[Volume 2] Chapter 11: Penyerangan

262 27 2
                                    

Kedua pesawat F4U-9J terbang kembali ke formasi dan group pesawatnya menuju ke sebuah jembatan sihir yang ukurannya setara dengan jembatan suramadu, hanya saja lokasinya berada di atas hutan dan melayang tanpa adanya satupun struktur penahan jembatan selain mekanisme sihir yang sangat kompleks.

"Semuanya, bersiap untuk jatuh. Periksa parasut kalian dan perangkat keamanan cadangan dari formula sihir terbaru."

"Siap!"

Dhon dhon dhon

Salah satu artileri pasukan kerajaan Droga yang berada di atas jembatan memulai tembakan pertahanan mereka kepada pesawat-pesawat Ezgard yang didengar dengan jelas oleh setiap prajurit di dalam pesawat. Para prajurit Ezgard mengambil senapan Battle rifle mereka yang bentuknya seperti campuran antara M16 dengan AKM. Menggunakan feed system magazine drum dan stik yang memuat kaliber peluru kecil 7,59mm.

"Ready......now jump!"

32 pesawat C-130J-30 mulai menurunkan muatan mereka beserta para prajuritnya secara bersamaan. Sebanyak 14 persenjataan berat lapis baja bersama dengan 2.812 prajurit penerjun payung. Para penyihir elemen angin yang ada di dalam pesawat mencoba untuk mengendalikan angin di sekitar area penerjunan agar seluruh prajurit bisa mendarat di lokasi target tanpa ada satupun prajurit yang meleset dari target.

Di sisi lain, warga kerajaan Droga yang melihat penerjunan tersebut terkejut karena mereka tidak menduga kalau akan ada prajurit musuh (mereka kira itu prajurit Rubersa) berhasil mencapai kawasan udara di atas kota dan menerjunkan prajuritnya. Sebagian besar prajurit Droga ditempatkan di kawasan perbatasan dan sedang bertempur di Rubersa, sehingga tidak ada satupun anggota militernya yang sedang berjaga di jembatan tersebut.

Satu persatu prajurit Ezgard mendarat dan melepas parasut mereka lalu mengambil senapan tempur. Setelah itu bergerak secepat mungkin untuk menguasai titik-titik penting di jembatan agar tidak di bom ataupun dijatuhkan.

Para warganya sipil yang ada di sana menundukkan kepalanya mereka saat para prajurit Ezgard mulai menguasai seluruh bagian jembatan dengan sangat cepat. Hanya dalam waktu kurang dari 5 menit, seluruh jembatan berhasil dikuasai tanpa adanya sedikitpun perlawanan dari pihak militer Droga maupun para warga sipil. Setelah menguasai jembatan, seorang prajurit Ezgard menggunakan sihir suara untuk membuat pengeras lalu berbicara, "Kepada seluruh warga sipil Kerajaan Droga, kami menginformasikan untuk segera mengosongkan jembatan. Jembatan ini telah kami kuasai dan kami memerintahkan siapapun yang ada disini untuk segera pergi tanpa adanya perlawanan." Ujar prajurit tersebut dengan bahasa Dea atau bahasa Internasional di Dearas.

Para warga sipil bingung karena mereka mengira kalau mereka akan disandera untuk melindungi jembatan dari serangan militer Droga, akan tetapi orang-orang yang mengambil alih jembatan memerintahkan mereka untuk segera pergi. Warga sipil Droga masih belum memberikan tanda untuk bergerak pergi. Seorang prajurit Ezgard memandang pimpinannya, "Sir, they didn't move."

"Do it, the second protocol."

"Yes sir."

Prajurit tersebut mengangkat senapannya dan menekan pelatuk sekali.

Dor

"Semuanya segera pergi atau kami akan mengusir kalian secara paksa!"

Setiap warga Droga segera berlari melewati jembatan dan banyak orang yang meninggalkan barang-barang mereka seperti tas, kantong uang, sepatu, sampai kereta kuda juga ada yang ditinggalkan karena panik. Barang-barang yang ditinggalkan tersebut diamankan oleh pasukan Ezgard untuk keperluan tertentu nantinya sekaligus barang rampasan perang.

"Operation Green operation green." Ujar seorang prajurit yang berasal dari unit pengintaian kepada radionya.

"Report received, area A1A Clear. To HQ, mission success no casualities." Balas seorang perwira yang menkonfirmasi keberhasilan misi.

The Ezgardian (Prototype)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant