Chapter 18

14.3K 498 25
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum dibaca.

______

Seorang pria tua dengan setelan Jas rapi berjalan dengan langkah panjang memasuki ruang VIP salah satu anak Perusahaan Dominic Group. Sosok pria tua yang memiliki postur tubuh tegap berotot, dengan wajah yang cukup menakutkan, jika diperhatikan lebih jelas, ia akan terlihat seperti pemimpin Gangster.

"Selamat datang Mr. Thomas, silahkan masuk! Tuan sudah menunggu anda," sapa pelayan berbungkuk hormat lalu membukakan pintu untuk pria tua itu masuk dengan leluasa.

Tanpa basa-basi Mr. Thomas masuk dan segera duduk di sofa panjang tepat dihadapan seorang pria yang rupanya sudah menunggu kedatangannya sejak beberapa waktu yang lalu.

"Apa kabar Tuan, sudah lama tak berjumpa!" sapa pria itu, tersenyum ramah.

"Aku baik, kau hanya sendiri?" tanya pria tua itu.

"Seperti yang kau lihat, mereka berdua sangat sibuk."

Mr. Thomas mengangguk paham. "kalau begitu langsung saja, aku menginginkan beberapa wanita untuk kubawa ke salah satu tempat hiburan malam milikku yang berada di jepang!" pinta Mr. Thomas to the point.

Sudut bibir pria dihadapan pria tua itu terangkat naik, terlihat senyuman yang sulit diartikan di wajahnya yang cukup tampan.

"Jangan khawatir aku akan membayar 3 kali lipat untuk wanita yang masih virgin, bagaimana? kau setuju?" tawar Thomas kembali. Ia yakin pria dihadapannya tak akan menolak tawaran yang cukup menggiurkan ini.

Jhon terdiam untuk sejenak, ide jahat muncul di kepalanya, Jepang? Alex tak akan mungkin menemukan Ana di sana, apalagi jika wanita itu berstatus Jalang, Alex mungkin akan membuangnya.

"Baiklah, aku setuju!" terima Jhon menyodorkan telapak tangannya sebagai tanda deal.

"Tapi bagaimana dengan Tuan Alex dan Tuan Dev, apa aku harus memberitahunya?" tanya pria tua itu memastikan sebelum menerima sodoran tangan dari pria dihadapannya.

"Tidak usah, mereka sudah menyerahkan urusan seperti ini kepadaku!" tolak Jhon berusaha meyakinkan pria tua itu kembali.

"ok, kalau begitu kita deal, aku akan menunggu kabar baik darimu!" ujar Thomas menerima uluran tangan Jhon.

Demi Tania, Jhon benar-benar akan melakukan segala cara termasuk menjual Ana pada pria tua ini, dia akan menyusun rencana sebaik mungkin. Alex? dia sudah tidak memikirkan perasaan sahabatnya itu. John di butakan oleh cintanya pada Tania.

"Sedikit lagi!" batin Jhon

***

Saat ini Ana sedang berada di ruang makan bersama Alex di depannya, wajahnya terus ditekuk, menandakan moodnya hari ini masih cukup buruk.

"Bagaimana makanan semalam? kau rupanya suka. Kudengar piringnya terlihat sangat bersih!" goda Alex.

Ana mendecik kesal, pria ini benar-benar membuatnya malu setengah mati. "Aku tak memakannya," bohong Ana memungkiri.

Alex tersenyum kiku, lalu menyantap kembali makanan dihadapannya. "Menggemaskan," batin Alex.

Ana menyudahi aktivitas sarapannya, dan segera beranjak meninggalkan meja makan tanpa sepata kata apapun.

Tengg

Alex sengaja menjatuhkan garpu miliknya, sikap Ana membuat dia kembali kesal.

"Siapa yang menyuruhmu pergi Anastasya?" teriak Alex, cukup keras.

Ana menghentikan langkahnya, dari awal Ana sudah menebaknya, sikapnya barusan akan membuat pria menyebalkan itu marah lagi. "Sialan!" batin Ana memaki.

You Are Mine, Baby!Donde viven las historias. Descúbrelo ahora