Prolog: Nasi berkat 40 hari

1.1K 80 39
                                    

3 Maret 2020

Di suatu kontrakan, terlihat seorang pemuda yang berusia 20 tahunan sedang menonton televisi yang sedang menayangkan laporan perkembangan penyakit Covid-19 yang sedang menjadi topik hangat di seluruh dunia.

"Di Wuhan, China. Sedang viral video yang menunjukkan orang-orang yang meninggal dunia secara tiba-tiba dan netizen banyak menghubungkan kejadian ini dengan penyebab dari penyakit Covid-19 yang menyebar di Wuhan sejak tahun 2020 ini.

Untuk mengkonfirmasi hal ini, telah hadir bersama kami-"

*Ting Tong

Bel kontrakan tempat pemuda itu tinggal, berbunyi dan pemuda tersebut langsung mematikan TVnya. Ia dengan cepat menuju ke ruang tamu dan membukakan pintu kontrakannya.

"Yaa!"

*Ckrek

Saat pemuda tersebut membuka pintu kontrakannya, ia mendapati seorang perempuan berhijab berdiri di depannya dengan membawa sesuatu seperti nasi kotak.

"Assalamualaikum Nak Indra, ini ibu pingin ngasih nasi berkat 40 harinya Alm. Utsman. Ibu datang kesini gara-gara kamu nggak datang ke acaranya, katanya kamu sedang ada urusan." Ucap wanita tersebut.

"Waalaikumussalam, maaf Bu kalau Indra tidak bisa hadir karena Indra sedang jenguk adik sepupu saya yang tiba-tiba sakit kemarin sore." Indra

"Yaudah nggak apa-apa, ini dimakan dan tolong doakan Utsman ya nak. Juga terimakasih sudah jadi teman baiknya Utsman."

"Ya Bu. Sama-sama." Indra

Wanita itu langsung pergi begitu sudah menyerahkan kota nasi tersebut. Indra melihat isi dari kotak nasi tersebut dan ia melihat sebuah makanan favoritnya yaitu rendang didalamnya.

"Wooh ada rendang, ini harus cepet-cepet dimakan mumpung masih anget makanannya." Indra

Indra POV

Halo, namaku Indra Solikhin. Aku adalah seorang pengangguran yang sedang mencari pekerjaan setiap harinya.

Hari ini aku mendapatkan kiriman nasi berkat dari peringatan 40 hari kematian sahabatku yang bernama Muhammad Ustman Hasyib. Ia adalah sahabatku sejak bangku SMP dan sempat terpisah saat SMA, lalu kami bertemu kembali saat sedang ada acara reuni teman SMP.

Wanita tadi adalah ibu Utsman, yang memiliki kontrakan yang aku tinggali. Alasan aku bisa tinggal di kontrakan ini adalah karena Utsman menawarkan kontrakan ini kepadaku saat aku berkata bahwa aku di suruh untuk merantau oleh orang tuaku.

Aku dengan Utsman memiliki umur yang sama sebelum ia meninggal, yaitu kami sama-sama berumur 26 tahun. Meskipun aku dengan Utsman seumuran, kehidupan kami terbilang sangat berbeda dimana Utsman telah menjadi seorang yang mapan dalam pekerjaan dan mendapatkan gaji tetap. Utsman juga telah memiliki istri sedangkan aku masih jomblo.

Sebelum Covid-19 menyebar di Indonesia, aku adalah seorang penerjemah dan pemandu wisata yang mampu berbicara dalam 7 bahasa yaitu Indonesia, Inggris, Jepang, Belanda, Prancis, Korea, dan China. Akan tetapi saat ini aku harus kehilangan pekerjaanku karena aku terkena PHK oleh perusahaan wisata tempatku bekerja yang terancam bangkrut.

Karena itu aku saat ini menjadi seorang pengangguran yang memiliki banyak uang dalam tabunganku yang selalu aku gunakan untuk berinvestasi di saham agensi K-Pop di Korea karena aku merasa bahwa pelarangan keluar rumah oleh pemerintah akan mendorong orang-orang mencari hiburan dari internet. Dan hal tersebut terbukti dari saham agensi K-Pop yang aku investasikan terus meningkat hingga aku kendala keuntungan 4 kali lipat dari yang aku investasikan.

Sekarang aku memang tidak khawatir dalam memenuhi kebutuhan pokok ku dan kebutuhan sekunder, tapi aku memerlukan pekerjaan yang bersifat tetap supaya aku bisa mendapatkan gaji pensiun saat tua nanti.

The Ezgardian (Prototype)Where stories live. Discover now