____
Kaki menapak mendekati meja yang berada di dalam kawasan banglo mewah miliknya . Bahu kiri elok menggalas sling bag berwarna putih .
Mengambil tempat di kerusi yang berada di situ .
Cawan yang berisikan teh lemon diletakkan ke atas meja kaca tersebut dengan berhati-hati .
Kolam ikan dihadapannya ditatap kosong . Memerhati pergerakan ikan-ikan yang menenangkan .
Jika diberikan peluang menjadi ikan, Ingin saja ia abadi sebagai ikan selamanya . Hanya berenang dan makan . Itu saja .
"Jadi manusia ni susah la , ikan" . Keluh Nadine .
Skrin telefon yang ternyala dengan sendirinya dipandang sekilas tatkala notifikasi kedengaran .
Menunjukkan berpuluh-puluh panggilan dari Osaka yang terlepas .
Sesampai sahaja di rumahnya pada sehari yang lalu , Nadine langsung tidak menyentuh telefonnya .
Hanya ingin meluangkan masa sendirian tanpa kekacauan masalah dunia .
Nama Mashiho yang tertera pada notifikasi dibaca sebelum kening kanannya terangkat .
"Tak penat ke Mashi . Saya dah cukup bebankan awak selama tinggal di Osaka"
Nadine mengeluh berat . Mengenang hubungannya dengan Yoshi merenggang dengan rasminya .
Nadine pasrah .
Walau pedih untuk melepaskan , namun hidup harus diteruskan .
Sling bag yang berada dihadapannya itu dicapai . Mengeluarkan satu demi satu barangan yang berada di dalam .
Dituruti kamera yang berjenama Canon .
Tindakannya terhenti serta merta . Jari jemari runcing miliknya menekan-nekan butang yang ada pada Kamera tersebut .
Ditenungnya lama .
"K..kamera ni.."
Mengingatkannya kembali akan kejahilan pemilik kamera tersebut terhadapnya .
Sungguh kehidupannya di Osaka bersama Mashiho dan Yoshi membuatkan Nadine hampir lupa akan peristiwa buruk malam itu walau masih dalam keadaan trauma .
Nadine memasukkan kamera tersebut kedalam kotak hitam sebelum diletakkan ke dalam almari yang berada di sudut stor rumahnya .
Ingin melupakan segalanya dan memulakan hidup baru .
"Kau boleh lawan semua ni Nadine . Trust yourself!"
YOU ARE READING
Osaka | ASAHI ✔︎
RomanceMENJADI mangsa pemuas nafsu tanpa kerelaan . Sesungguhnya membawa gadis itu ke arus kegelapan . "Osaka. Aku takkan jejakkan kaki ke sana lagi!" - - HAMADA ASAHI -