[Volume 3] Chapter 4: Indonesia 2006

151 20 12
                                    

Kembali ke masa dimana Indra usai menyerang Israel, Indra dan basenya kembalui ke masa 2001 namun Indra tidak melakukan apapun di masa itu sehingga author loncati waktunya sampai ke masa 2006 atau 5 tahun kemudian.

12 Maret 2006
Afghanistan

Di Aghanistan, pasukan Amerika Serikat dan sekutunya telah menyerbu negara yang wilayahnya sangat strategis tersebut, sejak 5 tahun yang lalu. Pasukan Taliban yang dipukul mundur dari kota Kabul yang menjadi ibukota Afghanistan selama negara tersebut dibentuk, memiliki 2 pandangan dari orang luar.

Ada yang mengatakan kalau mereka adalah teroris dikarenakan mereka menyerang negara Afghanistan serta beragama islam yang saat itu menjadi kambing hitam oleh pemerintahan Barat akibat peristiwa 9/11. Namun ada juga yang mengatakan kalau mereka adalah para pejuang kemerdekaan seperti saat mereka melawan Uni Soviet pada tahun 1979-1988.

Untuk pandangan Indra, ia melihat para pejuang Taliban dengan pandangan baik karena ia yang memahami bagaimana cara kerja politik menyadari kalau Taliban sebenarnya adalah kelompok perjuangan lokal yang dibentuk saat invasi negara-negara besar seperti Inggris dan Uni Soviet, namun saat itu namanya masih bukan Taliban.

Nama Taliban didapatkan saat tahun 1994 dimana Uni Soviet mundur dari Afghanistan karena masalah internalnya dan Taliban berhasil memenangkan perang saudara Afghanistan dengan menguasai kota-kota penting salah satunya adalah Kabul. Mereka mendapatkan dukungan justru dari negara yang menjadi musuh mereka saat ini yaitu Amerika Serikat dan sekutunya di timur tengah seperti Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Pakistan.

Namun karena permainan politik George W. Bush akan masalah timur tengah demi menjadikan negaranya sebagai pahlawan dunia untuk kebaikan nilai kurs USD, membuat kelompok bersenjata yang dulunya diangap sebagai seorang pahlawan kemerdekaan karena berhasil bertahan melawan negara adidaya kedua saat itu yaitu Uni Soviet sampai mereka mundur. Sekarang menjadi kelompok yang tidak jauh dari kata Teroris yang didasarkan pada sebab rasisme dan sarat akan pendapat politis.

Indra adalah salah satu orang yang berpandangan netral namun ia tidak segan-segan untuk bersuara demi memprotes kebijakan yang tidak logis. Karena itu Indra saat masih di bumi pernah beberapa kali ditangkap oleh kepolisian saat melakukan demo selama 9 semester kuliahnya. Saat ini Indra tidak dalam perannya sebagai seorang pilot bertemu dengan seseorang yang sangat penting di sebuah gua yang posisinya berada di lereng lembah.

Di mulut gua Indra bisa melihat penjagaan yang sangat ketat dari para prajurit Taliban. Salah satu prajurit Taliban mendekati Indra denga sangat hati-hati yang bisa dilihat dari wajahnya.

"Katakan." ucap prajurit tersebut dalam salah satu bahasa suku di Afganistan yang menjadi bahasa kode mereka.

"Bayi Lembah Tanker Sam." balas Indra denga bahasa yang sama.

"Kami akan mengambilnya sendiri. Berikan kapan waktunya dan momen serangan yang kau inginkan."

"kapan saja saat kalian siap. Kalian gerilyawan tidak seperti prajurit reguler, kalian berpengalaman namun gaya latihan kalian lebih usang dari gaya latihan prajurit. Sehingga kalian akan memerlukan waktu yang lebih lama untuk mempersiapkan serangan dengan amunisi kalian yang sangat terbatas itu." Indra

"Kalau begitu sesuai dengan jadwal pengiriman yang berangkat setelah waktu Maghrib."

"Silahkan. Kami akan terus menjaga persediaan kalian disana dan pastikan kalian tidak terlambat karena menjaga bayi hilang lebih sulit dari yang kalian bayangkan kalau kalian berada di dekat ibu bayi itu." Indra

"Tentu saja. Kopi?"

"Tidak, aku puasa." Indra

"Kalau begitu semoga puasamu lancar. Nanti maghrib kami akan bersedia di arah timur bukit dan bergerak ke arah utara saat mundur."

The Ezgardian (Prototype)Where stories live. Discover now