak ada orang yang berlalu lalang. Tim 7 mulai melaksanakan rencananya, agar tidak ketahuan.

Konohamaru sudah pergi menggunakan Shunshin entah kemana, mungkin bersembunyi ditempat yang tidak akan ditemukan oleh musuh. Boruto dan Sayuke mulai memasuki gedung kepala desa. Sedangkan Mitsuki, dia sedang menjaga di depan dan akan menghalau siapapun yang mencoba masuk.

Saat berada didalam, tidak ada siapapun dan hanya ada kesunyian disana. Penerangan di gedung tersebut remang-remang, karena masih menggunakan cahaya dari obor.

Tiba-tiba mereka berdua merasakan Cakra pada waktu siang tadi. Namun sekarang bertambah sangat kuat, bahkan kaki mereka terasa seperti jeli ingin sekali jatuh ke bawah.

Beberapa waktu berlalu Cakra tersebut sudah menghilang. Tapi setelah itu, banyak sekali warga desa Aoi Tani mengepung gedung tersebut.

Mitsuki yang berada diluar hampir saja terpojok karena merasa kewalahan, untung saja ada Konohamaru membantu setelah keluar dari persembunyiannya.

Didalam juga banyak sekali orang-orang, Boruto dan Sayuke dibuat terkejut. Karena bagaimana bisa orang-orang ini datang dalam sekejap mata, seperti ada orang yang mengirimnya kesini.

"Kau mengetahui mereka datang darimana Yuki-kun?" Tanya Boruto

"Aku tidak tau Hime." Jawab Sayuke

Disaat mereka berdua sedang berbincang, tiba-tiba sebuah tongkat kayu mengarah kepada mereka, dengan sigap Sayuke menangkisnya dengan syurikennya.

Mata Byakugan milik Sayuke mulai aktif, lalu langsung berlari kearah orang-orang desa Aoi Tani. Dia menancapkan beberapa kunai ke leher-leher orang-orang itu. Boruto yang melihat itu langsung berkeringat dingin, ini pertama kali dia melihat seseorang membunuh.

Setelah selesai dengan orang-orang yang sudah terkapar tak sadarkan diri tanpa nyawa. Sayuke kembali lagi ke tempat Boruto berada, sesampainya disana dia melihat tubuh Boruto bergetar.

"Kau tidak apa-apa Hime?" Tanya Sayuke sambil menepuk salah satu bahu Boruto.

Boruto tidak menjawab melainkan langsung memeluk Sayuke. Setelah itu dia mulai menangis dalam pelukan.

Mendengar isakan tangis, Sayuke segera menepuk pelan punggung Boruto. Setelah beberapa waktu Boruto sudah tidak menangis lagi, tapi dia masih bekum melepaskan pelukannya.

"Kau sudah tidak apa-apa Boru-Hime?" Tanya Sayuke

"Iya sudah tidak apa-apa." Jawab Boruto

"Kalau boleh tau kenapa kau menangis tadi?" Tanya Sayuke

"Aku hanya merasa takut, karena ini pertama kalinya aku melihat orang dibunuh." Jawab Boruto

"Kalau kau merasa takut, tunggu saja disini sisanya aku yang akan mengurus." Ucap Sayuke

"Aku tidak mau diam saja, aku juga ingin membantu." Bantah Boruto

Disaat mereka berdua sedang sibuk satu sama lain, tiba-tiba mereka merasakan kehadiran seseorang disamping mereka. Boruto dan Sayuke menjaga jarak dari sosok tersebut.

"Siapa kau?" Tanya Sayuke

"Siapa diriku itu tidaklah penting, yang terpenting serahkan gadis itu."

"Aku tidak akan menyerahkan Boru-Hime kepadamu." Ucap Sayuke dengan keras

"Jangan salahkan aku bila berbuat kasar kepada kalian." Ucap sosok tersebut

Tanpa mereka sadari, sosok tersebut sudah berada dibelakang Boruto. Bahkan Byakugan milik Sayuke tidak dapat merasakan hawa Cakra darinya.

Boruto mengetahui sosok tersebut berada dibelakangnya, dia mulai mengaktifkan Jougan dengan konsekuensi merasa kesakitan.

"Hime jangan paksakan itu, biar aku saja yang melawannya."

"Kau tidak akan bisa mengalahkannya, karena aku merasakan Cakra yang begitu besar didalam tubuhnya. Bahkan Cakra milik Otou-san ku mungkin kalah banyak."

Mendengar perkataan Boruto tersebut, Sayuke merasa kaget. Bagaimana tidak kaget kalau lawan yang dihadapannya ini sangatlah kuat, mungkin hanya Nanadaime Hokage yang mampu mengimbanginya atau sedikit unggul.

"Kalau begitu ayo kita lari Boru-Hime." Pinta Sayuke

"Tunggu sebentar Yuki-kun."

"Kau mau menunggu apa lagi Hime?" Tanya Sayuke

"Aku mau melawannya dulu." Jawab Boruto

Sayuke sontak membelalakkan matanya, "Kau sudah gila Hime, bagaimana bisa kau melawannya, kalau dia sekuat Nanadaime."

"Tenang saja, serahkan padaku, kau tunggu saja diluar Yuki-kun."

Meski tidak rela meninggalkan Hime nya disini seorang diri. Tapi Sayuke tetap mematuhi perkataan Hime nya, dia segera keluar dari sana dan mengharapkan Boruto akan keluar juga.

Didalam hanya tinggal Boruto dan sosok misterius.

"Sebelum aku melawanmu, bolehkan aku tau siapa sebenarnya kau ini?" Tanya Boruto

"Karena kau akan menjadi wadah dari tuanku, maka aku akan memperkenalkan diri, namaku ialah Kinshiki Otsutsuki." Jawab Kinshiki

Mendengar nama Otsutsuki dilontarkan oleh sosok didepannya ini, Boruto tidak begitu terkejut karena dia sudah menduga dari awal.

"Pantas saja Cakra mu sangat besar, ternyata seorang Otsutsuki." Ucap Boruto

"Hahaha..... Apa kau terkejut, makhluk rendahan." Kinshiki dengan tawa keras

"Tidak." Balas Boruto

.

.

.

.

To Be Continued

My Hime UchihaWhere stories live. Discover now