[Volume 2] Chapter 17: Farest

192 21 5
                                    

Setelah beberapa menit penderitaan luar biasa. Irene menunjukkan tatap orang mati meskipun ia masih hidup karena ia sudah kehilangan pikirannya akibat rasa sakit. Setelah itu tubuh Irene mulai berubah menjadi gumpalan daging berwarna hitam keunguan yang merubahnya menjadi slime sepenuhnya.

~~~~

Di sebuah hutan fantasi yang lebih terlihat menyeramkan daripada Indah dengan pemandangan pepohonan berwarna abu-abu gelap dengan dedaunan berwarna hitam. Sebuah monster slime muncul dan slime tersebut adalah wujud baru Irene yang sekali lagi terpindahkan ke dunia lain akibat kemunculan portal.

'Apa? Apa yang terjadi denganku? Kakiku? Kenapa aku sekarang tidak bisa merasakan kakiku? Begitu juga dengan bagian tubuhku yang lainnya.' batin Irene.

Irene mencoba bergerak namun tidak ada yang terjadi sama sekali karena wujud slimenya tidak akan pernah bisa digerakkan karena tidak memiliki syaraf untuk memberikan informasi perintah otak kepada bagian tubuh lainnya. Setelah beberapa saat berusaha untuk mencari tahu kenapa ia tidak merasakan bagian tubuhnya yang lain dan hanya bisa melihat dengan satu mata saja, sebuah tetesan air yang jatuh memberikan jawabannya.

Sebuah air mentes dari hujan gerimis yang turun. Dengan pengelihatan yang tajam dan difokuskan sehingga Irene bisa melihat dengan sangat detail sesuatu yang cepat atau tidak jelas. Dari bayangan yang dipantulkan oleh tetesan air Irene melihat matanya yang terdapat pada sebuah gumpalan daging berwana gelap.

Seketikan Irene yang berhasil mendapatkan jawaban langsung merasakan kehilangan segalanya seperti harapan, mimpi, impian, keinginan, kehidupan, perasaan, dll karena ia sekarang tidak lebih dari gumpalan daging yang bahkan tidak bisa bergerak sama sekali.

Beberapa hari kemudian Irene tetap tidak melakukan apa-apa karena ia memang tidak bisa melakukannya. Saat itu, beberapa bandit yang berkeliling di hutan menemukan Irene dalam wujud monsternya. Para badit tersebut melihat sesuatu yang berharga karena kebetulan perusahaan farmasi negara Ezgard memerlukan monster slime untuk penelitian obat.

Sehingga para bandit tersebut membawa Irene yang telah menjadi slime berwana gelap yang para bandit tersebut sebagai spesies yang langka. Para bandit tersebut menaruh Irene di dalam markas mereka untuk semantara waktu karena mereka memerlukan informasi bagaimana cara menjual monster slime kepada perusahaan farmasi negara. Namun saat berada di markas, Indra datang menyerang para bandit tersebut dan mengambil Irene yang dalam keadaan tidur panjang pada wujud monsternya, tanpa alasan apapun.

Saat Irene terbangun dari hibernasi panjangnya, Ia melihat Indra yang sedang mengacungkan pedang katana kepadanya dengan tatapan serius dan intimidasi yang kuat. Irene yang hanya bisa melihat dari dalam menatap bagian tubuhnya yang seakan mereka memiliki kesadaran sendiri.

Tentakel dari tubuh Irene menyerang Indra dengan ratusan cabang kecil yang bergerak cepat seperti proyektil. Indra memfokuskan konsentrasinya lalu ia memunculkan sebuah perisai transparan dari [Demon Lord Aura] yang ia dapatkan setelah latihan kejam dengan klonnya sendiri dalam teknik bertarung. Perisai Indra berhasil menangkal serangan tentakel lalu perisai tersebut berubah menjadi bentuk anak panah yang melesat menghancurkan seluruh pangkal tentakel sampai seluruh tentakel yang menyerangnya terputus.

Indra bergerak maju secara perlahan sembari menangkis dan menghindari serangan tentakel yang terus bermunculan dalam jumlah hampir tak terbatas karena regenerasi monster slime sangat cepat. Indra melihat 13 tentakel yang memiliki bentuk seperti belati suku Gurkha membentuk gerakan yang rumit.

Indra berhasil mendapatkan perhitungan yang tepat akan pola serangan belati-belati tersebut dari menilai gerakan berulang yang dilakukan setiap tentakel dengan gerakan yang berbeda agar menyusahkan penilaian Indra. Hasilnya adalah pola serangan tersebut akan membentuk lingkaran yang terdapat pola huruf N di dalamnya.

The Ezgardian (Prototype)Where stories live. Discover now