____
Keluhan berat dihela panjang . Wajah jelas kelihatan pucat dan suram .
Sudah hampir dua hari Nadine tidak meninggalkan katil dan mengurung dirinya di dalam bilik hotel tanpa menghirup udara segar .
Hanya berselimut dan tidur yang berpanjangan . Seorang diri tanpa peneman disisi .
Perut yang berbunyi meminta makanan dielus lembut . Terpaksa dibiarkan .
Sungguh tidak larat untuk bangun walaupun ke ruangan dapur .
Dirinya yang masih tidak dibersihkan sejak pulang beberapa hari yang lalu masih meninggalkan bau si lelaki .
Jika dibawa ke unit siasatan masih dapat membantu untuk mendapatkan ujian DNA si pelaku . Namun ketakutan dan trauma mengawal diri .
Tangan terketar-ketar mencapai botol putih yang berada tidak jauh darinya .
Ubat diambil tanpa mengira bilangan lalu ditelan tanpa bantuan air minuman .
Pahit .
Namun tidak dapat menandingi kisah hidupnya yang jauh lebih pahit .
Terlalu sukar untuk Nadine apabila segala keperluan berada pada jarak yang jauh .
Syukurlah dirinya sudah terbiasa hidup sendirian . Tidak meninggalkan kesan berat terhadapnya untuk mengurus dirinya sendirian .
"D..dah habis..." .
Botol ubat yang kosong diperhati beberapa detik lalu diletak kembali ke tempat asal .
Kalau bukan dia, siapa lagi akan menolong dirinya pada saat genting begini .
Diri ditekadkan kuat untuk berdiri .
Semangat diri membantunya hingga mampu melangkah walaupun perlahan-lahan .
Wajahnya di pantulan cermin dipandang . Lebam diwajah cantik itu sudah mula menghilang .
Namun tidak pada 'karya' yang ditinggalkan dilehernya .
Dipakainya perlahan seluar hitam paras peha . Penuh berhati-hati .
Kemeja putih dibuka bersama bra yang terletak elok ditubuh sebelum hoodie oversized dipakainya .
"Tahan lah.." . Mohonnya pada diri sendiri lalu tombol pintu bilik hotelnya dibuka dari dalam .
YOU ARE READING
Osaka | ASAHI ✔︎
RomanceMENJADI mangsa pemuas nafsu tanpa kerelaan . Sesungguhnya membawa gadis itu ke arus kegelapan . "Osaka. Aku takkan jejakkan kaki ke sana lagi!" - - HAMADA ASAHI -