Chapter 15

14.3K 427 11
                                    

Hyy..
Sebelumnya Author mau tanya, cast yang cocok untuk Alex dan Ana bagusnya siapa? kasi saran dong😁

______

Suasana hening menyelimuti ruang keluarga Mansion Alex. tidak ada satupun yang membuka suara. Mereka hanya fokus pada pikiran masing-masing.

Sedetik kemudian Ekspresi Alex nampak berubah menjadi lebih serius dari sebelumnya, ia menatap lekat Ana dan Roby bergantian "Karena kau ada disini, maka aku ingin memberitahumu, aku akan segera menikahi Ana dan menjadikannya wanitaku satu-satunya" Ucap Alex tegas berhasil memecahkan keheningan dan membuat seluruh pelayan termasuk bibi Kim melongoh.

Roby dan Ana saling memandang, Apa lagi ini? pikir keduanya.

"Cih.. berhenti bergurau!" Ana memicingkan matanya, menatap tajam ke arah Alex, ia berharap pria di hadapannya itu hanya bercanda.

Sedangkan Roby hanya diam, entah mengapa ada perasaan senang sekaligus gelisah, di sisi lain ia cukup bahagia  putrinya mendapatkan pria yang sangat mencintainya, namun di lain sisi pula dia pun sangat tau Ana tidak menyukai Alex yang notabenya Seorang mafia kelas atas.

"Apa aku terlihat seperti seorang yang sedang bercanda Ana?" tanya Alex dengan penuh penekanan. Alex sungguh tidak suka nada bicara Ana yang terkesan mengejek.

Ana meneguk salivatnya, ayolah sikap memaksa Alex kembali kumat, sifat yang paling Ana benci. Ana memberanikan diri menatap mata Alex berharap mendapatkan kebohongan di sana, namun nihil, faktanya saat ini Alex sedang tak bergurau sedikitpun.

Dengan cepat Ana menggeleng. "tidak! aku tidak akan mau menikah denganmu, sudah kukatakan sebelumnya!" tolak Ana tegas mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Kau masih tidak mengerti juga?! Aku tidak mau menerima penolakan! Jika aku menginginkan sesuatu, maka apapun yang terjadi aku akan tetap mendapatkannya Ana! dan satu lagi kau tidak bisa menolakku hidupmu dan hidup Roby berada di genggamanku, kau tau pasti itu!" ucap Alex tegas, seringai terlihat jelas di wajah tampannya.

Mata Ana mulai berkaca-kaca, ia segera beralih menatap Papanya " Pa, Ana tidak mau menikah dengan pria brengsek sepertinya, Ana tidak pernah dan tidak akan mampu membayangkan hidup dengannya" Ana memohon, menatap Roby penuh harapan, berharap pria tua itu punya jalan keluar untuk hal ini.

"Baa..bagaimana bisa aku menyetujui permintaan tuan, saat putriku saja menolak Anda, aku tidak bisa memaksa Ana, Tuan!" ucap Roby gugup karena takut pria itu semakin tersulut emosi.

"Menolakku sama saja bunuh diri, kupastikan hidupmu akan benar-benar menderita!" untuk kesekian kalinya Alex kembali mengancam Ana, satu-satunya kelemahan Ana adalah Roby. Alex tau betul Ana sangat menyayangi Roby, Ana akan melakukan apapun untuk Roby.

Ana menggigit bibir bawahnya, pikirannya semakin berkecamuk, bagaimana ini? Ana dibuat pusing sendiri. Ana tidak akan tega melihat Papanya menderita, tapi apa Ana harus berkorban lagi?

"Kuhitung sampai 3 Ana, kau harus memilih, aku butuh jawabanmu sekarang!

1
.
.
2
.
.
.
3
.
.
.

Alex mendengus kasar, tidak mendapatkan jawaban dari Ana, diam Ana membuatnya muak, sepertinya Alex harus mengancamnya lagi dan lagi, ancaman yang lebih serius mungkin akan membuat Ana tak bergeming.

suasan terasa lebih mencekam dari sebelumnya.

"Hmm.. jadi kau menolakku Ana? maka berpamitanlah dengan Roby, karena kupastikan hari ini adalah hari terakhir kalian bertemu, aku janji itu." Geram Alex memperingati, ia lalu melangkah pergi, berharap tipuannya ini mampu membuat Ana menerima tawarannya, semoga saja.

Ana yang mendengar ucapan Alex membulatkan mata, dia tidak akan membiarkan sesuatu terjadi pada Papanya. dengan satu tarikan nafas Ana berteriak, Air matanyapun kembali menetes membasahi pipinya "Ba..baiklah, aku akan menikah denganmu Alex! tapi kumohon jangan ganggu Papaku"

Ucapan Ana berhasil membuat Alex menghentikan langkahnya, kalimat yang sudah lama ia nantikan akhirnya keluar dari mulut Ana

"Aa..aana" gumam Roby.

Alex berbalik menatap lekat Ana, senyum kemenangan menghiasi wajahnya "Anak baik" ucapnya kemudian.

***

Roby berjalan pelan memasuki halaman rumah yang lumayan besar, Rumah yang katanya adalah miliknya.

Sebentar lagi Ana akan segera menikah dengan Alex, sebagai seorang Papa dia sungguh tak tega, namun disisi lain dia yakin Alex tidak akan pernah menyakiti Ana. Roby dapat melihat cinta Alex pada putrinya begitu besar, sesuai yang dikatakan wanita paruh baya itu padanya beberapa hari yang lalu.

Flashback

"Selamat Pagi Tuan"

Roby berbalik, menatap seorang wanita yang tengah berdiri di depan pintu rumahnya.

"Apa aku mengenalmu?" tanyanya kemudian.

wanita tua itu segera menggeleng. "Maaf Tuan, sebelumya saya akan memperkenalkan diri, nama Saya Adalah Kim, kepala pelayan di Mansion milik tuan Alex!"

"Alex?" gumamnya pelan.

Mendengar Nama itu Roby segera menghampiri wanita tua tersebut. "Ana? bagaimana putriku? apa dia baik-baik saja? Apa Alex menyakitinya?" Roby mulai bertanya, ia sungguh menghawatirkan keadaan putrinya.

"Nona Anastasya baik-baik saja, saya yakin Tuan Alex tidak akan pernah menyakiti putri anda Tuan!"

ucapan Bibi Kim membuat dahi Roby mengeryit, dia tidak paham, yang dia tau Alex adalah pria yang cukup kejam dan tak akan segan-segan membunuh seorang yang dikhendakinya.

"Tuan Alex sudah mencari Nona Ana selama beberapa tahun terakhir ini, yang kutau Nona adalah cinta pertama Tuan Alex!" lanjut Bibi kim.

"mencarinya? cinta pertama?" batin Roby.

"Apa maksudmu?" gumam Roby kembali.

"Anda hanya harus memercayai Tuan muda, maka Nona Ana akan baik-baik saja!" jawab bibi kim berlalu pergi meninggalkan Roby.

setidaknya Roby berharap ucapan kepala Pelayan tersebut benar, mengingat ekspresi Alex ketika pertama kali melihat Ana.

dan satu lagi Roby sadar, mengapa dia di tempatkan di rumah yang cukup mewah seperti ini, karena ini semua adalah perintah dari Tuan Alex.

Flashback End

"Aku hanya bisa berdoa, agar hidupmu kedepan baik-baik saja Ana!" batin Roby berseru.

###

Jangan Lupa di vote, koment juga yah.

You Are Mine, Baby!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang