Chapter 20

7.2K 321 43
                                    


"Turunkan aku! ini tempat umum Alex, orang-orang memperhatikan kita! Kau tak malu? Hah." pinta Ana memukul pelan dada bidang Alex.

Langkah Alex terhenti ia lalu menatap  Ana, "Kau benar-benar bodoh! apa kau tidak bisa melawannya?" bukannya menjawab, Alex malah membentak Ana.

Ana memilih bungkam, ia tidak berniat menjawab pertanyaan Alex, pikirannya kembali dipenuhi oleh Tania. Fakta yang Ana dapatkan bahwa, wanita itu sangat mencintai Alex.

"Wanita itu sangat mencintaimu Alex!" kalimat itu keluar begitu saja dari bibir Ana.

Alex tersenyum kecil, "Jangan khawatir, Aku hanya mencintaimu Anastasya!" bujuk Alex saat menyadari perbedaan nada ucapan Ana.

Entah mengapa kalimat itu berhasil membuat keresahan hati Ana sedikit berkurang. Kalau boleh jujur Ana sangat tidak menyukai tatapan Tania pada Alex, tatapan penuh cinta dan Ana membenci itu.

"Apa aku mulai mencintai pria brengsek ini?" batin Ana mulai bertanya-tanya.

Ana segera menggeleng, "Tidak boleh Anastasyaaaa, Tidakk Bolehh!!!" teriaknya kemudian.

Teriakan yang berhasil membuat Alex menatapnya heran, perlahan Alex menurunkan Ana dari dekapannya. "Apa yang tidak boleh?, Aku tau kau mulai jatuh hati padaku Anastasya!"

Ana dibuat Gelagapan, dia lalu berbalik dan berlari meninggalkan Alex. "Jangan mimpi pria brengsek!" ejek Ana sebelum berlari.

Alex yang melihat tingkah Ana tersenyum geli, "Jangan berlari Ana, kau bisa jatuh!" teriaknya menyusul Ana yang mulai menjauh darinya.

***

Jhon tak hentinya melirik jam Arloginya, ia terlihat khawatir, bagaimana tidak? Tania menyuruh Jhon menunggunya di mobil sejak acara Mr. Dominic selesai, namun sampai sekarang wanita itu belum juga muncul, Jhon sudah menunggu dari sejam yang lalu.

Tanpa berpikir lama-lama Jhon turun dari mobilnya, ia segera berlari kembali memasuki hotel, tujuannya satu yaitu mencari wanitanya.

Jhon merasa Tania saat ini sedang terluka mengingat pengumuman resmi pernikahan Alex dan Anastasya yang semakin dekat. Wanita itu akan berbuat nekat ketika dalam keadaan seperti ini. Jhon takut Tania melukai dirinya sendiri.

Toilet adalah tempat pertama yang Jhon datangi untuk mencari keberadaan Tania.

Dan benar saja ia dapat melihat Tania meringkuk di lantai toilet, beberala pengunjung menatapnya iba. Segeralah John melepaskan jas miliknya dan segera menutupi tubuh wanita itu.

"Ada apa Tania?"

"Pisahkan mereka Jhon, singkirkan wanita sialan itu dari Alex!" mohonnya dengan tubuh bergetar diselingi isakan tangis pilu.

Keadaan Tania saat ini begitu menyakiti hati Jhon, wanita yang biasanya tersenyum bahagia dengan penuh ambisi, saat ini dalam keadaan yang Jhon sendiri tidak bisa jelaskan.

Jhon mengangguk berusaha menenangkan sang wanita. "Bersabarlah wanita itu akan segera menghilang dari Kota ini! Dia akan pergi jauh, sejauh mungkin hingga bahkan Alex tak bisa menemukannya."

Ucapan yang membuat Tania menatap Jhon dalam, ia lalu menggenggam erat tangan pria tersebut. "Aku memegang janjimu Jhon." Tania akhirnya bisa bernafas lega mendengar ucapan Jhon.

"Aku janji."

