[Volume 2] Chapter 1: Isekai

734 64 54
                                    

Ruangan khusus Indra

Di dalam ruangan khusus, terlihat Indra yang bari saja dipindahkan kesana setelah memutuskan untuk terbunuh dalam pernah Soviet-Afghan. Karena ia baru saja dipindahkan, ia masih mengenakan style pakaian yang digunakan oleh para tentara Taliban.

Tak membuang-buang waktu, Indra langsung pergi mandi terlebih dahulu untuk mempersiapkan dirinya ke Isekai nantinya karena ia tidak tahu dimana ia akan muncul. Andaikan saja kalau ia muncul di ruang tahta kerajaan seperti di beberapa novel, akan sangat canggung nantinya kalau ia belum mandi. Lalu, kalau saja ia muncul di tengah hutan dan langsung dikejar monster, minimal ia sudah mempersiapkan diri untuk mati dalam keadaan wangi.

Setelah mandi, Indra berisitirahat terlebih dahulu dan ia berbaring disebuah sofa. Ia menyalakan tv yang ada di depannya dan ia melihat beberapa berita yang ada di dunia pararel pasca ia meninggalkannya karena ia penasaran, apakah ia sudah diakui sebagai pahlawan atau belum.

"Aku harap aku sudah diakui sebagai seorang pahlawan. Aku sudah berjuang keras disana tidak hanya karena mencari pengalaman tempur, tapi juga untuk membantu kemerdekaan Indonesia dan mengajari banyak anak-anak Indonesia berbagai hal supaya Indonesia bisa menjadi negara maju.

Aku harap Indonesia di dunia paralel tersebut sama majunya dengan Indonesia yang ada di novel summoning Indonesia milik author sebelah." Indra

*Tut

Terlihat seorang wanita yang menjadi reporter sedang berkeliling kota Surabaya yang kelihatannya jauh lebih maju dari Surabaya dari dunia asli, dan bangunannya yang lebih tertata rapi dengan dihiasi banyaknya gedung-gedung era Belanda yang masih berdiri tegak di Surabaya.

"Hari ini adalah 10 November 2022. Bertepatan pada hari terjadinya puncak pertempuran Surabaya antara para pejuang kemerdekaan melawan sekutu.

Di beberapa tempat di kota Surabaya terlihat sebuah gedung yang dulunya adalah sebuah penginapan yang berpindah fungsi sebagai tempat Jugun ianfu pada masa penjajahan Jepang.

Ditempat inilah sang pahlawan Indonesia yang berasal dari Jerman menyusun seluruh rencananya untuk membantu kemerdekaan Indonesia setelah ia mengetahui kalau Negaranya Jerman Reich telah kalah dalam perang dunia kedua."

Reporter tersebut memasuki gedung yang Indra kenali karena ia memang menyusun sebagian besar rencananya didalam sana meskipun ia beberapa kali harus teralihkan perhatiannya kepada wanita China yang cantik didalam ruangan tersebut yang ia perintahkan untuk diam di pojokan.

"Itu adalah tempat menyusun rencana yang paling aneh menurutku. Karena biasanya orang-orang menyusun rencana di tempat yang tidak mencolok seperti hotel, penginapan, kantor, rumah, ataupun ruangan perang di gedung pemerintahan. Tapi aku malah menyusun rencana di dalam tempat pelacuran, aku harap mereka juga menceritakan tentang aku yang menyuruh perempuan disana untuk memojok supaya citraku yang telah susah payah aku bentuk tidak hancur karena hak sepele." Indra

"Saat kita masuk kedalam sini, kita bisa melihat beberapa ruangan yang dulunya digunakan untuk mengurung para perempuan dari berbagai wilayah jajahan Jepang untuk memuaskan nafsu para prajurit Jepang dan para petinggi.

Lalu, di ruangan yang berada di pojok inilah lokasi tempat Kolonel Drain von Verds menyusun rencana. Meskipun tempat ini dulunya adalah tempat pelacuran, Kolonel Drain saat itu tidak menyetubuhi wanita yang ada di dalam ruangan disana karena ia memiliki rasa simpati yang dijelaskan oleh sang perempuan yang saat itu bertugas untuk melayaninya."

Frame berubah dan menampilkan seorang wanita tua yang berumur 90 tahunan. Di panel bawah terdapat tulisan yang berisi nama dan umurnya beserta lokasinya berada saat diwawancarai.

The Ezgardian (Prototype)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα