Chapter 19

16.8K 679 114
                                    

Vote dulu sebelum dibaca, ok.😁
Janagan Lupa Coment😉
_____

Mr Dominic menghampiri pasangan yang tengah menjadi pusat perhatian seluruh manusia di ruangan ini, seluruh wanita menginginkan posisi Ana, mereka semua cemburu melihat sang pewaris tengah menggandeng seorang wanita yang bukan lain adalah calon istrinya.

"Kalian sangat terlambat!" ucap Mr. Dominic memperhatikan arlojinya lalu menatap cucu kesayangannga dengan raut kesal.

Alex tertawa, "Maaf Kakek, Aku dan Ana terlalu menikmati waktu berdua, sehingga kami lupa waktu."

Ucapan Alex membuat Ana menatapnya tajam, "Apa yang dikatakan pria gila ini?" batinnya menggerutu.

Sang Kakek dibuat tersenyum geli, pria tua itu mengerti akan ucapan cucu semata wayangnya ini, kalian juga pasti mengerti😉.

"Anastasya kau sangat cantik!" puji Mr. Dominic mengelus lembut pipi wanita itu.

Ana yang diperlakukan seperti ini merasa terharu, ia dapat merasakan kasih sayang pria tua itu padanya. "Selamat ulang Tahun Kakek, semoga engkau bahagia selalu!" ucap Ana menunduk hormat.

"Berikan Aku cicit, maka aku akan bahagia Ana," candaan terlontar dari Mr. Dominic, tanpa ada rasa segan sekalipun.

Ana menutup matanya menahan malu, kalian harus tau kakek Alex mengucapkan hal itu dengan suara yang cukup keras, beberapa tamupun tertawa.

Alex memperhatikan tingkah Ana, dan tersenyum. "Jangan khawatir kakek, kadomu sedang dalam proses!" ujar Alex, ia sengaja ingin membuat wanita disampingnya ini semakin kesal.

Dan berhasil ucapan Alex membuat Ana mau tak mau mencubit kecil lengan Alex, berharap pria itu menghentikan candaannya.

***

"Anastasya Grace, kau rupanya benar-benar cantik, fotomu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan yang asli, akhirnya aku bisa melihatmu secara langsung." Dev segera menyapa Ana.

"Kau cukup sulit ditemu..." ucapan Dev terhenti saat menyadari tatapan Alex padanya.

Deg

Ke empat manusia itu tertegun, mendapati perilaku Tania yang langsung memeluk Alex, Tania hanya ingin menyalurkan semua kerinduaanya. "Aku sangat merindukanmu," gumamnya masih bisa didengar oleh Ana.

Alex segera melepas pelukan Tania, lalu melirik sekilas wanitanya. "Lepaskan aku Tania! Apa kau tidak malu hmm?"

Dahi Ana mengeryit mendengar nama wanita yang cukup berani memeluk Alex, "Tania? Bukankah dia wanita yang disebut kakek Alex beberapa waktu lalu?" pikir Ana.

"Apa salahnya jika aku merindukanmu, kita cukup dekat mengingat kita selalu menghabiskan malam bersama!" ujar Tania sengaja memprovokasi Ana.

Entah mengapa hati Ana mencelos mendengar kalimat terakhir wanita itu, ada rasa sakit di sana, Ana tidak mengerti dengan apa yang terjadi padanya. Alex adalah Mafia, siapapun bisa menjadi wanitanya jika ia mau.

Alex menatap Ana saat merasakan pegangan tangan Ana padanya melemah. Apa wanitanya cemburu? mungkin saja.

"Hentikan Tania, saat ini aku sudah memiliki calon istri, tidak ada kesempatan lagi untukmu," tegas Alex penuh penekanan pada setiap kata yang diucapkannya.

Mata Tania memanas mendengar ucapan pria yang sangat dicintainya itu.

"Wow cinta segitiga rupanya, tidak segiempat lebih tepatnya!" canda Dev, berusaha mencairkan suasana yang terasa menegang.

Cliickkk

Bunyi mikrofon berhasil membuat suasana kembali netral.

"Selamat Malam Semuanya, Sebelumya saya ingin mengucapkan terima kasih atas kehadiran kalian pada perayaan Ulang Tahun ke 68"

You Are Mine, Baby!حيث تعيش القصص. اكتشف الآن