Chapter 24

2.1K 95 13
                                    

Follow Author terlebih dahulu💕

____________

Sean menatap ponselnya, wajah keluh dan memohon gadis itu menghiasi pikirannya, Sean cukup merasa iba mengingat kejadian beberapa tahun lalu pria itu pernah mengambil keputusan yang salah, membiarkan wanita yang dicintainya dilecehkan membuatnya merasa bersalah seumur hidup.

Apakah dia harus kembali mengambil keputusan salah dan merasa bersalah seumur hidup? Sean menggeleng.

Keputusan Sean selanjutnya akan merubah kehidupan seseorang.

"Anggap saja ini takdirku untuk menolong gadis itu." Batinnya karena kebetulan saja ini juga merupakan hari pertamanya bekerja di Mansion Hall, pekerjaan Sean sebelumnya adalah pengawas di salah satu club milik Cleo Group anak perusahaan dari Dominic Group. Itulah mengapa dirinya sedikit mengenal tentang Alex sang pemegang saham terbesar disini.

Tak ada pilihan lain dia akan segera menghubungi Alex, masa bodoh dengan pekerjaannya yang mungkin saja dia akan dipecat atau bahkan dibunuh oleh Jhon. "Pers*tan dengan semuanya, dari pada aku menanggung kembali rasa bersalah seumur hidup."

***

07.00 pm

Wanita berumur yang sebelumnya merias Ana kini menuntun gadis itu untuk berdiri, Ana hanya mengikut dengan pandangannya yang telah kosong sedari tadi. Ana sudah sangat pasrah ia akan mengikuti kemana takdirnya membawanya.

Mereka berjalan kesebuah ruangan dengan penerangan yang sangat gemerlap dan alunan musik yang cukup keras.

Perlahan kaki Ana melangkah memasuki aula besar itu, mata sendunya menatap sekeliling yang diliatnya hanya para lelaki dari segala usia sedang menatap dengan tatapan liar serta penuh kagum padanya.

Kini diri dan tubuhnya menjadi tontonan dari para pria yang dia ketahui pasti tentulah pria hidung belang.

Kakinya terhenti saat seorang pria tua menarik paksa dirinya dan merangkul tubuh kecilnya, Ana sedikit memberontak, namun tak cukup kuat. “Perkenalkan semuanya, dia anak emas yang akan segera melancarkan bisnisku di Jepang!” sorak pria tua itu kemudian.

Ana memejamkan matanya sejenak bersamaan dengan air mata yang keluar dari mata indahnya.

Terima kasih atas Takdir mengerikan ini Tuhan,” batinnya.

Sorakan dan tepuk tangan memenuhi ruangan itu.

"Wah mangsa baru kita rupanya gadis muda yang sangat cantik,"

"Aku berani membayar mahal untuk gadis itu,"

"Proporsi tubuh yang sangat ideal, aku suka,"

"I can't wait to play with you babyy,"

Kalimat menjijikkan yang keluar dari mulut para pria itu membuat Ana tak bisa menghentikan tangisnya, tubuhnya kini bergetar, dia sudah sangat takut.

Merasa risih pria tua itu melirik Ana, lalu mulutnya mendekat dan berhenti tepat disamping telinga gadis itu. "Jangan menangis gadis kecil, besok pagi kita akan meninggalkan negara ini. Bersenang senanglah terlebih dahulu lihatlah kedepan mereka semua adalah client mu dari Jepang, mereka sudah membayar banyak untuk bisa menghabiskan waktu bersama mu!" bisikan mengerikan pria tua itu semakin membuat Ana menangis.

"Dan untuk malam ini kau hanya menemaniku dan memuaskan aku saja. Aku yang akan mengambil mahkota pertamamu sebelum besok kita pergi dari negara ini!" bisik pria tua itu kembali diselingi tawa yang membuat Ana bergidik ngeri.

Ana semakin merasa shock, ia tau arah pembicaraan pria tua ini, dia bergelang cepat. "ti..tidak, aku tidak mau."

Dia sudah menjaga diri dan kehormatannya dengan baik selama ini.

You Are Mine, Baby!Where stories live. Discover now