03

14.5K 1.3K 11
                                    

─────

Waktu pun terus berlalu, tidak terasa sudah saatnya penerimaan peserta didik baru.

Saat ini Niken sudah berada di depan gerbang SMA Danawa. Ia baru saja sampai diantar oleh pak supir.

"Widih gede juga ni sekolah, cocok lah ya buat latar novel."

Niken berjalan masuk menuju sekolah. Banyak siswa siswi berlalu lalang yang menggunakan seragam putih biru, mereka adalah para peserta didik baru yang akan mengikuti MPLS seperti Niken.

"Ayo adik-adik, kumpul di lapangan dulu ya."

Dapat Niken dengar suara lelaki yang pastinya suara anggota osis menginterupsi para peserta didik baru untuk berkumpul di lapangan. Niken pun langsung menuju ke arah lapangan.

"WOI YANG DI SITU, KE LAPANGAN" teriakan salah satu anggota osis kembali terdengar, tetapi beda orang. Lalu siswa tersebut langsung berlari menuju lapangan.

"Dia yang diteriakin, tapi gue yang takut" batin Niken.

Karena dirasa semua sudah berkumpul, salah satu anggota osis mulai berbicara di depan para siswa baru.

"Baik, selamat pagi adik-adik" sapa lelaki yang berada di depan menggunakan mic.

"Pagi kak" jawab serentak siswa siswi baru.

"Sebelumnya perkenalkan nama saya Dipta sebagai ketua osis periode 2033/2034" lanjut Dipta atau ketua osis SMA Danawa disertai dengan senyuman ramah.

Entah mengapa para siswa siswi yang semula diam menjadi ricuh. Namun, Niken malah diam seribu bahasa.

"Gila Dipta cakep banget, ga heran jadi salah satu karakter cowo. Beruntung banget gue bisa liat kegantengan dia" Niken diam karena sedang mengagumi sosok Dipta di dalam hati.

Seperti yang Niken batinkan, Dipta adalah salah satu pemeran pria di dalam novel 'All For P'. Dipta dekat dengan Pamela karena ada kejadian diantara mereka saat hari kedua MPLS berlangsung.

"Diem dek, kaya ga pernah liat ketos aja" sindir anggota osis perempuan yang ada di belakang barisan para siswa siswi baru. Lantas lapangan pun kembali sunyi.

"Nah nanti temen kakak bakal nyebutin nama sama kelas kalian, terus kalian baris di papan kelas yang ada di situ" lalu Dipta menyingkir dari depan mic digantikan dengan anggota osis yang lain.

"Bentar, KAK NAUFAL TERNYATA OSIS???" kaget Niken dalam hati. Niken terkejut melihat Naufal di gerombolan osis dan ia tidak tahu jika kakaknya seorang anggota osis di SMA Danawa.

Disela-sela keterkejutannya, nama Niken dipanggil. Ia berada di kelas 10-2. Lalu Niken melangkah menuju papan kelas bertuliskan 10-2.

Setelah selesai menyebutkan nama dan kelas, para siswa siswi baru dipersilahkan memasuki ruang kelas dipandu oleh dua anggota osis untuk satu kelasnya.

─────

"Halo, capek ya berdiri lama?" sapa anggota osis penanggung jawab kelas 10-2.

"Iya kakk" jawab siswa siswi.

"Hahaha kasian. Kenalin nama saya Ezra Abimanyu, panggil aja Ezra. Selama dua hari kedepan, saya jadi penanggung jawab untuk kegiatan MPLS kelas 10-2. Jadi, mohon bantuannya."

Salah satu siswa mengangkat tangannya, "Kakak kelas berapa?"

"Kelas 11-2" jawab Ezra.

"Kalo tanggal lahir?" timpal siswi berambut panjang.

"14 Februari"

"Tingginya berapa kak?"

"Terakhir ukur 179 cm"

"Kakak udah punya pacar belum?"

Muncul juga pertanyaan ini.

"Belum hahaha" balas Ezra sedikit tertawa. "Oke oke pertanyaannya disimpen dulu ya, cape jawabnya" lanjutnya. Bagaimana tidak, pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan oleh para siswa siswi kepadanya.

Di sisi lain, sedari tadi Niken hanya diam memperhatikan.

"Nikmat mana lagi yang kau dustakan. Alias, EZRA JUGA CAKEP BANGET GILAAAA" itulah suara hati Niken saat melihat Ezra yang berada di depan kelas.

Ezra Abimanyu atau dikenal dengan Ezra adalah salah satu pemeran pria di novel 'All For P'. Pribadinya yang baik dan ramah, menjadikan dia populer dikalangan adik kelas maupun kakak kelas. Pengagumnya bisa dibilang tidak sedikit.

"Temen saya sekaligus penanggung jawab kelas kalian satunya lagi ada keperluan, jadi ga bisa nyapa. Gapapa kan sama saya aja?"

"Gapapa banget kok kak" jawab salah satu siswi dan disetujui oleh seisi kelas.

"Oke kalian boleh istirahat dulu, nanti kita ketemu lagi" Ezra menutup pembicaraan dan pergi ke luar kelas.

Suasana kelas setelah Ezra keluar pun menjadi sedikit ricuh. Kira-kira seperti ini isi percakapan di kelas 10-2.

"Gila lu liat tadi, kak Ezra natep gue coy, natep gue."
"Kak Ezra gantengnya kelewatan."
"Harusnya tadi gua minta nomernya."
"Duh jadi pengin gebet."
"Eh tadi dia kelas berapa?"

Sudut bibir Niken sedikit terangkat, lalu ia beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju toilet.

─────

to be continued  ➧

❲END❳ 𝗧𝗥𝗔𝗣𝗣𝗘𝗗 𝗜𝗡 𝗔 𝗛𝗔𝗥𝗘𝗠 𝗡𝗢𝗩𝗘𝗟Where stories live. Discover now