____
Peluh memenuhi wajah bersama deruan nafas yang tidak terkawal .
Suara-suara yang sedikit bingit bergema ditelinganya .
"Dahlah buat kopi tak sedap ! Pahit !"
"Kopi memang pahit lah Mashi !"
"Letak lah susu !"
"Cakap la nak coffee latte ! Jelas bodoh kau ni"
Bising .
Kepalanya kembali berdenyut hebat . Namun tidak sekuat semalam .
Bunyi derapan tapak kaki kedengaran semakin mendekat .
"Huh ? Dah sedar kah ?" Soal Mashiho perlahan . Elok berkot putih persis seorang doktor professional .
Cawan kopi diletakkan ke atas meja kecil . Alat yang tersangkut elok pada lehernya dipasang ke telinga .
Memeriksa degupan jantung 'pesakit'nya . Penuh fokus .
Nadine laju membuka mata tatkala terasa tekanan lembut pada dadanya .
Ditempisnya kuat tangan Mashiho membuatkan lelaki itu tersentak . "Ah shit"
Melihat gadis itu bergegas bangun dari posisi tidur , Mashiho laju menahan kedua belah bahunya . "Jangan bangun Cik !"
"Lepas !"
"Cik belum sihat sepenuhnya lagi"
"Jangan pegang ! Lepas lah ! Lepas !!!" . Nadine menjerit berterusan .
Tangannya yang mencuba sedaya upaya untuk melepaskan pegangan kemas tangan Mashiho pada bahunya itu disapa rasa pedih .
Fius yang tercucuk elok di tangan dipandang sebelum perlahan-lahan mula menenangkan diri .
"Alright there..There . Tenangkan diri.. Tarik nafas.. Saya tak jahat . Saya takkan buat apa-apa pada Cik . Saya akan rawat dan bantu Cik apa yang saya mampu" . Mashiho memujuk lembut .
Mata si gadis dipandang penuh harapan ingin meyakinkannya .
Nadine memandang wajah tampan Mashiho dalam . Masih berperang perasaan sama ada ingin percaya ataupun tidak .
"Cik rehat dulu ? Ya ?" . Mashiho menyoal dengan berhati-hati .
Tanpa balasan . Nadine kembali membaringkan dirinya perlahan .
YOU ARE READING
Osaka | ASAHI ✔︎
RomanceMENJADI mangsa pemuas nafsu tanpa kerelaan . Sesungguhnya membawa gadis itu ke arus kegelapan . "Osaka. Aku takkan jejakkan kaki ke sana lagi!" - - HAMADA ASAHI -