04. First Clue

221 34 0
                                    

Kini, suasana di ruangan itu menjadi sangat tegang. Bukan karena adanya pembunuhan atau semacamnya, tetapi karena pertemuan ini, "Saya tau, kamu pasti memiliki banyak pertanyaan yang ingin kamu tanyakan pada saya bukan?" Zelda sama sekali tidak tahu menahu soal ini, maksudnya, darimana wanita tua ini tahu bahwa pertanyaan-pertanyaan sudah berkelana di benak Zelda sejak tadi?

Zelda sempat menahan napasnya saat wanita tua ini menatap nya tanpa berkedip sama sekali, "A-anu, maksud ucapan nenek waktu di r-restoran itu kira-kira apa, ya?" Demi tuhan! Bulu kuduk Zelda merinding.

"Darimana saya tau?" Wanita tua itu sempat menjeda ucapannya lalu di lanjutkan kembali, "Karena saya lah yang membuat kamu berada di masa sekarang." Apa katanya? Dia yang membuat Zelda berada di tempat ini? Dasar tidak jelas! Bagaimana bisa? Apa wanita tua ini hidup di negeri dongeng?

"Saya tau, pasti begitu banyak makian dalam benak kamu untuk saya. Bukan kah begitu? Tetapi jika kamu mengetahui alasan saya melakukan ini, sepertinya kamu akan sujut dan berterimakasih kepada saya, saya jamin itu." ujar wanita tua itu dengan senyum yang agak mengerikan.

Sebenarnya apa yang sedang terjadi?! Apa maksud dari semua ini? Zelda benar-benar di buat kebingungan oleh semuanya. "Saya gak ngerti."

Wanita tua itu hanya menunduk lalu kembali menatap Zelda dengan wajah penuh tanda tanya, "Lakukan perintah ku jika kau ingin kembali ke muasal mu dan juga ingin keluarga mu terlepas dari kutukan itu." Apa katanya? Kutukan? Apa-apaan?! Keluarga nya saja aman-aman saja sampai Zelda sebesar ini, kenapa tiba-tiba membicarakan kutukan? Baru kali ini Zelda benar-benar di buat pusing. Tidak ingin percaya, namun otak nya terus menerus mengaitkan semua kejadian sedari awal sampai saat ini, dan itu semua saling berhubungan, tetapi tetap saja! Zelda menolak untuk percaya, Zelda merasa bahwa ini semua benar-benar aneh. Jika tidak ada apa-apa, tidak mungkin kan dirinya terdampar di sini? Itulah yang diyakini gadis itu sampai detik ini, dirinya sangat ingin mencari tau, namun ini semua terlalu rumit untuk nya jika harus di pecahkan tanpa satu pun petunjuk.

Kutukan...apa maksudnya? Apa benar kutukan itu ada? Entahlah! Kepala Zelda rasanya akan meledak sebentar lagi.

"Saya gak ngerti maksud nenek apa, kutukan? keluarga saya sejauh ini baik-baik saja. Tidak ada hal semacam itu di keluarga kami. Saya pamit," Zelda baru saja berdiri dari duduknya, namun ucapan dari wanita tua itu membuat nya mengurungkan niatnya.

"Apa kamu tidak penasaran, kenapa setiap anak ke dua dari saudara ibu mu selalu meninggal di umur nya yang ke 22 tahun?" Sial! Zelda baru sadar akan hal itu! Dulunya, Zelda berpikir bahwa itu adalah sebuah takdir, tetapi makin kesini, itu semua semakin tidak masuk akal, namun Zelda selalu berpikir positif akan hal-hal itu. Lalu, apa masalahnya sekarang? Apa wanita tua ini ingin bilang bahwa itu adalah sebuah kutukan? Sialan, semuanya makin rumit rasanya.

Jelas terlihat di wajah Zelda bahwa gadis itu sedang bergulat dengan pikirannya sendiri, "Itu adalah kutukan dari keluarga ibu mu, setiap ada anak ke dua yang lahir, harus mati di umur nya yang ke 22 tahun. Dan kamu? Kamu adalah anak ke dua, bukan? Tahun ini, 2027, kamu akan meninggal di tahun ini. Kamu ingin menerima hal itu dengan lapang dada? Jika iya, saya akan membuatmu kembali ke asal mu saat ini. Namun, jika kamu ingin semua kutukan itu terputus agar tidak ada lagi anak yang akan mati dengan sia-sia di keluarga ibu mu, cukup ikuti perintah ku, dan putuskan kutukan itu," ujar wanita tua itu panjang lebar. Tetapi Zelda kebingungan, untuk apa wanita ini membantunya? Pasti ujung-ujungnya juga meminta imbalan bukan? Jika imbalan berupa uang, Zelda tidak masalah, namun jika imbalan berupa hal-hal aneh, Zelda tidak akan mau!

Dengan gugup, Zelda memberanikan dirinya untuk menatap mata wanita yg sedang duduk di depannya ini. "Kenapa anda mau bantu saya? Apa yang anda inginkan dari saya sebenarnya?"

"Pusat utama dari kutukan itu ada di sebuah botol yang sangat kecil. Botol itu berisi setetes air yang jika terus di biarkan berada pada botol itu, maka kutukan keluarga mu akan terus berlanjut ke generasi selanjutnya. Dan kamu bertanya, kenapa saya ingin membantu kamu? Karena air yang berada dalam botol itu adalah milik saya. Manusia bejat itu mencuri nya lalu menggunakannya untuk melakukan hal-hal yang tidak pantas untuk dilakukan. Sudah terlalu banyak korban, dan saya akan terus merasa bersalah jika hal ini terus saja berlanjut. Dan malam ini, kamu akan mendapatkan petunjuk,"

﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌

Gadis itu terus saja menengok ke kiri dan kanan. Entah kenapa Zelda tiba-tiba saja merasa tidak enak kepada Justin. Gadis itu merasa bahwa dirinya akan membebani Justin jika terus seperti ini, maka dari itu Zelda berniat untuk pergi mencari keberadaan orang tuanya. Tetapi permasalahannya adalah, Zelda sama sekali tidak tau menahu soal daerah ini. Di tahun 2022 dia tidak pernah mendengar adanya daerah ini. Entah memang nama daerah ini telah di ubah, atau memang Zelda sendiri lah yang sangat ketinggalan.

Hampir 2 jam Zelda berjalan kaki hanya untuk mencari tahu seluk beluk daerah ini. Gila bukan? Tapi tidak usah khawatir, Zelda sudah terbiasa berjalan sejauh ini. Bagaimana tidak? Setiap Zelda sedang merasa bahwa pikirannya terganggu, Zelda akan keluar rumah lalu berjalan kaki sejauh mungkin. Bukannya lelah, Zelda malah merasa lega akan hal itu, "Balik aja apa, ya? nanti minta tolong sama Justin aja, siapa tau dia bisa bantu nyari," Setelah berdebat dengan diri nya sendiri, Zelda kini membalikkan badan lalu melihat sana sini. Niatnya ingin pulang tiba-tiba saja sirna begitu saja.

Mengapa tiba-tiba Zelda mengurungkan niatnya untuk pulang? Tidak. Bukan karena ada yang menghalangi atau semacamnya, tetapi karena Zelda lupa jalan pulang. Benar sekali, gadis itu tersasar. "Duh gimana, ya? mau naik taxi tapi gak ada duit, mau make google maps juga gak ngerti cara pakainya."

"Minta tolong Justin aja, deh" Kenapa Zelda tidak terpikirkan hal ini sejak tadi? Dasar bodoh!

Tangan Zelda kini telah aktif mengotak-atik handphone nya, baru saja Zelda akan menekan tombol untuk menelepon Justin, namun hp nya tiba-tiba saja mati total karena lowbat. Betapa sial nya gadis satu ini. "Jadinya gue harus ngapain sekarang? ngesot aja kali, ya? Ah bego! Gue gak hafal nomor nya Justin lagi..."

Frustasi akan keadaan saat ini, tiba-tiba saja lengan Zelda tidak sengaja di senggol oleh beberapa orang, "Eh? Maaf, ya? Gue gak sengaja," ucap orang tersebut. Usai permintaan maafnya di angguki oleh Zelda, tanpa basa-basi orang itu berlalu begitu saja.

THE MAGIC OF LIBRARY Where stories live. Discover now