30. gadis terindah (END)

254 24 3
                                    

"Masih bisa, kan, Nek?" tanya Juanda menatap tubuh seorang gadis yang sudah tak bernyawa itu.

Wanita tua yang sedang berada di sampingnya hanya menghela napas putus asa, pasal nya, Wanita tua benar-benar melihat bagaimana perjuangan Juanda demi menyelamatkan nyawa gadis ini, namun ternyata sia-sia, "Kamu harus mengikhlaskan kepergian nya, Nak" ucap Wanita tua itu sembari mengusap punggung Juanda.

Di sisi lain, Harsa mendudukkan dirinya di pojok ruangan dengan tatapan kosong, laki-laki itu tampak frustasi akan keadaan saat ini. Juanda yang tengah terbaring lemah dan tak berdaya, sedangkan Zelda, gadis yang selama ini menjadi teman Harsa, gadis itu kini telah kehilangan nyawa nya.

Harsa kini mengusap wajah nya frustasi, laki-laki itu tak tahu lagi apa yang harus ia lakukan. Semua nya tampak hampa di mata nya.

Juanda yang masih saja terus-menerus memandangi gadis yang sudah tak bernyawa itu tanpa sadar telah meneteskan air mata nya, "Sadar lah, Nak, keinginan mu sudah terpenuhi, bukan? Sekarang waktu nya kamu untuk membuka mata," ujar Wanita tua itu menatap sendu ke arah Juanda.

"Sa..." parau nya pada laki-laki yang tengah duduk dengan pandangan kosong di pojok sana. Namun setelah di panggil oleh suara parau dari Juanda, laki-laki itu langsung menoleh, "Tuhan udah kabulin permintaan lo. Sekarang, giliran lo, buka mata, semua orang nungguin lo."

﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌

Ruangan itu cukup suram, belum lagi bawa dingin yang menusuk sampai ke tulang. Dua remaja laki-laki yang tengah berada di ruangan itu hanya terus saja menunduk dengan wajah yang begitu lelah.

Salah satu dari laki-laki itu kini memfokuskan pandangannya pada sahabat nya yang sedang di terbaring di ranjang rumah sakit itu. Cukup lama menatap sahabatnya, laki-laki itu kini mendekat karena melihat ada sesuatu pada sahabat nya yang sedang terbaring lemah itu.

Setelah berada di samping ranjang rumah sakit, laki-laki itu menatap ke arah jemari sahabat nya. Dan jemari laki-laki itu── bergerak.

"Sa! Panggil dokter!" desak laki-laki itu pada sahabat nya yang tengah menunduk di atas sofa sana.

Mungkin lelaki itu merasa cemas akan teriakan dari sahabat nya tadi, alhasil ia langsung mendongak dengan kaget dan bangun dari duduknya dengan ekspresi yang bertanya-tanya, "Tadi, jari Juanda bergerak──" usai mendengarkan ucapan sahabat nya, laki-laki itu bergegas keluar dari sana untuk memanggil dokter.

Selang beberapa saat, dokter yang menangani Juanda kini keluar dari ruangan yang selama ini di tempati oleh Juanda semenjak koma, "Gimana keadaan anak saya, Dok?" tanya Ibu dari Juanda. Ya, setelah pergi memanggil Dokter, laki-laki itu menelepon Ibu dari Juanda yang sedang keluar mencari makanan untuk dimakan bersama.

Dokter itu tersenyum hangat pada ke-tiga orang di depannya ini, "Putra Ibu mulai menunjukkan respon pergerakan terhadap tubuhnya, tetapi untuk saat ini, Putra Ibu belum sadar, namun keadaan nya sudah lebih baik dari keadaan sebelumnya," ucap Dokter itu.

Sontak, ke-tiga orang itu bernapas dengan lega. Bahkan, Ibu dari Juanda pun kini meneteskan air mata kebahagiaan. Ternyata Tuhan memang sebaik itu pada nya.


﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌

Laki-laki itu terduduk di kala senja berada pada himpitan langit. Kenangan indah kini berkelana di benaknya, "Aku datang lagi, Zel" ujar nya dengan jemari yang mengusap lembut batu nisan yang bertuliskan nama Zelda Alshava.

Kini, tak ada lagi tempat terindah untuk nya berlabuh. "Kamu tahu, Zel? Sampai detik ini juga, aku masih jatuh cinta sama semua keindahan kamu. Semua keindahan yang kamu miliki. Perasaan aku masih sama, persis saat kita pertama kali bertemu, perasaan aku sama sekali belum berubah sedikitpun. Singkatnya, aku berulang kali jatuh cinta, dan itu pada orang yang sama."

"Tenang di sana, ya? Kali ini, aku lepasin kamu." katanya dengan segala rasa sakit. Dalam kericuhan yang amat mendalam, ia memilih untuk melepaskan gadis nya. Perpisahan yang merayakan kehilangan, kepergian dan akan menjadi pilu yang menggerogoti tubuh nya.

──── The End ────

THE MAGIC OF LIBRARY Where stories live. Discover now