Chapter 7

24.4K 762 21
                                    

Happy Reading😁

____

"Ahh..aghh..

Suara desahan menggema di salah satu kamar VIP sebuah club malam besar. Seorang pria berusaha mendapatkan kenikmatannya dengan menggoyangkan badannya maju mundur diatas seorang wanita, kegiatan pria itu menyebabkan decitan ranjang yang terdengar beriringan dengan desahan sang wanita tersebut.

"augh..ah.."

Lenguhan terakhir keluar dari mulut keduanya ketika mereka mencapai puncak kenikmatan.

Alex menghentikan Kegiatannya lalu mengelus kasar rambutnya, entah bayangannya Anastasya terus melintas di pikirannya. Berhubungan badan dengan Ana? Tentu suatu hal yang Alex tunggu-tunggu, hanya saja Alex menunggu waktu yang tepat. untuk Malam ini ia gunakan bersenang-senang melepaskan penatnya bersama wanita malam di club miliknya sendiri.

Alex segera mengenakan celana dan kaosnya yang berserakan dilantai. Dia lalu mengeluarkan beberapa lembar uang dan melempar asal ke atas kasur.

“Kalau Tuan membutuhkanku lagi, jangan lupa hubungi aku.” Ucap Wanita itu tanpa malu kembali menggoda Alex.

Alex hanya menatap Jijik kearah wanita itu. dengan cepat Alex membuka pintu dan segera meninggalkan wanita itu.

***

“Wah Alex, bagaimana dengan wanita pilihanku? Apa dia membuatmu puas?” tanya Dev tersenyum jahil.

Alex tidak menggubris ucapan Dev, matanya terus teralihkan pada Handphonenya.

Saat ini dia sedang mengamati Ana dari CCTV mansion yang sudah dihubungkan ke handphone miliknya.

Senyuman terukir di wajahnya dapat dilihatnya dari CCTV  Ana yang sedang mengganti baju, mungkin wanitanya ini tidak sadar bahwa ada kamera CCTV di dalam kamarnya.

"Kau sangat menggoda Ana" batin Alex berseru.

Tanpa pikir panjang Alex memasukkan Handphonenya ke dalam kantung celananya, sungguh ia hanya ingin pulang ke mensionnya menatap wajah cantik dan polos wanitanya itu.

“Aku akan pulang!” ucap Alex tergesa-gesa.

Ucapan Alex yang tiba-tiba membuat kedua sahabatnya merasa Heran.

Pulang? padahal jam baru menunjukkan pukul 22.00, tidak biasanya Alex pulang secepat ini!

“Pulang? Ayolah ini baru jam berapa Lex! Kau benar-benar membuatku sakit hati, semenjak Ana datang dihidupmu kau semakin sering mengacuhkan kami!” ucap Jhon lalu menghisap vape yang ada di tangannya.

“Jadi seberapa banyak Ana akan mengubah hidup Alex kita ini?” tanya Dev menyunggingkan senyuman anehnya.

"Alex tetaplah disini ada yang harus kubicarakan padamu, ini tentang bisnis kita!" ucap Jhon mengingatkan Alex.

"Sudah kukatakan sebelumnya Kalian saja yang urus!" jawab Alex singkat.

"Tapii..

"Diamlah" Alex memotong ucapan Dev, ia lalu menatap Tajam Dev, dan berlalu pergi.

“Kau lihat dia? Benar-benar bukan Alex yang kukenal!” desis Jhon pada Dev.

“Aku takut kehadiran wanita itu akan menjadi sumber kelemahan Alex!” ucap Jhon kembali.

"Entah mengapa aku tidak menyukai Ana! bisa-bisa bisnis kita hancur karenanya!" kata Dev lalu meminum minuman di tangannya.

***

Ana menatap takjub Seluruh Pakaian yang tersusun rapi di dalam lemari kamarnya. Terlihat Jelas model-model baju yang sangat cantik, pandangan matanya terhenti pada kumpulan Gaun tidur. Jeslyn mengambil satu Piyama tersebut

“apa-apaan Pria itu, ishh ini menjijikkan!” ucap Ana menyimpan kembali piyama dengan model yang sangat sexy itu.

Ingatan kejadian beberapa jam yang lalu menghapiri Ana.

"Aku akan segera menikahimu! jadi bersiaplah Ana!"

Kalimat yang terlontar dari Pria brengsek itu berhasil membuat Ana merasa takut dan semakin tidak nyaman berada di dekat pria itu.

Ana perlahan berjalan ke arah balkon kamarnya, tiba-tiba sajabia kepikiran dengan Papanya.

"Papa, apa Papa baik-baik saja?" gumamnya pelan.

"Ana merindukan Papa, ini pertama kalinya Ana Jauh dari Papa" ucapnya Kembali air matanya menetes.

Sungguh Ana tidak suka dengan sikap cengengnya dia amat mudah menangis, inilah kelemahan Ana, padahal umurnya sudah menginjak 20 tahun, tapi rasanya ia seperti Anak kecil saja.

Tok..tokk...

Ketukan Pintu membuat Ana kaget.

"Nona Ayo makan, Tuan Alex sudah menunggu dimeja makan!" teriak pelayan dari luar kamar Ana.

"Alex? kukira dia pergi!" ucap Ana malas ia lalu dengan cepat menghapus air matanya, takut jika Alex melihatnya, tentu dia akan kena bentakan lagi. dan sungguh Ana tidak suka di bentak.

"Ana cepatlah keluar, aku tidak suka menunggu terlalu lama!" teriakan kembali terdengar, namun Ana sadar itu bukan suara pelayan tadi, melainkan Suara Alex yang terdengar marah.

###

Jangan lupa di vote dan di Coment! Follow Autho yah😁


You Are Mine, Baby!Where stories live. Discover now