***

Cahaya matahari pagi menembus jendela kamar, membuat Ana semakin menyembunyikan dirinya pada selimut pink kesukaannya. Dia lelah, benar-benar lelah. Semalam ia tidak bisa tidur, banyak hal yang menggangu pikirannya terutama wanita yang bernama Tania.

"Alex milikku"

Ana menggeleng cepat, "Ada apa ini? Apa aku cemburu?" keluhnya saat kembali mengingat ucapan Tania.

Tok... Tokk...

Suara ribut-ribut berhasil menyadarkan Ana dari lamunannya, sedikit malas ia segera beranjak dari tempat tidurnya, kaki jenjangnya melangkah menuju ke pintu kamarnya yang sengaja ia kunci semalam, takut Alex mengganggunya.

“Masuk!” suruh Ana dengan dibarengi menguap.

“Ana...”

Ana menutar bola matanya malas mendapati pria menjengkelkan itu yang berada di balik pintu kamarnya.

Ana segera berbalik, namun belum beberapa langkah Alex telah menarik paksa lengan Ana, membuat wanita itu saat ini tengah berada dalam pelukannya.

"A...apa ya..yang kau lakukan?" gagap Ana, nafasnya mulai tak beraturan.

Alex melepaskan pelukannya, lalu menatap Ana tajam. "Kuingatkan Ana, jangan pernah kau memutar bola matamu di hadapanku, aku sangat tidak menyukai itu!" Alex memperingati Ana.

Wanita itu mendengus pelan, Alex selalu saja mengatur dirinya. "Jika aku menolak, kau mau apa?"

Mendengar ucapan Ana, Alex tersenyum meremehkan lalu kembali menatap tajam Ana.
"Akuu.." Alex menggantung ucapannya dengan perlahan ia mendekatkan wajahnya pada Ana.

Blus, mendapat perlakuan seperti itu Ana meneguk salivatnya, nyalinya menciut.

"Akuuu..akan..Menciummu tanpa ampun.." ucap Alex semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Ana yang mulai memerah bak kepiting rebus.

Ana segera menoleh ke sembarang arah saat merasa hembusan nafas Alex mulai mengenai bibirnya, telat beberapa detik saja bisa gawat, pikir Ana.

"Kau pria gilaa!" teriaknya, lalu mendorong Alex menjauh darinya.

"Yah aku memang gila, gila karenamu!"

***

Club

John memasuki ruangan bersama Dev yang mengekor dibelakangnya. "Apa kau sudah menelpon Alex?" tanyanya kemudian.

Dev mengangguk. "Dia akan segera sampai!"

Cleak

Dan benar saja Alex sudah tiba, dia lalu segera duduk di kursi direktur utama.

"Bagaimana dengan bisnis kita? Apa berjalan lancar?" tanya Alex to the point.

Dev mulai mengeluarkan beberapa lembaran kertas. "Lihatlah, bulan ini pendapatan kita cukup turun Lex," sodor Dev.

Alex mengangkat satu alisnya. ia heran, tak seperti biasanya yang Alex tau perusahaannya selalu mengalami peningkatan. "Benarkah? Apa penyebabnya?"

Jhon mendecih lalu tersenyum singkat, "kau tak sadar? Ini karenamu Lex, karena wanita itu kau tak memperhatikan bisnis kita lagi!" ucap Jhon jengkel.

Alex menatap tajam kearah sahabatnya tersebut, "Jangan bawa Ana, aku tidak suka kau menyebut wanitaku seperti itu Jhon."

Dev yang merasa ketegangan menghapiri mereka, segera berusaha mencairkan suasana. "Penurunan dan peningkatan pendapatan tentu selalu terjadi, dan lihatlah penurunan bulan ini hanya beberapa persen, tak begitu buruk."

###

Author kembali dengan cerita yang semakin tidak jelas.
Silahkan beri vote dan komentar💕
Cerita selanjutnya akan di post jika cerita ini mencapai 450 vote.
Terima kasih

You Are Mine, Baby!Where stories live. Discover now