[Volume 2] Chapter 21: Sekertaris baru

168 24 2
                                    

18 Maret 1438
Rumah Indra, Shveiza
02.00am

Di malam dini hari, Indra yang sudah terbiasa untuk bangun sebelum matahari terbit, saat ini sedang memasak sarapan. Sebuah kebalikan dari kehidupan di rumah yang dihuni oleh 2 gender dalam waktu bersamaan dimana biasanya kalau akrab bakal dimasakin tapi kalau gak suruh buat atau beli sendiri. Indra mendapatkan jatah untuk memasak karena kemampuan memasak Indra lebih tinggi dan profesional daripada kemampuan Irene ataupun Sileina karena saat ia masih di bumi ia banyak mencoba membuat usaha selama pandemi. Salah satunya usaha memasak yang berguru secara langsung kepada bibinya yang seorang cheff hotel bintang 4,5.

"Di malam hari~ Seorang lelaki~ memasak sendiri~." Indra bernyanyi untuk meramaikan suasana hatinya yang kesepian karena tertekan oleh permintaan ayah Sileina yang memintanya untuk mencarikan pasangan untuk putrinya ataupun menyuruh Indra untuk langsung menikahi Sileina akibat tekanan dari ibu sileina yang ingin segera mendapatkan anak.

*Ctik

Setetes minyak panas yang ada di panci meletik yang mendarat di lengan indra yang tidak dilapisi oleh pakaian. "Aaaaakh astaghfirullah! Panas!" Indra yang panik dan terkejut secara reflek menjauhi panci penggorengan setelah terkena minyak panas.

"Hah... Nggak di dunia lama, gak di dunia baru tetep aja ada orang yang minta ane buat nikahin anaknya mentang-mentang wajah ane yang sangat teramat tampan ini." Indra

"Diamlah, ibuku memang tipe yang tidak sabaran tentang keturunan. Ayahku bahkan sampai beberapa kali kabur dari rumah karena ia tidak tahan dengan cerita ibuku yang menceritakan keinginannya untuk memiliki cucu padahal kakakku yang perempuan sudah memiliki 6 anak."

Sileina tiba-tiba muncul di dapur dengan pakaian tidur dan beberapa kali terlihat menguap. Indra dengan sihirnya menyiratkan sedikit air kepada wajah Sileina yang membuat Sileina terlihat lebih segar dari yang sebelumnya. 

"Sileina kenapa kau sudah bangun sekarang? Biasanya kau baru bangun sekitaran jam 3." Indra

"Aku sudah terbiasa bangun pukul 2 malam karena memakan banyak waktu untuk menuju kemari dengan kendaraaan dan keluargaku tidak mampu membeli alat teleportasi yang sangat mahal. Bubuk floo yang digunakan untuk perpindahan ruangan oleh orang lama juga tidak bagus untuk kebersihan pakaianku yang bisa saja membuat pakaianku terbakar saat proses." Sileina mengambil sebuah celemek yang di gantung di dekat tempat penggantungan handuk mandi.

"Ini kurang menu apa saja?" Sileina

"Kurang bagian..... terserah kau mau masak apa. Aku tidak merencanakan akan memasak apa karena aku hanya memasak 1 lauk untuk makananku. Aku hanya memasak tahu telur untuk nanti pagi dan juga mencoba mempengaruhi gaya makan Irene yang memerlukan banyak sekali menu dalam sekali makan agar dia bisa hidup dengan jauh lebih simpel meskipun dia sudah bisa menghasilkan uang yang cukup untuk dirinya sendiri." Indra

"Hmmm... Sepertinya memasak sup krim daging ayam bisa dilakukan mumpung bahan-bahannya ada semuanya." Sileina

Indra yang sudah memasak tahu telurnya menaruhnya di atas piring dengan sepiring nasi yang terdapat bumbu untuk tahu telur di sebuah mangkuk kecil. Indra menaruh lauknya diatas nasi lalu memasukkan hidangannya tersebut kedalam imaginary room miliknya yang mampu mengawetkan makanan beserta suhunya selama 1 tahun penuh tanpa perubahan. Terdapat 2 porsi yang disiapkan oleh Indra yang mana satunya lagi untuk Irene yang mulai terbiasa dengan rasa makanan Indonesia yang penuh akan rempah-rempah dan rasanya yang sangat kuat. Sampai bisa membuat hidangan Korea yang kaya rasa terasa hambar karena rasa makanan Indonesia yang jauh lebih kuat.

Sileina yang mempersiapkan bahan-bahan makanannya dengan sihir dalam hal mengelupas, mengambil, mencampur, mengaduk, dll membuat proses memasak sup krim yang biasanya agak lama menjadi jauh lebih cepat karena keterlibatan sihir dalam kegiatan sehari-hari. Pada malam hari yang dingin, dengan kehadiran Sileina membuat suasana di dapur menjadi hidup yang membuat wanita lain di rumah Indra terbangun karena mendengar suara percakapan dari arah dapur.

The Ezgardian (Prototype)Where stories live. Discover now