[Volume 2] Chapter 12: 1 Minggu Invasi

235 24 2
                                    

Bzzzzzt

Boom 

Salah satu pesawat stuka tiba-tiba meledak di bagian ekornya, namun masih bisa mempertahankan daya angkatnya meskipun kesulitan untuk menyeimbangkan arahnya sebab sirip ekor yang rusak akibat serangan naga tersebut.  

"Shit, where's the dragon come form?!" Tanya sang pilot dengan berteriak.

"Diamond 2, are you alright?" Tanya Argis 11 yang melihat pesawat rekannya terkena serangan.

"I'm alright, i just lost capabilities for hard manuveur." Jawab Diamond 2 dengan segera.

"Argis 12, bring diamond 2 back to the base. We can't lose him in the enemy teritory, enemy can capture his plane to learn about one of our combat aircraft." Ujar Argis 11.

Argis 12 tanpa memberikan jawaban langsung menuju ke atas pesawat diamond 2 dan mengaktifkan sihir yang membentuk benang-benang bercahaya yang mengikat bagian sayap dan ekor pesawat diamond 2 lalu menghubungkan ikatannya ke bagian sayap dan ekor pesawatnya.

"Tetap aktifkan mesin pesawatmu agar aku tidak kehilangan daya angkat akibat beban pesawatmu." Ujar Argis 12 kepada diamond 2.

"Baiklah." jawab diamond 2.

Pesawat Yak-9P membawa pesawat Ju-87 G-2 dibawahnya yang terdengar sedikit tidak masuk akal, akan tetapi itu bisa terjadi berkat adanya sihir yang membantu membuat ikatan yang kuat dan seimbang di kedua pesawat dengan sangat cepat dalam keadaan terbang.

Naga petir yang telah menembakkan sihirnya terbang menembus formasi pesawat penyerang dan mengincar sang pemimpin grup yaitu Argis 11. Argis 11 merasakan ancaman yang besar dari naga tersebut sehingga ia menatap naga tersebut dan melakukan manuver dogfight untuk melawan naga tersebut tanpa banyak berfikir setelah melihat rekannya diserang yang membuatnya menandai naga tersebut sebagai bandit.

Naga tersebut melakukan gerakan berbelok biasa untuk berputar arah karena ia ingin menyedot mana di udara untuk mengaktifkan kembali sihirnya. Argis 11 yang melihat pergerakan sang naga melakukan gerakan Barrel rol attack untuk menyerang naga tersebut.

Barrel rol terdiri dari melakukan roll dan loop, menyelesaikan keduanya pada saat yang bersamaan. Hasilnya adalah heliks roll di sekitar jalur penerbangan lurus. Serangan Barrel rol menggunakan roll yang jauh lebih ketat daripada loop, menyelesaikan loop penuh sementara hanya melakukan 3/4 roll. Hasilnya adalah putaran virtual 90 derajat, menggunakan ketiga dimensi, ke arah yang berlawanan dengan roll. Berguling menjauh dari penyerang, penyerang menyelesaikan roll dengan hidung pesawat mengarah ke arah perjalanan targetnya.

Karena naga mampu melakukan manuver tanpa dipengaruhi oleh gaya aerodinamis sebab tidak memiliki sayap yang kaku sehingga Argis 11 tidak bisa menembak sang naga karena ia salah perhitungan. Sang naga yang melihat mangsanya lewat membuka mulutnya dan memunculkan bola-bola petir kearah Argis 11.

Argis 11 memutar tubuh pesawatnya menghindari setiap bola petir yang datang. Ia berhasil menghindarinya, setelah itu ia mendaki ketinggian untuk memanfaatkan kelebihan Yak-9 dalam energi mesinnya yang membuatnya bisa terbang vertikal dengan lebih cepat dibandingkan dengan sebagian pesawat sezamannya.

Sang naga mengikuti Argis 11 dengan terus menyedot mana udara lalu menembakkan sihir dari mulutnya. Argis 11 terus memutar badan pesawatnya dan sesekali berbelok ke samping untuk membuatnya menjadi target yang sulit bagi naga petir yang terkenal cukup cepat berkat ukuran badannya yang lebih kecil dari para naga sekelasnya dan bentuk kepala yang lancip membuatnya memiliki lebih sedikit hambatan saat terbang.

Argis 11 melihat kebelakang kepada naga yang mengejarnya dan ia merinding dengan kemampuan manuver yang dimiliki oleh naga karena pergerakan yang sangat lincah diudara yang tidak mungkin bisa dilakukan oleh pesawat tanpa teknologi yang mumpuni. "Ia bisa melakukan gerakan manuver dalam keadaan terbang vertikal yang hanya bisa dilakukan oleh beberapa pesawat saat terbang horizontal. Sepertinya aku agak sial dalam pertarungan pertamaku ini karena aku langsung berhadapan dengan naga alih-alih dengan pesawat musuh yang lebih mudah untuk dikalahkan." Ujar Argis saat mengamati pergerakan sang naga melalui kanopinya.

The Ezgardian (Prototype)Where stories live. Discover now